PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI sebagai bank terbesar penyedia Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Indonesia memiliki keyakinan dalam menyalurkan KUR sebesar Rp133 triliun pada tahun ini. Hingga pertengahan tahun 2023, BRI telah berhasil menyalurkan kredit sejumlah Rp64 triliun.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan subsidi suku bunga KUR sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No 317/2023 yang mengatur besaran subsidi bunga/margin untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan ini mencakup subsidi bunga sebesar 15% untuk KUR super mikro dan 13,5% untuk KUR penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa penyesuaian plafon KUR BRI didasarkan pada kapasitas rata-rata harian untuk penyaluran. BRI mampu menyalurkan rata-rata Rp1 triliun setiap harinya, dan saat ini tersisa waktu sekitar tiga bulan hingga akhir tahun.
Meskipun dengan sisa waktu yang terbatas, BRI tetap berkomitmen untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuan mereka bukan hanya mengejar besarnya penyaluran KUR, tetapi juga mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kelas pelaku UMKM. Dalam hal ini, penerima KUR diharapkan beragam sehingga meskipun alokasi KUR turun, tapi penerima lebih banyak.
Baca Berita Lainnya: BPS Catat Inflasi Agustus Capai 3,27%
Supari menekankan BRI mendukung kebijakan pemerintah ini dan mencatat pertumbuhan signifikan dalam segmen mikro, di mana banyak pelaku UMKM berhasil naik kelas. Sebagai contoh, sekitar 1,3 juta nasabah telah naik kelas, dengan 900 ribu di antaranya bergerak dari KUR ke tingkat komersial.
Dari data ini, Supari menegaskan BRI sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat sektor UMKM, yaitu dengan menyalurkan KUR kepada berbagai kelompok pelaku usaha sehingga lebih banyak yang dapat meningkatkan kelasnya.
JFA/EFR
Referensi: Investor.id