BPJS Kesehatan mengkonfirmasi bahwa mereka akan bertanggung jawab atas biaya perawatan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh polusi udara di DKI Jakarta yang semakin memburuk dalam beberapa waktu terakhir.
Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Agustian Fardianto mengatakan biaya perawatan yang akan ditanggung oleh akan sesuai dengan pedoman medis yang berlaku.
“Penyakit yang disebabkan polusi udara seperti ISPA dan menimbulkan gangguan fungsi tubuh yang memerlukan pelayanan kesehatan, maka dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan indikasi medis,” ujarnya seperti dikutip CNN Indonesia, Kamis (31/08).
Agustian mendorong peserta BPJS untuk mencari layanan kesehatan terkait ISPA melalui Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan perawatan dasar, terutama jika gejala atau kondisi ISPA tidak bersifat darurat.
Jika FKTP menilai perlu konsultasi dengan dokter spesialis berdasarkan indikasi medis, peserta akan dirujuk langsung ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Namun, dalam situasi darurat, peserta dapat langsung mendapatkan layanan di FKRTL terdekat dari lokasi mereka.
Agar bisa mendapatkan perawatan ISPA yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Agustian menekankan pentingnya untuk memastikan peserta telah terdaftar dan status kepesertaan BPJS Kesehatannya masih aktif. Jika tidak, layanan dari BPJS Kesehatan tidak dapat diberikan sebagaimana mestinya.
Baca Berita Lainnya: BPJS Kesehatan Kucurkan Rp2 T Hanya untuk Penyakit TBC pada 2022
Sebelumnya, data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan peningkatan kasus ISPA di wilayah Jabodetabek, terutama seiring dengan tingginya tingkat polusi udara di kawasan tersebut.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan rata-rata terdapat sekitar 200 ribu kasus ISPA setiap bulan di wilayah Jabodetabek.
“Seperti yang kita tahu di wilayah Jabodetabek terjadi peningkatan masalah polusi udara. Seiring dengan itu, data kami dari surveilans penyakit menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan di puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek,” ucapnya seperti dikutip CNN Indonesia, Senin (28/08).
JFA/EFR
Referensi: CNN Indonesia