Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan senang melihat industri sektor properti yang kuat dan tetap bertahan meskipun sedang mengalami kondisi perlambatan ekonomi global. Namun, ia memperingatkan risikonya kepada pengembang dan mengambil contoh kebangkrutan properti Cina yang bangkrut dan memiliki hutang hingga Rp4.400 triliun.

“Dan kalau kita tahu, tidak semua sektor properti negara lain bisa bertahan karena COVID maupun ekonominya. Kita tahu di Cina ada perusahaan properti besar yang ambruk yang utangnya ngalahin APBN kita, sampai Rp4.400 triliun. Utangnya 4.400 triliun rupiah. Sekali lagi lagi hati-hati mengenai ini, semuanya harus dikendalikan. Berapa backlog kita, jangan cuma bangun,” tuturnya seperti dikutip detikcom, Rabu (09/08).

Sebagai catatan, perusahaan properti raksasa China, Evergrande, tengah menjadi sorotan global akhir-akhir ini. Perusahaan ini menghadapi risiko kebangkrutan karena kesulitan dalam membayar utang dan bunga utangnya.

Total kewajiban Evergrande mencapai US$300 miliar atau setara Rp4.561 triliun (kurs saat ini). Angka tersebut belum ditambah dengan pembayaran bunga utang yang jatuh tempo lebih dari Rp1,5 triliun.

Situasi ini telah menciptakan kehebohan di seluruh dunia dan beberapa ahli bahkan menganggap Evergrande bisa menjadi ujian besar bagi Cina mengingat kemungkinan skenario yang mirip dengan peristiwa kejatuhan Lehman Brothers pada tahun 2008.

Baca Berita Lainnya: Temui Menlu AS, Luhut Tagih Janji Kucuran Dana Rp302 Triliun

Jokowi Tetap Optimis Akan Berkembang

Namun, Jokowi tetap optimis bahwa industri properti di Indonesia akan terus berkembang. Keyakinan ini diperkuat oleh pertumbuhan ekonomi yang telah melebihi 5% selama 7 kuartal terakhir. Ia juga menjelaskan bahwa pertumbuhan industri properti terbukti dengan peningkatan jumlah anggota Real Estate Indonesia (REI).

Selain itu, Jokowi juga menyoroti bahwa sektor properti memiliki dampak ekonomi yang luas. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 16% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

JFA/EFR

Referensi: detikcom