Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata diharapkan akan mulai beroperasi pada kuartal III 2023 atau bulan Oktober mendatang. PLTS ini memiliki nilai proyek total sekitar US$18,8 miliar atau setara dan berdiri di atas luas area 200 hektar di atas waduk, yang menyumbang sekitar 3% dari total luas Waduk Cirata.

Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) sangat mengapresiasi hal ini karena PLTS ini akan memiliki kapasitas sebesar 145 MW, menjadikannya salah satu fasilitas panel surya terapung terbesar di Asia Tenggara.

Sebagai informasi, PLTS Terapung Cirata merupakan hasil kerjasama Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) yang dijalankan konsorsium anak usaha PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali yang memegang 51% saham dengan perusahaan asal UEA, Masdar yang mengempit 49% saham. Kedua perusahaan ini menjalankan proyek ini dengan nama Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy (PMSE).

Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa mengaku senang PLTS Terapung Cirata akan mulai beroperasi lebih awal dari perkiraan semula, yaitu awal 2024. Ia mengatakan berdasarkan informasi terbaru, proyek ini akan selesai sebelum tahun 2024 dan rencananya akan siap beroperasi komersial pada bulan Oktober.

Baca Berita Lainnya: PUPR Alokasikan Rp9,4 T Bangun Rusun di IKN, PTPP dan JKON Kecipratan

Selain itu, AESI juga bangga karena setelah beroperasi, PLTS Terapung Cirata akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Meskipun demikian, predikat tersebut tidak akan bertahan lama karena pada tahun 2024 atau 2025 PLTS terapung di Danau Laguna Filipina dengan kapasitas 1 GW akan mulai beroperasi.

Fabby menegaskan bahwa PLTS Terapung Cirata menawarkan tarif listrik yang lebih murah dibandingkan dengan PLTS skala besar lainnya, yaitu sekitar 5,81 sen per kWh.

Menariknya, salah satu perusahaan yang terlibat dalam proyek PLTS Cirata sebagai bagian dari konstruksi dan pengadaan (EPC) juga merupakan anggota AESI. Ini membuktikan bahwa perusahaan EPC lokal memiliki kemampuan untuk mengembangkan proyek skala besar seperti ini.

Di masa mendatang, beberapa proyek PLTS terapung berkapasitas besar juga akan segera beroperasi, diperkirakan dalam waktu 1-2 tahun mendatang. Contohnya adalah PLTS terapung Singkarak dan Saguling, masing-masing dengan kapasitas pembangkit 50 MWac dan 60 MWac.

JFA/EFR

Referensi: Kontan