Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) Juni 2023. Seluruh kategori harga batu bara mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Seperti, batu bara dengan 6.322 kcal/kg dijual US$191,26 per ton atau -7,2% (MoM).
Kemudian, ada batu bara 5.200 kcal/kg dijual US$112,59 per ton atau -5,9% dan batu bara 4.200 kcal/kg dijual US$78,35 per ton -4,7%. Pengumuman harga tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 119 Tahun 2023 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan Juni 2023.
Berdasarkan keterangan pada lampiran dokumen tersebut, batu bara dengan kalori tinggi (6.322 kcal) digunakan untuk penyediaan listrik untuk kepentingan umum dan pemenuhan kebutuhan bahan baku atau bahan bakar industri dalam negeri (selain industri pengolahan dan atau pemurnian mineral logam).
Baca Headline: Proyek Kereta Cepat Tak Kunjung Rampung, Malah Tambah Anggaran Rp18 T Buat Apa?
Implikasi: HBA Konsisten Melandai Beban Royalti Meningkat
HBA umumnya digunakan sebagai dasar perhitungan tarif royalti yang perlu dibayarkan perusahaan ke negara. Pada 1Q23, TU Research Analyst sendiri melihat beban royalti yang ditanggung oleh beberapa emiten batu bara tercatat mengalami kenaikan kendati HBA konsisten melandai
Sebagai contoh, Bukit Asam (PTBA) mengalami kenaikan beban royalti sebesar +165,5% (yoy) menjadi Rp1,3 triliun pada 1Q23, sementara Adaro Energy Indonesia (ADRO) mencatatkan kenaikan beban royalti sebesar +227,3% (yoy) menjadi US$486,3 juta. Di sisi lain, penjualan PTBA tumbuh +21,3% (yoy) menjadi Rp.9,96 triliun pada 1Q23, sementara ADRO naik +50,8% (yoy) menjadi US$.1,84 miliar
Kenaikan royalti tersebut disebabkan oleh tarif progresif yang naik dari flat 13,5% menjadi 14–28% per April 2022, tergantung kisaran HBA. Perubahan tarif royalti tersebut dapat menggerus profitabilitas emiten akibat kenaikan beban royalti.
WDN/RMK/EFR
Referensi: Indopremier.com