Aryanto Misel dikabarkan akan menjual alat temuannya, Nikuba, seharga Rp15 miliar kepada pihak otomotif Italia. Namun, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut teknologi pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan tersebut tidak laku di Italia.

Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu mengklaim tidak ada pihak otomotif Italia yang mau membeli Nikuba tersebut.

“Seperti di Italia kemarin kan tidak ada yang mau,” kata Haznan seperti dikutip CNN Indonesia, Sabtu (15/07).

Nikuba sebelumnya dikabarkan viral dan ‘go international’ setelah mendapat perhatian dari luar negeri. Sejumlah pabrikan otomotif asal Italia memberikan kesempatan Aryanto Misel untuk mengenalkan temuannya tersebut. Timnya berangkat ke Italia 16 Juni dan mempresentasikan inovasinya.

Setelah kembali ke Indonesia dari Italia, Aryanto berharap dapat mendanai risetnya melalui kerja sama dengan pihak asing yang memang tertarik dengan temuannya. Dengan demikian, ia dapat membiayai pengembangan riset tersebut tanpa bantuan dari siapapun.

Baca Berita Lainnya: Berhasil Akuisisi, Petrosea (PTRO) Yakin Pendapatan Naik 30%

Haznan menjelaskan pembelian sebuah temuan sejatinya tergantung pada kedua belah pihak, yaitu penjual sebagai penemu inovasi dan pembeli yang memang berminat. Tidak ada regulasi yang pasti mengenai kegiatan tersebut.

“Tergantung pada siapa yang ingin membelinya. Jika pembelinya tidak memerlukan sertifikat ilmiah, maka silahkan saja. Misalnya, jika Ferrari ingin membeli, silahkan. Tetapi, kenyataannya mereka tidak tertarik,” ungkapnya.

Haznan juga mengakui bahwa pihak BRIN sebagai lembaga resmi di bawah pemerintah tidak mempermasalahkan jika ada anak bangsa yang memilih untuk menjual hasil temuan dan risetnya kepada pihak asing.

“Iya silakan saja kalau mau. Kalau ada yang mau,” ucapnya.

JFA/EFR

Referensi: CNN Indonesia