Memahami laporan keuangan adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan ketika kamu hendak berinvestasi saham. Hukumnya wajib!
Mencermati laporan keuangan sama artinya dengan melihat ‘rapor’ perusahaan yang sahamnya sedang kamu incar. Dengan melihatnya, kamu akan tahu bagaimana prospek saham perusahaan tersebut ke depannya: akankah menjanjikan, atau sebaliknya.
Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui kondisi bisnis perusahaan tersebut, dan tahap seperti ini termasuk dalam langkah analisis fundamental. Aktivitas ini penting banget untuk dilakukan, karena kita percaya bahwa harga saham sebuah perusahaan akan bergerak seiring dengan fundamentalnya. Jika fundamental perusahaan itu baik, maka diharapkan perkembangan harga saham pun akan cenderung naik seiring waktu. Dan, begitu pula sebaliknya.
Lalu, dari mana kita bisa mendapatkan laporan keuangan?

Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka
Berbagai data terkait perusahaan terbuka bisa kamu dapatkan dengan mudah dan gratis langsung dari website Bursa Efek Indonesia. Termasuk laporan keuangannya.
Lakukan beberapa langkah berikut:

- Buka idx.co.id
- Pilih menu ‘Perusahaan Tercatat’, dan kemudian pilih submenu ‘Laporan Keuangan dan Tahunan’. Atau kamu juga bisa mengakses langsung ke shortcut di bagian sebelah kanan, pada ‘Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat’.
- Pilih kamu hendak melihat ‘Laporan Keuangan’ atau ‘Laporan Tahunan’, dan kemudian masukkan kode atau nama perusahaannya. Cek apakah tahun dan periodenya sudha sesuai.
- Klik ‘Cari’.

Setelah itu, di bagian bawah akan terlihat hasil pencarian laporan keuangan dari perusahaan terkait. Kamu bisa mengunduhnya, dan kemudian bisa kamu pelajari dengan cermat.
Nah, masalahnya, membaca laporan keuangan perusahaan terbuka itu jadi PR tersendiri. Susah-susah gampang. Apalagi untuk pemula, memang perlu belajar sebentar. Setidaknya harus mengenali, bagian mana yang perlu diperhatikan lebih dulu.
Mari kita lihat beberapa hal penting yang seharusnya jadi perhatian kamu lebih dulu dalam sebuah laporan keuangan perusahaan terbuka.

Hal-Hal dalam Laporan Keuangan Perusahaan yang Sebaiknya Kamu Perhatikan
1. Laba
Perusahaan yang baik akan memiliki laba bersih yang meningkat secara eksponensial. Cermati juga ekuitas totalnya. Bandingkan secara year to date, artinya selama satu tahun berjalan. Misalnya, kamu lihat data November 2021 dibandingkan data November 2020.
2. Return of Equity (RoE)
Return of Equity adalah tingkat pengembalian investasi.
Rumus untuk mencari RoE ini adalah
(Laba Satu tahun / Modal) x 100%
Idealnya, RoE besarannya harus berapa? Well, tergantung industrinya juga sih. Intinya, semakin mendekati 100%, artinya semakin baik. Ini tentu saja harus dibandingkan dengan kompetitornya, yaitu perusahaan yang bergerak di bisnis atau sektor yang sama.
Jika suatu perusahaan punya RoE yang baik, artinya laporan keuangan akan baik juga.
3. Dividen
Banyak investor saham—terutama mereka yang fokus ingin mendapatkan penghasilan setiap tahun—memilih saham perusahaan yang rajin bagi-bagi dividen.
Data dividen ini juga merupakan salah satu elemen penting dalam laporan keuangan, tetapi tidak semua perusahaan mencantumkannya. Berapa besarnya dividen yang paling ideal untuk dibagikan? Well, kalau terlalu besar, artinya perusahaan sudah tidak dapat bertumbuh lagi, alias sudah sangat mapan. Di sisi lain, jika terlalu kecil, akan dirasa kurang menguntungkan juga bagi investor.
Kamu bisa membandingkannya dengann melihat total dividen terhadap perolehan laba bersih perusahaan. Kamu akan tahu, apakah besarannya cukup masuk akal atau tidak.

4. Utang
Di laporan keuangan, utang ada di bagian liabilitas.
Yang perlu diperhatikan, kalau liabilitas lebih besar daripada ekuitasnya, maka kamu perlu berhati-hati. Tetapi, ini juga harus dilihat per kasus, karena setiap perusahaan juga memiliki kondisinya sendiri dan tergantung juga dengan pasarnya.
Selain itu, perhatikan juga utangnya yang mengandung bunga. Jika jumlahnya relatif kecil, maka hal ini tidak akan menjadi beban operasional perusahaan, sehingga nggak akan memengaruhi besar laba bersihnya. Jika sebaliknya, maka kamu perlu menggali informasi lebih dalam lagi.
5. Current ratio
Disebut juga rasio aset lancar, yang biasanya dipakai untuk menilai kondisi likuiditas keuangan perusahaan. Seharusnya total aset lancarnya harus lebih besar daripada utang lancar, yang jatuh temponya kurang atau sama dengan satu tahun.
Ini artinya, perusahaan berarti akan dapat membayar utang dengan lancar dan akan terhindar dari risiko gagal bayar.
Jika ternyata kondisinya sebaliknya, maka sebaiknya kamu berhati-hati, karena ini artinya perusahaan bisa jadi akan kesulitan membayar utang.
6. Net income margin
Atau disebut juga margin laba bersih, yang didapatkan dari membagi laba bersih dengan pendapatan atau penjualannya secara total.
Setiap bisnis yang bergerak di sektor tertentu memiliki standar net income marginnya sendiri-sendiri. Misalnya saja, untuk perusahaan manufaktur, margin laba yang baik adalah sekitar 20%. Sedangkan, yang bergerak di sektor distribusi barang, setidaknya 10%.
7. Neraca
Perusahaan yang baik biasanya memiliki neraca keuangan yang ‘bersih’, dan sederhana; mudah dibaca dan dipelajari. Begitu juga dengann laporan laba rugi dan yang lainnya. Tidak njelimet, atau rumit.
Itu dia 7 elemen penting dalam laporan keuangan yang harus kamu perhatikan. Hanya 7? Oh, tentu tidak! Masih ada banyak!
Nah, kalau kamu pengin belajar lebih jauh lagi tentang cara membaca laporan keuangan perusahaan terbuka dengan benar, ada baiknya kamu belajar langsung dari berbagai modul di aplikasi Ternak Uang. Yuk, daftar jadi member!