Banyak analisis bisa kita lakukan untuk memilih saham mana yang paling menguntungkan. Salah satunya dengan cara screening saham, atau stock screening. Cara ini sudah cukup populer sih di kalangan para trader dan investor senior, karena dipercaya mampu memberikan keuntungan yang cukup konsisten.

Kamu pasti tahu, bahwa saham menawarkan setidaknya dua jenis keuntungan, yaitu dividen dan juga capital gain. Dividen adalah pembagian laba perusahaan yang setelah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham akan diberikan pada seluruh pemegang saham sesuai jumlah kepemilikannya. Sedangkan capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan ketika seorang investor maupun trader berhasil menjual saham miliknya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli sebelumnya.

Seorang investor atau trader pastinya pengin keuntungan yang bisa didapatkannya maksimal. Ya, siapa juga yang mau rugi? Karena itu, pemilihan saham yang berpotensi memberikan keuntungan maksimal ini penting.

Lalu, bagaimana caranya memilih saham yang dapat memberikan keuntungan seperti itu?

Berkenalan dengan Analisis Bandarmology

Teknik Memilih Saham

Ada beberapa teknik yang bisa kita gunakan untuk memilih saham yang tepat ini. Di antaranya adalah analisis fundamental, yang lebih banyak berfokus pada profil perusahaan penerbit sahamnya.

Teknik yang lainnya adalah analisis teknikal, yang berfokus pada data historis pergerakan harga sahamnya. Banyak yang percaya, bahwa ketika seorang investor mahir melakukan dan mengombinasikan kedua analisis tersebut, maka cuan akan dapat digenggam dengan segera.

Namun, ada teknik lain yang juga bisa dilakukan demi menambah potensi keuntungan yang didapatkan investor ataupun trader. Ya, ini dia yang disebut dengan screening saham, atau stock screening.

Apa Itu ARA dan ARB Saham? Pemula Harus Tahu!

Cara Kerja Stock Screening

Sekali lagi, kesuksesan kita dalam meraih keuntungan dari pasar modal, dalam hal ini dari saham, akan tergantung pada pemilihan saham itu sendiri. Mulai dari bagaimana kondisi perusahaan penerbitnya, bagaimana reputasinya, bagaimana sejarah pergerakan harga sahamnya, bahkan sampai bagaimana kondisi ekonomi negara sekarang.

Tentunya, ini bukan hal yang dengan mudah dilakukan, apalagi oleh para investor maupun trader pemula. Sering kali mereka mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi saham, sehingga alih-alih cuan didapat, malah kerugian bertubi-tubi yang mendera.

Karena itulah, ada berbagai teknik memilih saham dapat dilakukan. Tentu saja, sebagai investor dan trader pemula, kamu harus mau menginvestasikan waktu untuk mempelajarinya lebih dulu.

Nah, salah satu teknik tersebut adalah stock screening ini.

Prinsipnya sebenarnya sederhana saja. Screening, arti harfiahnya sendiri adalah menyaring. Sedangkan stock artinya saham. Dengan demikian, stock screening artinya adalah kita menyaring saham berdasarkan parameter tertentu. Misalnya saja berdasarkan volume perdagangan terbesar, jumlah kapitalisasi pasar terbesar, value, frekuensi, keuntungan, kerugian, dan sebagainya. Juga bisa menggunakan beberapa indikator teknikal, seperti RSI, Bollinger Band, Stochastic, dan sebagainya, yang dapat memberikan informasi arah dan tren pergerakan harga saham; bullish atau bearish, atau malah sideways.

Dari screening melalui data yang kita dapatkan dan lakukan di atas, kita pun dapat meminimalkan risiko memilih saham yang salah, yang dapat mengakibatkan kerugian akibat keputusan investasi yang keliru.

Hasil screening akan memperlihatkan daftar saham yang masuk ke dalam kriteria kita. Nah, saham-saham inilah yang akan menjadi komoditas yang kita investasikan atau tradingkan ke depannya, tentu saja dengan berpedoman pada analisis yang sudah kita lakukan.

Cara Investasi Saham bagi Mahasiswa sebagai Investor Pemula

Cara Manual dan melalui Aplikasi

Ada beberapa cara juga yang bisa dilakukan untuk stock screening, yaitu dengan cara manual dan melalui aplikasi stock screener.

Secara manual, sudah pasti kita harus menelusuri sekian banyak saham berikut data-datanya. Membayangkannya mungkin ribet sekali ya? Namun, justru di situlah seninya. Memang, investasi dan trading saham itu bisa dibilang seni juga, karena kadang kita harus mengulik hal-hal yang tidak ada teorinya, tetapi sangat tergantung pada kondisi sekitar.

Sedangkan, perkembangan teknologi sekarang yang sudah maju, akhirnya juga memberikan pengaruh juga ke dunia saham. Kini hadir pula banyak aplikasi stock screener yang dapat dimanfaatkan agar kita bisa memilih saham yang tepat.

Namun, mengandalkan 100% pemilihan saham dari aplikasi stock screener juga tidak disarankan. Beberapa alasan mengapa jangan terlalu terpatok pada aplikasi dalam melakukan stock screening adalah:

  • Kurang fleksibel, sehingga ada kalanya jadi kurang sesuai dengan trading plan kita.
  • Analisis program pada aplikasi tetap saja tidak 100% tepat, kemungkinan untuk salah pasti ada, yang kemudian hanya bisa diatasi dengan melakukan stock screening secara manual
  • Terlalu mengandalkan stock screener, justru malah membuat kita kurang peka terhadap sinyal-sinyal yang terjadi di pasar modal, karena kita terlalu terpatok pada aplikasi.
TUToring: Jurus Jitu Stock Screening

Yuk, Belajar Stock Screening!

Ternak Uang mengajak kamu untuk berkenalan dan belajar Jurus Jitu Stock Screening dalam salah satu program TUToring-nya. Narasumber yang akan membawakan materi adalah Donny Walks, seorang financial advisor yang sudah berpengalaman.

Yuk, segera daftarkan dirimu supaya enggak kehabisan tempat, dan raih peluang mendapatkan keuntungan maksimal secara konsisten dengan stock screening.

Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.