China mencatatkan penurunan ekspor sebesar -7,5% YoY menjadi 283,5 miliar dolar AS pada Mei 2023 (vs. Apr 2023: +8,5% YoY). Realisasi ini lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang hanya memperkirakan penurunan sebesar -0,4% YoY, sekaligus penurunan ekspor terbesar dalam 4 bulan terakhir. Hal ini, mengakibatkan export china terjun bebas.

Penurunan ekspor tersebut disebabkan oleh lemahnya tingkat permintaan dari Amerika Serikat dan Eropa akibat tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi. Selama 5M23. China mencatatkan peningkatan ekspor sebesar +0,3% YoY menjadi 1,4 triliun dolar AS.

Penurunan juga terjadi di nilai impor yang tercatat turun -4,5% YoY menjadi 217 miliar dolar AS pada Mei 2023 (vs. Apr 2023: -7,9% YoY). Realisasi ini menandai penurunan nilai impor secara tahunan dalam 3 bulan berturut-turut. Tetapi, masih lebih baik dari estimasi konsensus yang memprediksi penurunan sebesar -8% YoY.

Penurunan nilai impor disebabkan oleh masih lemahnya permintaan dari dalam negeri. Meskipun pemerintah China telah mencabut kebijakan zero Covid sejak akhir tahun lalu. Selama 5M23, impor mengalami penurunan sebesar -6,7% YoY menjadi 1,04 triliun dolar AS.

Pada pekan lalu, biro statistik nasional China mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur di negara tersebut turun ke level 48,8 (vs. Apr 2023: 49,2). Lebih rendah dari ekspektasi konsensus di level 49,4. Realisasi tersebut menandai level terendah dalam 5 bulan terakhir.

Baca juga: 5 Perusahaan Dapat Relaksasi Ekspor Konsentrat Mineral

Implikasi : Volume Impor China Akan Berpotensi  Mencapai Level Tertinggi

TU Research Analyst Menanggapi rilis data ekspor dan impor tersebut, akan berdampak pada volume impor China pada Mei 2023 mencapai level tertinggi dalam 18 bulan terakhir. kami melihat bahwa impor China akan pulih pada kuartal mendatang salah satunya terdorong dari pembukaan ekonomi pasca-kebijakan zero Covid terus berlanjut.

Peningkatan volume impor tersebut berpotensi mempengaruhi besaran surplus dari neraca dagang Indonesia. Sebab, China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan porsi ekspor non-migas Indonesia ke China per April 2023 mencapai 25,62%.

Di sisi lain, kami nilai pelemahan nilai ekspor menandakan bahwa China perlu bergantung dengan permintaan domestik untuk menopang ekonominya tahun ini.

Baca juga: Ketiban Order Emas 3 Ton, Hartadinata Potensi Cuan Rp2,66 T

Cari tahu insight lebih lengkap tentang bisnis lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!

Kalau mau jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium! Ngobrol breng mincuan sekarang!

Ternak Uang Team

RMK/EFR