PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia) kembali beroperasi di Indonesia dengan membangun pabrik manufaktur makanan ringan pertamanya di negara ini. Investasi pembangunan pabrik ini diperkirakan mencapai US$200 juta atau sekitar Rp3,04 triliun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia hadir dalam acara peletakan batu pertama pabrik ini yang dilaksanakan di Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Rabu (30/08).

Menurut laporan dari detikcom, pada bulan Februari 2021 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mengakuisisi semua saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang sebelumnya dimiliki oleh Fritolay Netherland Holding B.V. yang merupakan afiliasi dari PepsiCo Inc.

Dengan akuisisi ini, IFL menghentikan kerjasama dengan PepsiCo yang mengakibatkan berhentinya produksi untuk merek makanan ringan perusahaan seperti Lay, Doritos, dan Cheetos.

Dalam upaya investasi ini, Bahlil mengatakan PepsiCo akan dapat mengembangkan produk bersertifikat halal untuk mencapai pasar lokal dan global. 

“Kami mengapresiasi komitmen jangka panjang PepsiCo terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi yang diperkirakan mencapai nilai US$ 200 juta ini,” katanya seperti dikutip detikcom, Rabu (30/08).

Baca Berita Lainnya: Pizza Hut (PZZA) Alami Kerugian Gara-Gara Sering Buka Gerai Baru

Bahlil berharap investasi ini akan membawa transfer pengetahuan dan teknologi serta menciptakan lapangan pekerjaan. Ia juga mendorong perusahaan tersebut untuk bekerja sama dengan pengusaha lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pabrik ini dijadwalkan mulai berproduksi pada tahun 2025. Sehingga waktu pengerjaan pabrik diperkirakan selesai dalam 2 tahun.

Pabrik ini akan dibangun di area seluas 60.000 m2 di Cikarang, Jawa Barat, dan akan memproduksi berbagai jenis makanan ringan. 

CEO Asia Business Unit PepsiCo Parinya Kitjatanapan (Eric) mengatakan pabrik ini akan menggunakan sumber listrik terbarukan sebanyak 100% dalam operasinya.

“Terkait pengelolaan air, PepsiCo akan menerapkan 100% pemanfaatan air daur ulang serta mengadopsi pendekatan net water positive,” ujarnya.

Eric mengungkapkan pabrik tersebut juga akan bekerja sama dengan petani lokal yang menyuplai jagung dan kentang sebagai bahan baku utama untuk makanan ringan. Investasi dari PepsiCo diharapkan dapat membantu mengembangkan industri makanan dan minuman serta menciptakan efek berantai, seperti penyerapan tenaga kerja lokal, penggunaan bahan baku lokal, dan pembinaan praktik pertanian berkelanjutan.

JFA/EFR

Referensi: detikcom