PT Hutama Karya (Persero) berhasil mendapatkan dua kontrak baru untuk melaksanakan proyek strategis nasional (PSN) senilai Rp1,2 triliun.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo mengatakan dua proyek PSN tersebut melibatkan pembangunan Bendungan Cijurey paket II di Kabupaten Bogor dan Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema di Provinsi Bengkulu.

Tjahjo juga menjelaskan perusahaan akan bertanggung jawab atas berbagai aspek proyek Bendungan Cijurey, termasuk persiapan, jalan akses inspeksi genangan, konstruksi bendungan utama, bangunan pengendali sedimen, instrumentasi, dan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK).

“Hutama Karya sudah memiliki portofolio dalam membangun sejumlah bendungan besar seperti Bendungan Semantok, Bendungan Ameroro, Bendungan Ladongi, dan lain sebagainya. Sehingga kami yakin dalam menyelesaikan Proyek Bendungan Cijurey ini tepat waktu di tahun 2026 nanti,” katanya seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (12/09).

Secara lebih detail, Hutama Karya akan bekerja sama dengan PT SAC Nusantara dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) dengan porsi Hutama Karya sebesar 70 persen dan SAC Nusantara 30 persen. Kontrak ini telah ditandatangani pada Agustus 2023.

Proyek Bendungan Cijurey ini akan memberikan dampak penting, termasuk penyiraman lahan pertanian seluas 2.047 hektar di Kabupaten Bogor, pasokan air baku sebesar 0,71 meter kubik per detik, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 2 x 0,5 megawatt (MW), dan pengurangan risiko banjir sebesar 291,47 meter kubik per detik.

Proyek ini akan menerapkan teknologi konstruksi modern seperti Building Information Modeling (BIM) dan penggunaan teknologi CCTV yang terhubung dengan Project Management Information System (PMIS) untuk pengawasan real-time.

Baca Berita Lainnya: Minat Investor Asing Garap IKN Bertambah, Singapura Paling Banyak

Selain itu, Hutama Karya juga akan mengerjakan proyek JDU SPAM di Bengkulu senilai Rp246,8 miliar dengan berkolaborasi dengan PT Gala Karya melalui KSO Hutama – Gala. Hutama Karya akan memiliki porsi sebesar 65 persen dan Gala Karya 35 persen dalam proyek ini.

Proyek ini diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2024 dan akan memfasilitasi pasokan air minum ke Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, dan Kota Bengkulu.

Lingkup pekerjaan termasuk pemasangan pipa High-Density Polyethylene (HDPE) yang awet, penggunaan metode Open Trench untuk pemasangan pipa, dan pekerjaan jembatan pipa sepanjang 26.840 meter. Konstruksi akan melibatkan teknologi seperti horizontal directional drilling dan pengukuran GPS real-time kinematic (RTK).

Tjahjo mengaku optimis Hutama Karya dapat menyelesaikan proyek-proyek ini tepat waktu dan sesuai dengan standar mutu karena pengalaman positif mereka dalam proyek serupa seperti SPAM Semeru di Jawa Timur dan JDU SPAM Mebidang di Medan.

JFA/EFR

Referensi: Bisnis.com