Dalam trading saham, technical analysis sangat penting perannya. Karena ini merupakan salah satu alat yang digunakan oleh investor dalam melakukan semua aktivitas tersebut dan memastikan keuntungan yang bisa didapat.
Barangkali mendengar technical analysis ini bikin mengernyit ya, apalagi bagi pemula. Memang sih ini tidak mudah, tapi kalau kamu konsisten untuk belajar pasti akan paham.
Pada umumnya analisis teknikal saham seperti ini sering dipakai oleh para trader karena sangat berguna ketika memilih saham emiten, dapat membantu menjualnya saat harga naik dan kapan waktu yang tepat untuk membelinya. Memang yang membedakan trading dan investasi adalah rentang waktunya. Di trading bisa dalam hitungan jam, menit, dan hari. Sedangkan investasi cenderung ke jangka panjang.
Sederhananya, pengertian dari technical analysis adalah teknik analisis yang dilakukan dengan mengamati pola data historis, seperti harga saham, volume transaksi saham, dan juga data pasar pada umumnya. Ini tentunya berbeda dengan analisis fundamental yang lebih berkaitan dengan prospek perusahaan ke depannya, kondisi ekonomi, laporan keuangan perusahaan.
Technical analysis ini tidak bersifat spekulatif, tapi dalam analisis ini, kamu memang akan dituntut untuk bisa memahami berbagai data yang ada. Jadi tetap kamu harus memahami lebih mendalam jika ingin menguasai analisis ini.
Di artikel ini akan mengulas lebih jauh tentang technical analysis yang meliputi trend line, support resistance, chart pattern dan dow theory. Yuk, disimak!

Hierarchy of Technical Analysis: Apa yang Perlu Kamu Tahu?
Trend line
Biasanya pergerakan pada grafik atau chart akan membentuk tren dalam satu time frame. Tren ini dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu uptrend atau biasa disebut bullish, downtrend atau bearish, dan sideways atau ranging.
Barangkali di awal belajar, kamu akan menemukan sedikit kesulitan dalam menentukan tren yang tengah terjadi hanya dengan bermodalkan grafik. Nah, di sinilah kamu bisa menggunakan trend line.
Pengertian trend line adalah garis yang digambarkan ke grafik harga agar bisa mendeteksi tren dalam satu time frame. Trend line juga bisa menunjukkan level dari resistance dan support, sehingga kamu bisa melihat kesempatan trading dengan lebih mudah.
Tenang, bagi pemula yang belajar technical analysis, trend line ini sebenarnya sangat mudah untuk dipelajari, juga digunakan. Karena cukup dengan menarik garis, kamu akan bisa melihat tren. Kamu bisa mengombinasikan dengan indikator teknikal, maka trend line ini akan menjadi strategi yang efektif dalam mencari potensi jual atau beli.

Support dan resistance
Dalam trading, khususnya dalam membaca pergerakan harga, support dan resistance akan berbentuk titik. Namun, bagi pemula, indikator ini bisa jadi sedikit tricky. Namun, dengan mempelajarinya dalam technical analysis, maka kamu bisa memaksimalkan cuan yang bisa kamu peroleh.
Pengertian support adalah batas bawah dari harga saham yang sulit untuk ditembus oleh trader di pasar modal dalam satu time frame. Ini tak hanya berlaku di saham saja, tapi juga berlaku di pasar derivatif dan pasar kripto.
Untuk support, biasanya ditandai dengan garis horizontal atau sedikit miring yang berada di batas bawah grafik. Nah, batas inilah yang nanti menjadi patokan bagi trader dalam mulai membeli saham atau instrumen lain yang menyentuh garis tersebut. Para trader akan memutuskan membeli karena beranggapan harga saham tersebut tidak akan turun lebih jauh lagi, dan juga tidak akan naik kembali.
Apabila support dianggap batas bawah dari harga saham, maka untuk resistance adalah kebalikannya, yaitu batas atas.
Resistance adalah garis mendatar atau sedikit miring di grafik pergerakan harga saham yang menjadi acuan bagi pembeli untuk tidak membeli saham yang harganya hampir menyentuh garis resistance. Sangat jarang terjadi trader atau investor membeli saham saat menyentuh titik termahal. Umumnya akan menjual saham untuk bisa mendapatkan cuan.
Support dan resistance menjadi penting bagi trader dan investor untuk bisa meraup keuntungan dengan mencari saham mana saja yang harganya mendekati titik support dan menjual saat berada di titik resistance. Kamu bisa menjual lagi saat harga saham tersebut turun ke support level.

Chart pattern
Elemen technical analysis berikutnya adalah chart pattern.
Chart pattern merupakan penerapan dari prinsip Dow Theory, yang menjelaskan bahwa harga dari saham akan selalu berulang dari waktu ke waktu. Dan nantinya akan membentuk sebuah pola, atau disebut history repeats itself.
Ada tiga jenis pola harga di chart pattern, yaitu:
- Continuation pattern atau pola penerusan
- Reversal pattern atau pola pembalikan
- Bilateral chart pattern
Nah, ngomongin chart pattern, lebih baik kita bahas langsung saja Dow Theory.

Dow Theory
Belajar trading, kamu bisa memulai dengan Dow Theory.
Adalah Charles H. Dow, seorang editor dan juga pemilik The Wall Street Journal. Beliaulah yang mempublikasikan pertama kali teori Dow ini di 255 Wall Street Journal.
Pengertian dari Dow Theory merupakan konsep dasar dari technical analysis di pasar keuangan modern yang pertama dan juga tertua. Pasalnya, teori ini inti utama dalam menganalisis berbagai pola tren nilai harga di bursa saham. Dow juga meyakini bahwa pasar saham bisa dijadikan ukuran dalam acuan dari kondisi ekonomi.
Walaupun teori ini sudah berusia sudah 100 tahun lebih, tapi teori ini masih dianggap relevan oleh para trader maupun investor. Teknik ini tidak terlalu berpengaruh pada kondisi pasar juga teknologi yang tengah berkembang.
Gimana? Sudah pusing belum?
Tenang saja, yang ada dalam artikel ini memang hanya definisi-definisi. Selanjutnya, jika kamu mendalaminya satu per satu, biasanya justru akan lebih paham lagi.
Kamu bisa memahami lebih lanjut technical analysis ini dengan mudah di event TUtoring: Hierarchy of Technical Analysis, yang akan diselenggarakan 4 Desember 2021 besok. Yuk, segera daftarkan dirimu!