People’s Bank of China (PBC), bank sentral China itu, memutuskan memangkas suku bunga 7 days sebesar 10 bps menjadi 1,9%. Keputusan itu dibarengi dengan suntikan dana hingga CNY2 miliar melalui pembelian obligasi jangka pendek pada Selasa (13/6). Langkah ini menandai pemangkasan suku bunga jangka pendek untuk pertama kalinya sejak tahun lalu.
Pemangkasan suku bunga jangka pendek ini bisa dibilang mengejutkan. Sebab, penyesuaian suku bunga jangka pendek oleh bank sentral China biasanya dilakukan berbarengan dengan penyesuaian suku bunga pinjaman jangka menengah, yang baru dijadwalkan pada Kamis (15/6) pekan ini. Terakhir kali China memangkas suku bunga 7-day reverse repo rate lebih dulu daripada suku bunga pinjaman jangka menengah adalah Maret 2020.
Langkah yang diambil bank sentral China pada Selasa menunjukkan kekhawatiran terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut, meski telah mencabut kebijakan zero Covid sejak akhir tahun lalu.
Inflasi di China pada Mei 2023, misalnya, hanya tercatat sebesar 0,2% (yoy) setelah mencapai level terendah selama 26 bulan terakhir di level 0,1% (yoy) pada April 2023. Realisasi inflasi pada Mei 2023 lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi sebesar 0,3% (yoy).
Aktivitas manufaktur China juga telah memasuki zona kontraksi sejak April 2023, dengan Purchasing Managers Index (PMI) versi Badan Statistik Nasional turun ke level 48,8 pada Mei 2023.
Baca Berita Menarik Lainnya: Adaro Energy Ungkap Sulitnya Gasifikasi Batu Bara
Implikasi: PBC Bakal Pangkas Suku Bunga Pinjaman Jangka Menengah
TU Research analyst melihat bank sentral China kemungkinan akan memangkas suku bunga pinjaman jangka menengahnya pada Kamis pekan ini, menyusul pemangkasan suku bunga 7-day reverse repo rate.
Pemangkasan suku bunga jangka pendek oleh bank sentral China terjadi lebih dulu sebelum bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), juga mengumumkan kebijakan moneternya pada Rabu (14/6). Kami sendiri melihat bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga pada pertemuan tersebut.
Setelah pengumuman pemangkasan suku bunga pada Selasa, nilai tukar mata uang yuan melemah sebesar -0,25% ke level 7,168 yuan per US dollar. Sementara itu, yield obligasi pemerintah China tenor 10 tahun turun sebesar 4 bps ke level 2,65%. Pergerakan yield obligasi sendiri berbanding terbalik dengan pergerakan harganya. Di bursa saham, indeks Shenzhen Component naik +0,76% dan SSE Composite Index menguat +0,15%.
WDN/RMK/EFR
Referensi: Bisnis.com