PT Petrosea Tbk (PTRO) yakin pendapatannya akan meningkat tahun ini. PTRO menargetkan pendapatan naik 30% dibandingkan dengan tahun 2022.

Sekretaris Perusahaan PTRO Anto Broto mengatakan pertumbuhan pendapatan akan didukung oleh pertumbuhan organik melalui backlog lini bisnis Kontrak Pertambngan dan EPC, serta produksi tambang dari perusahaan penambangan batubara, PT Cristian Eka Pratama (CEP) yang sudah mulai berproduksi di tahun 2023.

“Target pendapatan tahun 2023 diproyeksikan meningkat sekitar 30% dibandingkan tahun lalu,” ujar Anto seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (13/7).

Seperti diketahui, PT Petrosea Tbk (PTRO) telah menyelesaikan akuisisi PT Kemilau Mulia Sakti (KMS) pada 23 Juni 2023 dengan nilai akuisisi US$90,5 juta. KMS merupakan pemilik 99% saham CEP.

Target produksi batubara tahun ini adalah sekitar 500 ribu di tahun ini dan 1 juta ton di tahun depan.

Baca Berita Lainnya: ADHI Raih Kontrak Baru Rp14 T

Bisnis Pertambangan Terus Berjalan

Selain pendapatan bisnis baru, bisnis jasa pertambangan PTRO terus berjalan. Volume overburden lini bisnis Kontrak pertambangan selama Januari-Juni 2023 meningkat sekitar 11% menjadi sekitar 60 juta bank cubic meter (BCM) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Volume produksi batubara Januari-Juni 2023 meningkat sekitar 4% menjadi sekitar 9 juta ton.

PTRO menargetkan volume overburden tahun 2023 diproyeksikan meningkat sekitar 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) PTRO selama Januari-Maret 2023 mencapai sekitar US$ 11,3 juta dari total rencana anggaran US$ 80 juta. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas dalam mendukung pertumbuhan volume organik dari jasa pertambangan termasuk pemeliharaan peralatan tambang yang dimiliki.

JFA/EFR

Referensi: Kontan.co.id