Kementerian Keuangan mengumumkan rencananya untuk mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada tanggal 12 September 2023.

Dalam pengumuman yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Selasa (05/09), diungkapkan bahwa lelang ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023.

Total target indikatif untuk lelang SBSN ini adalah sebesar Rp6 triliun dengan tanggal penyelesaian atau settlement pada tanggal 14 September 2023. Seri SBSN yang akan dilelang sebagai berikut:

  1. SPN-S 12032024 (new issuance) dengan tanggal jatuh tempo pada 12 Maret 2024.
  2. PBS036 (reopening) tanggal jatuh tempo pada 15 Agustus 2025.
  3. PBS003 (reopening) tanggal jatuh tempo pada 15 Januari 2027.
  4. PBS037 (reopening) tanggal jatuh tempo pada 15 Maret 2036.
  5. PBS034 (reopening) tanggal jatuh tempo pada 15 Juni 2039.
  6. PBS033 (reopening) tanggal jatuh tempo pada 15 Juni 2047.

Dalam lelang ini, alokasi pembelian non kompetitif akan mencapai 50% dari total jumlah yang berhasil dimenangkan untuk seri SPN-S 12032024. Sementara alokasi untuk seri lainnya akan mencapai 30% dari total jumlah yang berhasil dimenangkan.

Baca Berita Lainnya: Laba BEI di Semester I-2023 Hanya Rp279,5 M Imbas Transaksi Lesu

Para peserta lelang termasuk Dealer utama seperti PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Permata, Tbk, PT. Bank Panin, Tbk, PT. Bank HSBC Indonesia, PT. Bank OCBC NISP, Tbk, Standard Chartered Bank.

Lalu ada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk, PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk, Citibank N.A, PT. Bank Central Asia, Tbk, Deutsche Bank AG, PT. BRI Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk, PT. Bahana Sekuritas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Bank Indonesia.

JFA/EFR

Referensi: Emiten News