Akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard senilai US$69 miliar atau sekitar Rp1.000 triliun mengalami kendala. Kedua perusahaan tersebut harus menunda tenggat waktu merger mereka karena masih menunggu persetujuan dari Competition and Markets Authority (CMA) Inggris.
CCO and EVP Corporate Affairs Activision Blizzad Lulu Cheng Meservey mengatakan masa perpanjangan proses akuisisi tersebut mencapai tiga bulan. Hal itu juga terjadi setelah kesepakatan gagal melewati tenggat waktu awal, yakni 18 Juni 2023 lalu.
Microsoft harus menyelesaikan akuisisi terhadap Activision Blizzard sebelum tanggal 18 Oktober mendatang. Jika tidak, mereka harus membayar biaya terminasi balik hingga miliaran dolar. Menurut Presiden Microsoft Brad Smith, biaya terminasi yang dimaksud angkanya naik dari jumlah yang telah ditentukan sebelumnya, yakni US$ 3 miliar atau setara Rp45 triliun.
Baca Berita Lainnya: Akuisisi OLX Autos, ASII Gelar RUPSLB Bulan Depan
Menang Gugatan
Sebelumnya, akuisisi terbesar di industri game tersebut baru saja menang gugatan melawan Federal Trade Commission di Amerika Serikat pada Rabu (12/07) lalu. Sebanyak 40 negara telah mengakui bahwa merger keduanya bagus untuk kompetisi, pemain, dan masa depan game.
JFA/EFR
Referensi: detikcom