PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana menggarap proyek nikel besar dengan nilai investasi sebesar US$9 miliar atau setara dengan Rp138 triliun. Hal ini telah mendorong Verdhana Sekuritas untuk tetap merekomendasikan pembelian saham INCO dengan target harga yang lebih tinggi, yaitu Rp8.500 dibandingkan dengan harga terakhirnya sebesar Rp5.800.

Dalam laporan riset pada Rabu (13/09), perusahaan sekuritas tersebut merinci bahwa ada tiga proyek nikel yang akan dijalankan oleh Vale. Pertama adalah high pressure acid leach (HPAL) di Blok Pomalaa yang akan digarap bersama Huayou dan Ford. Kedua yaitu proyek feronikel Bahodopi yang melibatkan Xinhai dan Tisco. Lalu yang terakhir adalah HPAL Sorowako yang akan digarap bersama Huayou.

Sebelumnya, Kepala Komunikasi Vale Indonesia Bayu Aji mengatakan bahwa perusahaan terus berupaya untuk menyelesaikan ketiga proyek ini agar dapat rampung pada tahun 2026. Hal tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan.

Adapun Kapasitas HPAL Pomalaa di Sulawesi Tenggara akan mencapai 120 ribu ton dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP). Sementara proyek feronikel Bahodopi di Morowali, Sulawesi Tengah akan menghasilkan 73 ribu ton nikel per tahun.

Sementara itu, kapasitas HPAL yang mengolah nikel limonit di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan, akan mencapai 60 ribu ton nikel dalam bentuk MHP per tahun. MHP tersebut kemudian akan diolah menjadi kobalt dan nikel sulfat untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan baterai kendaraan listrik (EV).

Baca Berita Lainnya: Kaltim Siapkan Pembangunan Dua Smelter Rp36,5 T

Pada tanggal 25 Agustus 2023, Vale Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama definitif dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd dan PT Huali Nickel Indonesia (Huali) untuk membangun fasilitas HPAL di Sorowako.

CEO Vale Indonesia Febriany Eddy menjelaskan bahwa proyek ini bersama dengan kemajuan terbaru proyek HPAL Pomalaa dan proyek Morowali, merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk pertumbuhan dan investasi. Ia mengatakan kerja sama ini sejalan dengan visi Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik domestik.

“Sekaligus menjadikan PT Vale sebagai kontributor utama dalam menjawab tantangan dekarbonisasi dunia, dengan investasi yang mampu menghadirkan peningkatan ekonomi lokal, dan memastikan pemberdayaan yang optimal untuk sumber daya nikel Indonesia,” tuturnya seperti dikutip investor.id, Rabu (13/09).

JFA/EFR

Referensi: investor.id