Bagi seorang investor pemula, mempelajari seluk beluk dunia saham memang seakan tidak ada habisnya. Setelah memahami apa itu saham, jenis-jenisnya, risiko yang bisa terjadi, sebagai investor ternyata kamu juga harus tahu kapan waktu yang tepat untuk beli saham.

Mengetahui kapan waktu yang tepat untuk beli saham terkadang masih membingungkan bagi beberapa orang. Membeli saham tidak semudah bila kamu memutuskan untuk membeli perhiasan ke toko emas. Transaksi saham hanya dapat dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tidak berhenti sampai di situ, sebagai seorang pemula kamu juga tidak bisa langsung datang begitu saja ke BEI dan membeli saham. Hal ini dikarenakan jika kamu ingin membeli atau menjual saham hanya bisa dilakukan melalui perantara pedagang efek yang biasa disebut dengan broker.

Sebagai seorang pemula, kamu harus mengetahui bagaimana cara bertransaksi saham dan tata cara beli saham. Saham memang menjanjikan keuntungan yang menggiurkan, namun juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Karena itulah, ada baiknya sebelum memutuskan untuk benar-benar terjun, kamu mencari tahu dulu lebih banyak informasi mengenai saham.

Dengan pengetahuan yang cukup, maka kamu tidak akan mudah terjerumus dalam penipuan-penipuan yang biasanya sasarannya merupakan orang-orang pemula. Pun bisa terhindar dari jebakan emosi diri sendiri, karena dengan tahu lebih banyak, kamu akan punya strategi yang baik untuk trading dan investasi hingga bisa menghasilkan keuntungan.

Ada beberapa strategi yang bisa kamu ambil dan lakukan dalam proses cara beli saham. Berikut adalah beberapa strategi apa yang harus kamu lakukan.

Mau Mulai Main Saham? Kenali Ragam Risikonya!

Strategi Kapan Beli Saham Biar Nggak Boncos

Saat Harga Saham Tergolong Undervalued

Dalam melihat valuasi harga saham ada dua istilah yang terkenal yaitu undervalued dan overvalued.

Undervalued berarti harga saham tersebut berada di bawah nilai sebenarnya. Ada berbagai macam alasan mengapa harga suatu saham bisa undervalued. Dimulai dari pasar atau masyarakat secara umum belum mengetahui keunggulan perusahaan tersebut. Atau, karena belum terkenal dan orang-orang belum mengetahui tentang kondisi keuangan perusahaan tersebut yang ternyata mengagumkan.

Saat Diskon Besar-besaran

Diskon besar-besaran dapat terjadi ketika sedang terjadi krisis, contohnya seperti pada tahun 2008 ketika bursa saham merosot hingga puluhan persen dalam waktu singkat.

Namun, hal ini tak terjadi pada setiap saham ya. Hanya saham-saham dengan fundamental bagus dan prospek masa depan yang baik yang akan bertahan, sembari tetap memperhatikan trend yang berbalik arah.

Hindari beli saham ketika krisis baru saja dimulai, tetapi mulailah beli ketika ada pembalikan arah.

Ini Dia 8 Ciri Investor Saham Sukses - Kamu Punya Nggak?

Membeli Saat Sudah Melakukan Analisis dan Perencanaan

Analisis dan perencanaan itu penting. Analisis fundamental saham dan analisis teknikal harus selalu diperhatikan, dan lebih baik lagi apabila kamu mengombinasikan keduanya. Karena kedua faktor tersebut saling memengaruhi probabilitas tingkat kenaikan masing-masing saham.

Mau tahu bagaimana caranya melakukan analisis fundamental dan analisis teknikal? Stay tuned saja di web ini ya, siapa tahu akan dibahas sekilas dalam artikel-artikelnya juga.

Tiap Kuartal

Setiap kuartal, perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia diwajibkan untuk merilis laporan keuangannya setiap tiga bulan sekali. Ini artinya, kamu akan mendapatkan laporan keuangan terbaru mereka, sehingga dapat menentukan apakah saham perusahaan yang bersangkutan masih layak dimiliki dan ditambah koleksinya, ataukah justru dilepas.

Tiap-tiap kuartal itu adalaH;

  • 1-30 April masa kinerja perusahaan dari Januari-Maret
  • 1 hingga 30 Juli masa kinerja perusahaan dari April-Juni
  • 1-30 Oktober masa kinerja perusahaan dari Juli-September
  • 1-30 Maret masa kinerja perusahaan dari Oktober-Desember

Saat IHSG Mulai Rebound

Sebenarnya, waktu IHSG rebound itu tidak bisa diprediksi dan tidak memiliki siklus dengan waktu tertentu yang artinya kapan pun bisa terjadi. Di BEI, IHSG tidak selalu naik dan terkadang IHSG terkoreksi lantaran berbagai sebab.

Bila kamu menemukan kondisi seperti ini, saat IHSG mempunyai grafik yang turun, maka yang bisa kamu lakukan adalah menunggu dan mengamati keadaan. Jangan terburu-buru untuk segera membeli saham. Perhatikan kondisi pasar, dan kamu bisa mulai beli saham kembali ketika IHSG menunjukkan tanda-tanda rebound untuk mendapatkan keuntungan.

Beli Saham, Kapan Waktu yang Paling Tepat?

Saat Sebuah Saham Mendapat Sentimen Negatif

Setiap waktu, bisa saja terjadi ketika saham bagus terkena sentimen negatif, karena berbagai sebab juga, dan mengakibatkan harganya langsung turun ke titik terendah.

Ingat ya, saham yang bagus di sini relatif. Tergantung dari analisis seperti apa yang kamu lakukan. Bisa jadi saham dari perusahaan besar yang memiliki kapitalisasi yang besar juga di bursa dan laporan keuangannya pada kuartal tersebut menunjukkan kinerja yang baik. Atau bisa juga saham yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, alias yang sering disebut dengan growth stock.

Bila kamu mendapatkan saham dengan kondisi seperti ini, maka strategi yang bisa kamu lakukan adalah beli saham dengan separuh dana terlebih dahulu. Selain untuk mengelola risikonya, kamu juga dapat menghindari pertumbuhan aset portofolio kamu yang melambat.

Nah, demikianlah telah dipaparkan kapan waktu yang tepat untuk beli saham.

Dengan memilih saham yang berada pada area belinya, dan pada sektor atau bisnis yang menjanjikan dan berprospek baik, maka kamu akan berkesempatan untuk memperoleh saham-saham yang sedang berkembang.

Jika kamu sudah paham cara dan waktu yang tepat untuk beli saham, maka langkah berikutnya adalah memonitor dan menentukan kapan saatnya menjual saham.