Presiden Joko Widodo berambisi Indonesia menjadi negara maju di masa Indonesia Emas atau tepatnya pada tahun 2045. Salah satunya, Jokowi menargetkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$30,3 ribu atau setara Rp454 juta pada tahun tersebut. Itu artinya, rata-rata pendapatan hampir menyentuh Rp40 juta sebulan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan untuk mencapai tujuan tersebut ekonomi Indonesia harus tumbuh rata-rata di atas 6% per tahun. Jika hal itu terjadi, Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah pada tahun 2041. Sementara itu, jika pertumbuhan ekonomi mencapai 7% bisa jadi negara maju lebih awal yakni 2038.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan 80% masyarakat masuk ke dalam kelas menengah serta meningkatkan kontribusi industri manufaktur dari 19% menjadi 28%. Transformasi ekonomi harus mencakup pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, inovasi, pembangunan bisnis, dan kebijakan serta investasi.
Bonus Demografi Jadi Faktor
Salah satu pendorong Indonesia untuk mencapai status negara maju adalah bonus demografi. Namun, bonus ini diperkirakan akan berakhir setelah 2020 dan akan memasuki masa populasi tua pada 2040. Oleh karena itu, pemerintah perlu menekankan pentingnya lompatan besar dalam pembangunan untuk mencapai visi Indonesia emas tersebut.
Baca Berita Lainnya: Kredit Tumbuh 7,52%, BBTN Cetak Laba Rp1,5 T Semester I-2023
Implikasi: Impian Keluar dari Middle Income Trap
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan rancangan perencanaan tersebut ke depan Indonesia akan lebih berfokus untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat sehingga target ekonomi nanti di periode tersebut dapat tercapai.
Dari segi pertumbuhan ekonomi Indonesia, kami melihat secara rata pertumbuhan ekonomi indonesia setidaknya selama 20 tahun terakhir baru tumbuh 4,01%. Kami sendiri menilai angka tersebut sudah lumayan bagus, tapi jika ingin mencapai target keluar dari middle income trap perlu adanya peningkatan ekonomi. Setidaknya, memang pertumbuhan ekonomi kami harus digenjot hingga 6% secara compound annual growth rate (CAGR).
What To Do: Strategi Yang Perlu Pemerintah Perhatikan
Status Indonesia memang menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah dalam 30 tahun terakhir. Menurut kami salah satu hal yang membuat Indonesia cukup lama dan masih terjebak dalam status tersebut dikarenakan faktor produktivitas setiap pekerja yang cenderung menurun. Dimana level productivity per setiap pekerja masih rendah dibandingkan negara industri lainnya.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan pemerintah yakni dengan mengambil langkah ke depan untuk memanfaatkan bonus demografi untuk menghindari middle income trap. Contoh negara lain memanfaatkan bonus demografinya secara besar-besaran untuk melepaskan diri dari pendapatan perkapita yang rendah. ialah Korea Selatan dari US$3.530 per kapita mereka memulainya, sekarang tersisa 5 tahun bonusnya, tapi mereka sudah sampai dengan US$35.000 per kapita.
Selain itu, kami menilai juga pemerintah juga bisa memanfaatkan dan memaksimalkan energi yang murah, hilirisasi pada produk manufaktur, hingga pemerintah juga bisa meningkatkatkan taraf serta kualitas pendidikan agar kualitas SDM indonesia bisa lebih kompetitif.
JFA/EFR
Referensi: Dilansir dari berbagai sumber