PT Singaraja Putra Tbk (SINI) berencana untuk mengakuisisi 579,6 ribu lembar (75%) saham PT Dwi Daya Swakarya (DDS) yang dimiliki oleh PT Barito Energy dengan nilai Rp899 miliar.

DDS sendiri merupakan perusahaan holding dari 4 pertambangan batu bara yang belum beroperasi, dengan total luas lahan sebesar 16.343 hektare dan total cadangan sebesar 162 juta ton. Kepemilikan DDS di masing-masing perusahaan tersebut adalah 80%.

Manajemen SINI menjelaskan bahwa sumber pendanaan akuisisi berasal dari utang kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Nilai transaksi ini setara 1.714,86% dari ekuitas SINI, sehingga bersifat material dan memerlukan persetujuan dalam RUPSLB pada 28 Juni 2023. Transaksi ini juga merupakan transaksi afiliasi, di mana pemegang saham SINI dengan kepemilikan 30%, PT Autum Prima Indonesia, merupakan pemilik 50% saham di PT Barito Energy.

Berdasarkan keterbukaan informasi, manajemen SINI menjelaskan bahwa rencana investasi ini didasarkan oleh potensi  tingginya permintaan batu bara untuk jangka waktu ke depan, baik dari pasar domestik maupun luar negeri.

Di dalam negeri, Kebijakan Energi Nasional memiliki sasaran bauran energi dari batu bara sebesar minimal 30% pada 2025 dan minimal 25% pada 2050. Manajemen SINI juga mengutip rencana penyediaan tenaga listrik dari PLN yang menyatakan bahwa penyediaan tenaga listrik masih akan didominasi oleh pembangkit listrik batu bara hingga 2029.

Baca juga: Belajar Jual Beli Saham, Kenali Dulu Setiap Tahapnya!

Sementara dari luar negeri, manajemen SINI memandang bahwa permintaan batu bara berpotensi meningkat dari China yang sedang mempersiapkan persediaan batu bara, India dan Bangladesh yang sedang memenuhi kebutuhan batu bara, serta Eropa yang sedang mencari alternatif sumber energi non-gas.

Implikasi:  Akuisisi Tandai Diversifikasi Bisnis SINI

TU Research Analyst menilai akuisisi ini menandai diversifikasi bisnis SINI dari bisnis jasa akomodasi dan perdagangan kayu bisnis pertambangan. Langkah diversifikasi ini sebenarnya sudah disampaikan oleh 3 pemegang saham SINI – yang terdiri dari PT Autum Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte. Ltd. – ketika mengakuisisi 336,7 juta lembar (70%) saham SINI senilai Rp84,17 miliar pada akhir November 2022.

Baca juga: Investasi Saham Indonesia: Begini Perkembangan dan Prospeknya

Sumber pendanaan akuisisi ini sendiri kami lihat akan berasal dari utang, berpotensi menambah beban keuangan SINI ke depannya. Per 1Q23, total aset SINI mencapai Rp207,9 miliar dan total liabilitas sebesar Rp154,8 miliar. Dari total liabilitas tersebut, jumlah utang bank mencapai Rp67 miliar.

Cari tahu insight lebih lengkap tentang bisnis lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!

Kalau mau jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium! Ngobrol breng mincuan sekarang!

Ternak Uang Team

RMK/EFR