Telkom Indonesia (TLKM) akan membagi-bagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp16,6 triliun atau naik 20% dari tahun sebelumnya Rp14,86 triliun. Pengumuman ini adalah hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahun (RUPST) yang dilaksanakan pada selasa (30/5). Dengan pembagian dividen sebesar itu laba bersihnya mencapai Rp20,7 triliun dan laba operasi mencapai Rp25,8 triliun.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan pihaknya telah menyetujui dividend payout ratio sebesar 80% atau setara dengan Rp167,59 per lembar saham.

Fakta menariknya, ternyata kepemilikan saham TLKM oleh masyarakat dinilai cukup besar sebanyak 47,9%. Angka tersebut hampir mendekati  kepemilikan Negara Republik Indonesia yang mencapai  52% persen.

Ririek menambahkan bahwa pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2022 akan diberikan kepada para pemegang saham yang namanya sudah tercatat dalam daftar pemegang saham perusahaan pada 13 Juni 2023. Kemudian, pembayaran dividen tunai dan dividen spesial dibagikan pada 5 Juli 2023. 

Tak kalah penting, rapat kemarin membahas rencana pemisahan usaha (spin off) IndiHome kepada PT Telekomunikasi Selular, dimana Telkomsel sendiri dikendalikan oleh Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 65%.

Pertemuan tersebut juga membahas penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan serta gaji untuk direksi dan honorarium untuk dewan komisaris beserta fasilitas dan tunjangan lainnya untuk tahun 2023. 

Baca juga: Siloam Genggam Capex Rp1,4 T Siap Bangun RS Tiap Tahun

Pada akhir acara tersebut, diumumkan juga pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan, persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris, serta pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2022.

Implikasi: Dividen Rp 16 T, Saham Bakal Terbang?

TU Research Melihat Emiten telekomunikasi pelat merah, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah mendapat restu untuk membagikan dividen sebesar Rp 16,6 triliun. Jumlah itu setara 80% dari laba bersih tahun buku 2022. 

Nantinya setiap pemegang saham TLKM yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Telkom Indonesia pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023 akan memperoleh Rp 167,59 tiap saham. 

Adapun TLKM kami lihat secara pergerakan harga saham saat penutupan perdagangan Selasa (30/5) dengan melemah 1,90% ke level Rp 4.120. Jika menggunakan harga tersebut, estimasi yield kami nilai akan berada di  level 4,06% untuk  laba tahun buku 2022

kami sendiri menilai besaran dividen yield TLKM akan berada di kisaran 4%, dengan potensi dividen tersebut kami nilai emiten halo-halo ini masih kurang atraktif karena masih di bawah suku bunga Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan masing-masing di level 5,75% dan 4,25%. potensi Yield yang berada di angka 4%an tersebut kami nilai tidak akan berpengaruh banyak dalam mengkerek pergerakan harga saham TLKM kedepanya

Kendati begitu, di sisi lain kami menilai prospek bisnis Telkom Indonesia masih cukup menarik di tengah solidnya daya beli konsumen dan potensi meningkatnya trafik data di bisnis Telkomsel. Selain itu, TLKM juga merupakan salah satu saham di sektor yang cukup defensif, sehingga dapat memberikan stabilitas ketika pasar sedang bergejolak.

Baca juga: Singaraja Putra (SINI) Caplok Bisnis Batu Bara Rp899 M

What To Do: Waktunya Beli atau Pergi? 

TU Research menilai dengan potensi Yield TLKM yang berada di angka 4%an tidak akan berpengaruh banyak dalam pergerakan harga sahamnya. Dalam  jangka pendek sendiri secara analisa teknikal, kami lihat saham pelat merah ini masih akan ada potensi reli lanjutan dengan Target harga terdekat TLKM ada di posisi Rp 4.340 meski berpotensi reli ada hal yang harus diWaspadai yakni apabila TLKM belum mampu menembus resistance di Rp 4.200, maka TLKM akan rawan terkoreksi terlebih dahulu. Selain itu, hal tersebut juga terkonfirmasi dari stochastic yang sudah dead cross di area netral. 

Dengan analisis tersebut kami sendiri melihat saham TLKM walaupun Yieldnya pada tahun masih lebih rendah dibandingkan dengan Yield suku bunga Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan yang masing-masing berada di level 5,75% dan 4,25% masih cukup layak dikoleksi sebagai salah satu yang saham yang ada di portofolio dengan time frame investasi dalam jangka panjang tentunya, kami sendiri melihat jika alasan pembelian hanya di didasarkan dengan potensi Yieldnya yang akan didapatkan yakni berada di kisaran 45an% kami lihat TLKM masih kurang layak buat di akumulasi.

Cari tahu insight lebih lengkap tentang bisnis lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!

Kalau mau jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium! Ngobrol breng mincuan sekarang!

Ternak Uang Team

WDN/RMK/EFR