PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. (ISAT) sedang mempertimbangkan opsi untuk menjual aset dan saham unit bisnis fiber optik mereka senilai lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp15,34 triliun. Keputusan ini muncul karena minat investor global yang tinggi terhadap infrastruktur digital di Asia Tenggara. 

Berdasarkan informasi dari Bloomberg pada Jumat (08/09), Indosat sedang melakukan tinjauan strategis terhadap bisnis fiber optik mereka. Transaksi ini diperkirakan memiliki nilai lebih dari US$1 miliar.

Meskipun demikian, penjualan aset dan saham tersebut masih dalam tahap pertimbangan awal dan perusahaan masih dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan kesepakatan ini.

Sebagai informasi tambahan, Indosat sebelumnya telah melakukan peninjauan terhadap aset infrastruktur digital mereka karena minat besar dari investor global.

Awal tahun ini, ISAT setuju untuk menjual sebagian portofolio mereka kepada Mitratel. Sebelumnya, Indosat melepas sebagian besar menara mereka kepada EdgePoint Infrastructure.

Selain itu, pada tahun sebelumnya Indosat juga membentuk perusahaan patungan senilai US$300 juta atau setara Rp4,6 triliun dalam bisnis pusat data dengan Big Data Exchange.

Baca Berita Lainnya: TikTok Mau Investasi Rp152 T di Indonesia, Mendag: Social Commerce Harus Ditata

Sebagai informasi, pendapatan ISAT selama semester pertama tahun 2023 mencapai Rp24,67 triliun, naik sekitar 9,54% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Mayoritas pendapatan berasal dari bisnis selular yang menyumbang sekitar 85,82% dari total pendapatan.

Meskipun demikian, laba bersih Indosat tahun ini mengalami penurunan sebesar 41,46% menjadi Rp1,90 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,26 triliun.

JFA/EFR

Referensi: Bisnis.com