Instagram berhasil meraih US$660 juta atau sekitar Rp9,9 triliun hanya dalam waktu satu hari. Dalam kurun waktu sesingkat itu, Instagram menjual 44 juta layanan centang biru alias verified. Angka tersebut diraih Instagram hanya dalam satu hari penjualan.
Dilansir ITP Live, layanan centang biru Instagram terjual sebanyak 44 juta dalam satu hari pada awal April 2023 lalu. Dengan harga layanan US$14,99 per bulan atau sekitar Rp225 ribu, dapat dikalkulasikan bahwa Instagram telah meraih sebesar US$660 juta atau sekitar Rp9,9 triliun.
Angka tersebut baru dihitung pada penjualan dalam satu hari pada awal April lalu. Seiring banyaknya pengguna Instagram yang membeli layanan tersebut, Instagram diprediksi dapat meraih angka yang lebih besar.
Layanan Meta Verified
Meta Platforms Inc, selaku induk perusahaan Instagram dan Facebook, mengumumkan peluncuran layanan baru bernama ‘Meta Verified’. Pada layanan ini, pengguna kedua aplikasi itu bisa mendapat centang biru di akun mereka dengan membayar biaya bulanan.
Biaya verified ini secara global dibanderol sebesar US$11,99 atau sekitar Rp180 ribu per bulan untuk berlangganan di situs web. Sementara untuk berlangganan melalui aplikasi iOS dan Android dikenakan tarif US$14,99 per bulan atau sekitar Rp225 ribu.
Sementara itu, biaya langganan centang biru untuk pengguna di Indonesia lebih murah. Biaya langganan untuk pengguna di Indonesia dibanderol seharga Rp100 ribu per bulan untuk berlangganan di situs web. Sementara untuk berlangganan melalui aplikasi iOS dan Android sebesar Rp130 ribu per bulan.
Layanan centang biru ini sudah dibuka sejak akhir Februari 2023 lalu dengan Australia dan Selandia Baru sebagai negara pertama peluncuran. Terkini, layanan ini sudah mulai dibuka di berbagai negara termasuk di Indonesia.
Baca Berita Lainnya: Hasilkan 2 Miliar per Bulan, Bocah 11 tahun Putuskan Pensiun
Implikasi: Ikut-ikutan Twitter di Balik Untung Besarnya Instagram
Kami menilai layanan ini bukan inovasi yang baru, sebelumnya kompetitor utama yakni Twitter sudah lebih dahulu diluncurkan dan diberlakukan lebih dulu oleh bos Twitter, Elon Musk.
Layanan centang biru berlangganan META ini pertama kali diluncurkan di Selandia Baru dan Australia mulai pekan ini. Selanjutnya, layanan centang biru berbayar tersebut akan segera diluncurkan ke berbagai negara. Twitter telah memperluas Twitter Blue ke lebih dari selusin pasar dalam beberapa bulan terakhir termasuk India dan Indonesia dimana layanan berbayar mulai diterapkan dan ditawarkan pada kuartal terakhir tahun lalu.
Sebelum Meta, ternyata Snapgram lebih dulu meluncurkan layanan centang biru berbayar bagi penggunanya, dikutip dari Techcrunch. Snapgram bahkan telah mengubah lebih dari satu juta pengguna menjadi pelanggar berbayar.
Salah satu kelebihan akun yang memiliki verified berupa tanda ‘centang biru’ di akunnya adalah dapat meningkatkan perlindungan terhadap serangan peniruan dan akses langsung ke pelanggan serta peningkatan visibilitas dan jangkauan di berbagai bidang, seperti pencarian dan rekomendasi.
What To Do: Centang Biru Jadi Pendapatan Baru
Berdasarkan data yang kami kutip lewat laman Business Apps pendapatan Instagram 2022 telah mencapai US$51,4 miliar dimana angka tersebut naik 7,8% dari pendapatanya dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jika dibandingkan pendapatan baru Instagram lewat layanan centang biru dibandingkan, maka kontribusinya mencapai 12,8%. Kami nilai cukup menjanjikan apalagi mengingat layanan tersebut baru diluncurkan pada awal tahun ini.
Saat ini, Instagram bertanggung jawab atas 44% pendapatan Meta pada tahun 2022 dan kami nilai akan melampaui kontribusi dan segmen utama meta yakni Facebook pada tahun 2025.
Referensi: Dilansir dari berbagai sumber