PT Astra Land Indonesia (ALI), entitas bisnis PT Astra International Tbk (ASII) di bidang properti, mengakuisisi hampir seluruh saham pengelola Hotel Mandarin Oriental di Jakarta. Akuisisi tersebut diketahui bernilai US$49,77 juta atau setara Rp1,27 triliun dan langsung mencaplok 96,92% saham pengelola hotel tersebut, PT Jaya Mandarin Agung.

Sebelumnya, Jaya Mandarin Agung dikuasai oleh holding perusahaan yang memiliki hak atas jenama tersebut yakni Mandarin Oriental Holdings B. V. (MOH). Hal tersebut diketahui melalui Keterbukaan Informasi Astra International di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (04/07).

Saham yang dijual oleh MOH terdiri atas beberapa seri. Diantaranya, 7.900 lembar saham Seri A, 5.583 lembar saham Seri B, 3.950 lembar saham Seri C dan 55.560 lembar saham Seri D. Seluruhnya mewakili 96,92% dari modal ditempatkan dan disetor di JMA yang dimiliki oleh MOH.

Tak hanya itu, ALI juga mengambil alih piutang yang dimiliki MOH dengan nilai US$35,23 juta atau setara Rp526 miliar. Dengan begitu, kini kepemilikan atas hotel yang berlokasi di jantung ibukota itu sepenuhnya dimiliki oleh Astra Group melalui Astra Land Indonesia.

Baca Berita Lainnya: Jokowi Pamer RI Negara Dengan Pendapatan Menengah Ke Atas

Implikasi: ASII Kian Masih Akuisisi Berbagai Sektor

TU Research Analyst melihat akuisisi ini dilakukan di tengah pemulihan industri pariwisata dan perhotelan pasca-pandemi, yang berpotensi mendorong peningkatan pendapatan ASII dari segmen properti. Pada 1Q23 sendiri, kontribusi pendapatan dari segmen properti hanya mencapai 0,3% dari total pendapatan.

Astra International tidak menjelaskan sumber dana untuk akuisisi perusahaan pengelola Mandarin Oriental tersebut. Namun, jumlah kas ASII per 1Q23 berjumlah Rp72,13 triliun.

Dalam beberapa tahun terakhir, ASII memang rajin mendiversifikasi portofolionya dengan mengakuisisi perusahaan di sektor lain. Pada 2022, misalnya, ASII mengakuisisi Bank Jasa Jakarta melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) bersama WeLab melalui WeLab Sky Limited (WeLab Sky) dengan total nilai transaksi mencapai US$500 juta.

Tak hanya itu, pada Q3 2022 ASII juga masuk menjadi investor di Medikaloka Hermina (HEAL) dengan nilai transaksi di kisaran angka Rp192,9 miliar

What To Do: Menengok Kinerja dan Prospek Astra Group ke Depan

Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) tumbuh positif sepanjang kuartal I-2023. ASII membukukan laba bersih  Rp8,72 triliun pada kuartal I-2023, naik 27% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp6,86 triliun. Sedangkan pendapatan ASII tercatat Rp82,98 triliun pada kuartal I-2023, tumbuh 15% jika dibandingkan dengan kuartal I-2022 yang sebesar Rp71,87 triliun.

Kami menilai kinerja apik tersebut tidak lepas dari pemulihan ekonomi yang mendorong pertumbuhan kinerja keuangan ASII. Baik dari segi pendapatan hingga laba bersih, dimana segmen bisnis otomotif dan alat berat pertambangan mencatat kenaikan yang signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu.

Secara prospek saham ASII masih berpeluang melanjutkan penguatan di semester selanjutnya. Hal itu salah satunya ditopang oleh sentimen positif dari ekonomi dalam negeri yang mampu bertahan meskipun di era suku bunga tinggi.

Di sisi lain, kinerja ASII kami nilai masih mendapat tantangan dari tekanan harga komoditas yang menjadi sentimen negatif untuk segmen bisnis alat berat pertambangan,  dan era suku bunga tinggi untuk penjualan otomotif dalam jangka pendek ini.

Namun prospek bisnis alat berat pertambangan dan otomotif dalam jangka panjang akan kembali ke level normal. Terlebih setelah China mampu mencetak pertumbuhan ekonomi positif sepanjang kuartal Q1 2023 di atas ekspektasi. Ditambah, laju inflasi mulai melambat menjadi katalis positif.

RMK/EFR

Referensi: Dikutip dari berbagai sumber