Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa tidak menjadi masalah jika produsen mobil listrik Amerika Serikat, Tesla Inc, memutuskan untuk tidak berinvestasi di Indonesia saat ini karena kondisi perekonomian global yang tidak pasti.
“Maksud saya, jika Anda tidak bisa berinvestasi di Indonesia untuk sesaat, tidak masalah dan Elon juga sangat berterima kasih kepada kami,” katanya seperti dikutip Kontan, Kamis (06/09).
Menurutnya, CEO Tesla Elon Musk telah memberikan pesan yang jelas tentang situasi perekonomian global yang saat ini penuh ketidakpastian. Selain itu, ada kekhawatiran terkait dengan kelebihan kapasitas produksi yang dimiliki oleh Tesla saat ini sehingga perusahaan tersebut mungkin enggan mengeluarkan biaya besar untuk investasi di masa depan.
Namun, Luhut menegaskan hal tersebut tidak berarti bahwa Tesla telah membatalkan niatnya untuk berinvestasi di RI. Menurutnya, Tesla masih melihat Indonesia sebagai prioritas untuk berinvestasi.
“Enggak juga (Tesla batal investasi ke Indonesia). Dia tetap melihat Indonesia sebagai prioritas,” ujarnya.
Baca Berita Lainnya: Investasi Ekosistem dan Baterai EV Tembus Rp630 Triliun
Rencana investasi Tesla di Indonesia telah menjadi topik perbincangan sejak tahun 2020. Namun, hingga saat ini rencana tersebut masih belum terealisasi. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengunjungi CEO Elon Musk di fasilitas produksi SpaceX di Boca Chica, Texas, AS, pada tahun 2022 lalu dengan tujuan merayu Tesla untuk berinvestasi di Indonesia.
Lalu, pada 20 Maret 2023, Menko Luhut mengumumkan bahwa negosiasi dengan Tesla telah mengalami kemajuan.
Meskipun wacana investasi Tesla di Indonesia masih berjalan, perusahaan milik Elon Musk tersebut telah membuka kantor di Thailand pada Mei 2022.
Baru-baru ini Tesla juga membuka kantor di Malaysia. Perdana Menteri Malaysia juga telah mengumumkan bahwa mereka telah melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Elon Musk mengenai investasi di negaranya.
JFA/EFR
Referensi: Kontan