Jakarta Fair alias Pekan Raya Jakarta (PRJ) baru saja usai kemarin, Minggu (16/07), di Kemayoran, Jakarta Utara. Acara tahunan yang diadakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka merayakan HUT Ibu Kota ke-496 itu berhasil mencatatkan pengunjung hingga 6,3 juta.
Tak hanya itu, jumlah pengunjung yang mencapai jutaan orang tersebut juga turut melakukan transaksi alias berbelanja hingga Rp7,3 triliun. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp7,1 triliun dalam masa penyelenggaraan selama hampir satu bulan atau tepatnya 28 hari.
Dalam menggelar hajatan akbar tersebut, PT Jakarta International Expo (JI Expo) turut melibatkan sepuluh ribu pekerja lokal. Para pekerja tersebut berfokus mempersiapkan acara, fasilitas, hingga infrastruktur guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengunjung Jakarta Fair.
Ketua Penyelenggara Karuna Murdaya mengatakan pada tahun ini ada lebih dari 1.600 booth dan 2.500 perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan tahunan itu.
“Ini menjadi bukti bahwa Jakarta Fair Kemayoran turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” kata Karuna seperti dikutip Tempo, Minggu (16/07).
Baca Berita Lainnya: Presiden Jokowi Lantik 5 Menteri Baru
Implikasi: Dampak Besarnya PRJ ke Ekonomi Indonesia
Menurut Research Analyst Ternak Uang nilai transaksi yang cukup tinggi itu yang pada tahun 2023 mencapai Rp 7,3 triliun, dapat berkontribusi cukup baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika dibandingkan kuartal pertama tahun ini, nilai GDP indonesia sudah mencapai Rp5.071 triliun dan secara kalkulasi Pekan Raya Jakarta berkontribusi 0,14% terhadap ekonomi Indonesia.
Walaupun nilai kontribusi tersebut hanya bersifat minor, tapi kami menilai secara ruang lingkup yang lebih luas potensi pertumbuhan dari event ini dapat berdampak pada ekonomi Indonesia. Yang mana, aktivitas konsumsi masyarakat secara keseluruhan berkontribusi 54,4% terhadap total PDB Indonesia di awal tahun ini.
What To Do: Pendapatan Naik, Pengunjung Juga Harus Naik
Meski secara total nilai transaksi PRJ lebih tinggi dari yang sebelumnya Rp7,1 triliun, tapi jumlah pengunjung lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 6,9 juta orang. Angka ini turun -8,69% atau turun hingga 600 ribu orang.
Kami sendiri menilai terjadi penurunan tahun ini salah satunya disebabkan karena event tersebut lebih pendek 7 hari dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan begitu, mungkin ada beberapa pengunjung yang belum sempat datang ke event tersebut.
Nah, ke depan PRJ bisa lebih memaksimalkan dari segi time-frame event. Serta, mempublikasikan event tersebut lebih masif lagi melalui kanal sosial media hingga media mainstream.
JFA/RMK/EFR