PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp12,21 triliun di Semester I-2023. Rugi bersih dari investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya mencapai Rp15 triliun.
Sementara itu, pada Semester I-2022, perusahaan masih mencatat laba periode berjalan sebesar Rp3,32 triliun dengan laba bersih dari investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp2,7 triliun.
Direktur Keuangan Saratoga (SRTG) Lanny D wong mengatakan penurunan harga saham di beberapa portofolio Saratoga seperti saham ADRO dan MDKA menjadi penyebab rugi tersebut. Hal ini berdampak pada nilai Net Asset Value (NAV) dan posisi laba/rugi perusahaan.
“Meski begitu, nilai kerugian yang tercatat pada semester I-2023 ini sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi,” katanya seperti dikutip Investor.id, Minggu (30/07).
Baca Berita Lainnya: Telkom (TLKM) Raih Pendapatan Rp73,5 T
Lany mengatakan perusahaan melakukan penyesuaian nilai setiap portofolio secara mark to market, sesuai dengan posisi likuiditas perusahaan yang kuat. Saratoga yakin strategi investasi mereka dapat dieksekusi secara optimal dan memberikan nilai tambah maksimal bagi pemegang saham, baik melalui peningkatan nilai NAV perusahaan maupun distribusi dividen.
Lany juga menyampaikan nilai investasi portofolio Saratoga yang sudah terdaftar di bursa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk peningkatan inflasi, suku bunga, dan pergerakan harga komoditas.
JFA/EFR
Referensi: Investor.id