Menteri Investasi Bahlil Lahadalia telah melakukan pertemuan dengan CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon. Pertemuan itu membahas kelanjutan mega proyek kerja sama senilai Rp142 triliun BUMN dan LG Konsorsium dalam membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (EV).

Meskipun sempat terkendala oleh aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat, keputusan untuk melanjutkan proyek ini menunjukkan kesepakatan dan komitmen antara pemerintah Indonesia dan LG Konsorsium dalam meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja.

Proyek ini merupakan hasil dari pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea pada tahun 2019. Pemerintah mengapresiasi komitmen perusahaan untuk melanjutkan investasi di ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Berita Lainnya: INCO Investasi Proyek Nikel Rp129 Triliun

Young Soo Kwon menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan dalam proyek ini. Perusahaan siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda pada tahun 2023.

Proyek senilai Rp142 triliun ini melibatkan konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam, dan IBC. Proyek dimulai dengan pembangunan pabrik sel baterai di Karawang dengan investasi US$1,1 miliar yang akan diproduksi komersial sel baterai sebanyak 10 GWh pada April 2024.

Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan pabrik smelter, prekursor, katoda, dan kerja sama pertambangan.

JFA/EFR

Referensi: detikcom