Jelang meluncurkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Muamalat Tbk memiliki target untuk mencapai total aset sebesar Rp73 triliun pada akhir tahun 2023. Hingga pertengahan tahun 2023, bank ini telah mencatatkan total aset sebesar Rp63,9 triliun.
Meskipun Bank Muamalat telah menjadi perusahaan terbuka, mereka belum melakukan penawaran saham perdana (IPO) seperti yang biasa terjadi.
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengungkapkan bahwa mereka akan perlahan-lahan memperbaiki model bisnis mereka, salah satunya dengan memasuki pasar konsumen ritel. Bank ini sebelumnya lebih berfokus pada korporasi. Sebagai contoh, mereka sekarang mulai mengejar bisnis payroll yang berasal dari karyawan perusahaan.
“Kalau dulu kan kita ke korporasi saja, nah sebagai contoh sekarang mulai kita juga mulai memasuki bisnis payroll-nya yang berasal dari karyawannya,” ujarnya seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (07/09).
Indra menilai bahwa target yang cukup ambisius ini sejalan dengan tingginya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap prinsip syariah yang tercermin dari pertumbuhan perbankan syariah yang mencapai 15 hingga 20%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional.
Baca Berita Lainnya: BRI Optimis Plafon KUR Rp133 Triliun Terserap
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Muamalat Suhendar menjelaskan bahwa mereka sedang meningkatkan status seluruh Kantor Kas (KK) menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP) untuk memaksimalkan pembiayaan konsumen ritel. Hal ini dilakukan untuk merubah komposisi pembiayaan secara bertahap guna mengurangi risiko.
Selama paruh pertama tahun 2023, Bank Muamalat berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp26,9 miliar, naik sebesar 27,06% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Aset bank juga tumbuh sebesar 6,7% menjadi Rp63,9 triliun. Angka tersebut merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah bank.
Indra menjelaskan bahwa pertumbuhan total aset ini didorong oleh peningkatan pembiayaan terutama pembiayaan berbagi hasil (musyarakah) yang tumbuh sebesar 22,3%. Ini merupakan indikasi positif bahwa rencana pemulihan Bank Muamalat berjalan dengan baik.
Selain itu, Bank Muamalat berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp47,6 triliun yang tumbuh sebesar 5,2%. Bank juga mencatat komposisi dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar Rp20,7 triliun.
JFA/EFR
Referensi: Bisnis.com