Phil Knight adalah tokoh di balik kesuksesan Nike, merek sepatu olahraga terkemuka di dunia. Ia memiliki kemampuan yang hebat dalam mengelola bisnis karena bisa membangun Nike dari nol hingga sebesar sekarang.
Saat Knight membangun Nike, ia hanya mempunyai modal yang kecil, yaitu sekitar US$500 atau sekitar Rp7,65 juta. Namun siapa sangka, meski dimulai dari modal kecil, kekayaannya pada tahun 2023 diperkirakan mencapai US$45,1 miliar atau sekitar Rp690,03 triliun. Angka tersebut menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Kisah kesuksesan Nike berawal dari Knight yang memiliki ide untuk mengimpor sepatu lari berkualitas tinggi dari Jepang. Setelah menemukan merek Tiger saat kunjungannya ke Jepang, ia bermitra untuk mendistribusikan sepatu tersebut di seluruh Amerika.
Knight bahkan mengirimkan sampel sepatu pertamanya dari Jepang kepada Bill Bowerman, mantan pelatih lari kuliahnya untuk meminta pendapat. Mereka akhirnya bersama-sama memutuskan untuk menjual sepatu Jepang ini dengan merek Blue Ribbon Sports.
Pada awalnya, mereka menjual sepatu ini langsung dari bagasi mobil di berbagai acara perlombaan lari di seluruh Amerika. Namun, pada tahun 1971, mereka mengambil langkah besar dengan memproduksi sepatu mereka sendiri dengan merek Nike yang diambil dari nama dewi kemenangan Yunani.
Merek sepatu Nike mulai terkenal ketika empat dari tujuh pelari terbaik dalam maraton Olimpiade 1972 mengenakan sepatu mereka, meskipun pemenang medali emas, perak, dan perunggu saat itu menggunakan sepatu Adidas.
Nike akhirnya melantai di bursa saham AS pada tahun 1980, tapi mengalami kerugian pada tahun 1984. Namun, Knight tidak menyerah begitu saja. Dari sana ia memiliki ide untuk memperluas produksi Nike yang tidak hanya memproduksi sepatu lari, tapi juga bisa masuk ke pasar sepatu basket.
Baca Berita Lainnya: Dari Typo Nama Toko, Pendiri Uniqlo Jadi Cuan 585 T
Salah satu salesman Nike saat itu bernama Vaccaro berpendapat untuk membuat kesepakatan dengan Michael Jordan yang saat itu baru menjadi atlet basket pemula. Singkat cerita Knight akhirnya turun langsung untuk menggaet Jordan hingga kesepakatan tercapai. Seiring dengan meroketnya karier Jordan sebagai pemain bintang NBA, nama Nike ikut terangkat.
Penjualan produk air jordan yang awalnya ditargetkan mencetak keuntungan US$3 juta atau sekitar Rp45,9 miliar dalam tiga tahun pertama, ternyata berhasil menghasilkan Rp1,92 triliun dari penjualan tahun pertama saja.
Kesuksesan ini terus dipertahankan Knight dan terus berlanjut hingga akhirnya Nika berhasil dikenal di dunia. Knight akhirnya pensiun dari perusahaan pada tahun 2016 sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
JFA/EFR
Referensi: Dilansir dari berbagai sumber