Pemerintah Indonesia berencana menyuntikkan modal sebesar 8 triliun rupiah kepada Wijaya Karya ($WIKA) dan 12,5 triliun rupiah kepada PT Hutama Karya pada awal 2024. Suntikan modal tersebut merupakan bagian dari penyertaan modal negara (PMN) tunai senilai 57,96 triliun rupiah untuk tahun 2024 yang diajukan pemerintah ke DPR pada Senin (5/6).
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa PT Hutama Karya akan menggunakan modal tambahan tersebut untuk mengambil alih proyek jalan tol dari Waskita Karya ($WSKT). Kartika juga menyebut bahwa pemerintah akan mengalihkan 75,35% sahamnya di WSKT ke PT Hutama Karya setelah WSKT menyelesaikan restrukturisasi utang.
Pada Mei 2023, WIKA mengumumkan penundaan pembayaran utang bank karena restrukturisasi. WIKA dan anak usahanya memiliki utang bank sebesar 19,4 triliun rupiah per 1Q23, dengan utang terbesar dari Bank Mandiri ($BMRI) yang mencapai 3,9 triliun rupiah. Kendati demikian, Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya, mengatakan kepada Bloomberg bahwa pihaknya tidak akan menunda pembayaran utang kepada pemegang obligasi.
Baca juga: Amman Mineral IPO, Bidik Dana Segar Sampai Rp12 T
Pada akhir bulan yang sama, Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat Obligasi Berkelanjutan I, II, III dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I, II, III yang diterbitkan WIKA dari idA menjadi idBBB. Pefindo juga merevisi outlook utang WIKA dari stabil menjadi negatif. Jumlah nilai obligasi yang diturunkan peringkatnya mencapai 8,7 triliun rupiah, sedangkan nilai sukuk mudharabah mencapai 2,78 triliun rupiah.
Sementara itu, WSKT melakukan penundaan pembayaran bunga ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020, yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham wika (WSKT) sejak 8 Mei 2023.
Manajemen WSKT mengatakan bahwa perseroan belum bisa membayar bunga tersebut karena sedang dalam masa sanggah (standstill) pada 7 Februari–15 Juni 2023 dalam rangka master restructuring agreement (MRA).
Baca juga: Anak Perusahaan Grup Bakrie Potensi Raup Dana Rp1,37 T
Implikasi : Suntikan modal dari pemerintah kepada WIKA berpotensi memperkuat struktur keuangan perseroan
TU Research Analyst Menilai Suntikan modal dari pemerintah kepada WIKA berpotensi memperkuat struktur keuangan perseroan. Namun demikian, belum ada keterangan resmi dari manajemen WIKA sendir terkait kapan penundaan pembayaran utang yang diajukan pada Mei 2023 akan dicabut.
Sementara itu, beralihnya 2 proyek tol milik WSKT ke PT Hutama Karya berpotensi meringankan tekanan terhadap WSKT untuk penyelesaian pembangunan tol, khususnya dari segi pengajuan pinjaman baru.
Per 1Q23, WIKA sendiri memiliki jumlah utang sebesar 29,9 triliun rupiah dengan biaya keuangan sebesar 570,4 miliar rupiah. Pada periode yang sama, total utang WSKT mencapai 58,8 triliun rupiah dengan pembayaran beban keuangan sebesar 704 miliar rupiah.
Baca juga: Ketiban Order Emas 3 Ton, Hartadinata Potensi Cuan Rp2,66 T
Cari tahu insight lebih lengkap tentang bisnis lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!
Kalau mau jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium! Ngobrol breng mincuan sekarang!
Ternak Uang Team
WDN/RMK/EFR