PT Indika Energy Tbk (INDY) mengalokasikan dana sebesar US$21 juta atau setara dengan Rp321,7 miliar pada tahun ini untuk mendanai proyek pabrik wood pellet. Keputusan Indika untuk melirik peluang bisnis wood pellet memiliki dasar yang kuat.
Kepala Komunikasi Korporat Indika Energy Ricky Fernando mengatakan bisnis wood pellet memiliki beberapa keunggulan yang signifikan.
“Manfaat wood pellet yang lebih ramah lingkungan dan efisiensi biaya dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM), gas elpiji (LPG), dan kayu, serta keamanannya yang lebih baik, sesuai dengan komitmen kami terhadap keberlanjutan dan fokus bisnis rendah karbon,” katanya seperti dikutip Kontan.co.id, Jumat (11/08).
Baca Berita Lainnya: Penjualan Batu Bara PLN Tumbuh 464% pada 2022
Rencananya, anak perusahaan Indika Nature yang bernama Jaya Bumi Paser (JBP) yang bergerak dalam pengolahan hasil hutan kayu energi (hutan tanaman) akan membangun pabrik wood pellet dengan kapasitas produksi 10 ton per jam. Jika tidak ada hambatan, pabrik ini dijadwalkan akan beroperasi pada bulan November 2023.
Selanjutnya, pembangunan akan terus berlanjut untuk meningkatkan kapasitas pabrik hingga mencapai 70 ton per jam pada tahun 2027. Pada saat itu, diharapkan pabrik dapat beroperasi dengan kapasitas produksi sekitar 640 ribu ton setiap tahunnya. Upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan pabrik wood pellet telah dilakukan pada 8 Agustus 2023.
Total investasi yang dibutuhkan untuk proyek wood pellet ini diperkirakan sebesar US$30 juta atau setara dengan Rp459,7 miliar.
Direktur PT Jaya Bumi Paser Dominicus Wimbuh Wibowo mengungkapkan bahwa struktur baja, mesin, dan elemen pabrikasi akan dikirimkan hingga ke Tanjung Pinang, Kalimantan Timur, pada pertengahan September.
Sementara itu, estimasi waktu konstruksi adalah 2 bulan, sehingga manajemen berencana untuk menjalankan pabrik mulai November 2023. Nantinya, output produksi pabrik akan dipasarkan baik di pasar domestik maupun internasional, termasuk Jepang dan Korea Selatan.
JFA/EFR
Referensi: Kontan