Pada Senin (07/08), Toshiba mengumumkan bahwa sebuah kelompok yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta Japan Industrial Partners (JIP) berencana untuk meluncurkan tender offer senilai US$14 miliar pada Selasa (08/08). Langkah ini dilakukan untuk mengakuisisi konglomerat industri tersebut dan menjaga kepemilikan dalam negeri.
Tender offer merupakan penawaran pembelian saham oleh pihak tertentu, biasanya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga saham di pasar. Ini juga digunakan untuk mengeluarkan pemegang saham minoritas yang mungkin tidak diinginkan untuk menyederhanakan struktur kepemilikan saham dan fokus pada pemegang saham mayoritas.
Tawaran ini akan membuat valuasi produsen peralatan elektronik tersebut menjadi CNY2 triliun atau setara dengan Rp213 triliun. Proses tawaran tender diperkirakan akan selesai pada 20 September mendatang. Awalnya, tawaran ini seharusnya dimulai pada akhir Juli 2023, tetapi diundur karena penundaan peraturan.
Baca Berita Lainnya: LG Garap Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik Rp142 T di Indonesia
Awalnya, Dewan Perusahaan Toshiba menganggap harga tawaran CNY4,6 ribu per saham terlalu rendah untuk merekomendasikan kepada pemegang saham agar menyerahkan sahamnya. Namun, kemudian mereka mengubah pandangan mereka dan menyimpulkan bahwa harga tersebut wajar mengingat tidak adanya penawaran yang lebih tinggi.
Meskipun beberapa pemegang saham aktivis merasa tidak puas dengan harga tersebut, beberapa dari mereka yang lelah dengan pertempuran bertahun-tahun dengan perusahaan ingin keluar dari investasi. Hal ini diungkapkan oleh sumber yang memiliki pengetahuan tentang situasi tersebut.
JFA/EFR
Referensi: Investor.id