PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), emiten perumahsakitan, mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp1,4 triliun pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, Rp 700 miliar akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan pasien, sementara sisanya Rp 700 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit baru, terutama di wilayah Bandung dan Surabaya.
Direktur Siloam Hospitals Daniel Phua mengungkapkan bahwa perseroan bakal menerapkan berbagai strategi guna mewujudkan rencana tersebut. Selain itu, Siloam berencana membangun rumah sakit baru setiap tahun untuk memperluas layanan.
Daniel menjelaskan bahwa Siloam akan memperluas jaringan dengan optimalisasi pemanfaatan fasilitas rawat inap yang ada dan pembangunan rumah sakit baru. Perusahaan mengembangkan platform digital guna meningkatkan pengalaman pasien.
Ia menyatakan bahwa setiap tahun minimal satu hingga dua rumah sakit yang dapat diakses oleh pasien BPJS dan internasional akan dibangun. SILO akan membentuk tim khusus yang berdedikasi untuk fokus dan meningkatkan efisiensi layanan BPJS sebagai salah satu upaya peningkatan pendapatan.
Pada tahun sebelumnya, SILO juga telah membuka rumah sakit baru bernama Siloam Agora. Dengan tambahan ini, SILO saat ini memiliki total 41 jaringan rumah sakit terbesar yang tersebar di 28 kota di Indonesia.
Walaupun mengalokasikan capex yang besar, SILO memiliki inisiatif pengelolaan biaya, termasuk pengurangan biaya material dan negosiasi ulang dengan pemasok. Perusahaan juga akan melakukan perencanaan permintaan dan manajemen persediaan serta meningkatkan modal kerja.
Baca juga: 6 Sumber Dana Bisnis dan 5 Tips Mengelolanya untuk Pebisnis Pemula
Implikasi: Capex Jumbo, Apa Bakal Berpengaruh ke Profit?
TU Research menilai dampak dari marak expansi yang dilakukan oleh Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mulai berdampak pada sisi fundamental perusahaan di mana kami lihat pada kuartal 1 2023 Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,65 triliun. Angka ini naik 19,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2022 sebesar Rp 2,22 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan pada laman Bursa Efek Indonesia, kami menilai kenaikan pendapatan Siloam didorong oleh dua segmen yaitu pendapatan spesialis sebesar Rp 607,63 miliar dan pendapatan Non-Spesialis sebesar Rp 2,05 triliun.
Adapun, beban pokok pendapatan turut naik menjadi Rp 1,64 triliun pada kuartal I-2023 atau naik 12,99% jika dibandingkan dengan kuartal I-2022 sebesar Rp 1,45 triliun. Alhasil laba kotor SILO sebesar Rp 1,01 triliun angka ini naik 31,64% jika dibandingkan dengan kuartal I-2022 sebesar Rp 770,61 miliar.
Baca juga: Sekolah Pasar Modal: Cara Belajar Saham Langsung dari Sumbernya
Sementara, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik kami lihat juga mulai berdampak cukup signifikan melesat 151,40% menjadi Rp 249,61 miliar pada kuartal I-2023, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp 99,28 miliar.
Selanjutnya, laba per saham dasar kami lihat juga mengalami kenaikan menjadi Rp 19,24 per lembar dari sebelumnya di angka Rp 7,67 per saham dasar.
Sedangkan sisi balance sheet kami lihat juga mulai mendapat dampak dari aktivitas expansi tersebut di mana total ekuitas naik ke Rp 7,32 triliun pada kuartal I 2023 jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebelumnya di Rp 7,05 triliun. Adapun total Aset SILO sebesar Rp 10,21 triliun pada kuartal I 2023 naik jika dibandingkan pada 2022 sebesar Rp 9,66 triliun.
What To Do: Fundamental Kuat Sahamnya Perkasa?
TU Research menilai dengan mulai terefleksikannya dampak dari aksi korporasi yang dilakukan oleh PT Siloam International Hospitals Tbk, yang mena mulai membuat saham rumah sakit ini kembali membaik dari segi fundamental dimana capaian tersebut terbukti dari Compound Annual Growth Rate (CAGR) perusahaan yang terus tumbuh 13,3% dari periode 2018 sampai 2022.
Meski begitu manajemen PT Siloam International Hospitals Tbk menargetkan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dua digit atau di atas 10% pada 2023. Secara pergerakan harga sahamnya sendiri SILO sudah mengakumulasi return secara YTD 2023 sebesar 21,03%.
Baca juga: Singaraja Putra (SINI) Caplok Bisnis Batu Bara Rp899 M
Kami sendiri nilai saham SIDO yang menunjukan perbaikan dari sisi kinerja serta prospek yang cukup cerah di mana manajemen juga masih sangat kuat dalam mengembangkan bisnis hospitalitynya. Serta dari segi valuasi kami nilai harga saham SILO saat ini di rentan 5.900 per lembarnya yang mana menunjukan level price to earnings 10,83x dan level price to book value 2,76x sedang berada di angka fair valuenya.
Yang mana meski sedang berada di angka fair value nya dengan metode valuasi relative valuation saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) masih cukup menarik buat di koleksi. Disclaimer on!
Cari tahu insight lebih lengkap tentang bisnis lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!
Kalau mau jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium! Ngobrol breng mincuan sekarang!
Ternak Uang Team
WDN/RMK/EFR