Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan PT Pertamina (Persero) saat ini tengah fokus meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas). Bahkan, perusahaan ini mengalokasikan belanja modal hingga US$4,5 miliar atau setara dengan Rp67,51 triliun setiap tahunnya.

Mantan Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menjelaskan bahwa alokasi modal sebesar itu digunakan oleh Pertamina untuk menggenjot kegiatan di sektor hulu agar lebih masif, seperti eksplorasi dan pengembangan sumur migas baru maupun yang sudah ada.

“Dana yang mereka alokasikan setiap tahun untuk Capex oleh Pertamina Hulu mencapai sekitar US$ 4,5 miliar,” dikutip CNBC Indonesia, Senin (17/07).

Baca Berita Lainnya: Masyarakat Rugi Rp5 Triliun per Tahun Gara-Gara Investasi Bodong

Pahala juga mencontohkan di Blok Rokan saja, Pertamina mengalokasikan capex lebih dari US$ 1 miliar untuk pengembangan. Oleh karena itu, ia optimis bahwa target produksi migas perusahaan ini akan terus meningkat.

“Selain itu, kita juga akan lebih fokus pada pengembangan aset-aset yang sudah ada,” tambahnya.

Pahala menyebut bahwa Pertamina saat ini masih memiliki aset migas strategis di luar negeri, seperti di Prancis melalui Maurel & Prom (M&P) serta aset migas di Aljazair.

“Pertamina, misalnya di Afrika dan Aljazair, sedang membahas pengembangan sumur gas di timur Indonesia yang saat ini dibahas oleh Shell mengenai rencana pengambilalihan hak partisipasi sebesar 35% di Masela,” ungkap Pahala.

Selain itu, Pertamina juga merupakan pengelola aset Blok Minyak terbesar di Indonesia, yang menyumbang 65% dari total produksi minyak nasional.

JFA/EFR

Referensi: CNBC Indonesia