PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp7,16 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 47,52% secara tahunan atau year on year (yoy) dari angka Rp13,64 triliun.

Keberhasilan ini sebagian besar didukung oleh lonjakan pendapatan. Pendapatan bersih GOTO mencapai Rp6,88 triliun pada paruh pertama 2023, melonjak sebesar 102,46% (yoy) dari angka Rp3,39 triliun.

Rinciannya, pendapatan dari imbalan jasa mencapai Rp3,96 triliun, tumbuh 260,68% secara tahunan. Pendapatan dari iklan juga berkontribusi sebesar Rp1,10 triliun.

Sementara itu, pendapatan dari layanan pengiriman sepanjang semester I-2023 mencapai Rp971,94 miliar. Sisanya, pendapatan dari sumber lainnya menyumbang sebesar Rp840,35 miliar.

Kinerja perusahaan teknologi ini juga mendapat dorongan dari pengurangan beban operasional. Beban pokok pendapatan naik sebesar 4,21% secara tahunan menjadi Rp2,57 triliun pada akhir Juni 2023.

Beban penjualan dan pemasaran GOTO berhasil ditekan menjadi Rp3,29 triliun dari angka Rp6,34 triliun. Beban umum dan administrasi juga turun dari Rp 5,75 triliun menjadi Rp 2,92 triliun.

Baca Berita Lainnya: Astra International Ambil Alih 100% Saham OLX

Selanjutnya, beban pengembangan produk GOTO mengalami penurunan sebesar 14,46% menjadi Rp1,82 triliun. Sementara beban penyusutan dan amortisasi mengalami peningkatan dengan beban operasional masing-masing mencapai Rp1,37 triliun dan Rp993,25 miliar.

Hingga 30 Juni 2023, total aset GOTO mencapai Rp133,21 triliun dari posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp139,21 triliun. Dalam periode yang sama, kewajiban perusahaan menurun dari Rp16,49 triliun menjadi Rp15,89 triliun.

JFA/EFR

Referensi: Kontan.co.id