Investasi versus trading saham, mana yang lebih menguntungkan? Mungkin ini adalah pertanyaanmu juga ya, ketika sudah beberapa waktu “menjelajah” dunia pasar modal.
Well, yang pasti sih keduanya merupakan cara yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan aset yang kita miliki, untuk berbagai tujuan yang pengin kita capai. Memang ada alternatif menabung, tetapi sepertinya sudah pada paham kalau menabung saja enggak cukup, apalagi kalau kita sedang punya rencana keuangan dengan nominal yang cukup besar ke depannya. Mengapa? Karena kita punya ‘musuh’ utama: inflasi.
Selain itu, banyak juga yang melakukan hal ini memang sebagai profesi. Yes, kamu-kamu yang memang seorang full time trader.
Nah, sebenarnya dari sini saja kita sudah mengetahui perbedaan antara investasi dan trading saham. Lalu lebih menguntungkan mana? Tentu saja tergantung pada tujuanmu masuk ke dunia pasar modal.
Coba yuk, kita lihat satu per satu.

Trading Saham
Trading sendiri merupakan istilah dalam bahasa Inggris, yang artinya jual beli atau perdagangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perdagangan—dari kata dasar ‘dagang’—artinya pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan; jual-beli; niaga.
Jadi, kalau trading saham artinya ya menjual dan membeli saham untuk memperoleh keuntungan. Dalam hal ini, para pelaku trading saham—yang sering disebut trader—akan punya target untuk dapat menjual dan membeli saham dalam waktu singkat tetapi dengan keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan ini didapatkan dari selisih harga jual dari harga beli saham yang mereka perdagangkan.
Trading dalam dunia keuangan sendiri sebenarnya enggak cuma menjual dan membeli saham saja loh. Kamu juga bisa trading forex, trading crypto, sampai trading emas. Jadi, prinsipnya ya sama saja dengan jualan barang-barang lainnya, misalnya elektronik, sembako, dan sebagainya.
Menariknya, trading saham bisa kamu lakukan baik di pasar saham yang bersifat lokal, ataupun di pasar internasional. Didukung dengan perkembangan teknologi akhir-akhir ini, memang, trading saham semakin mengglobal. Kalau memang kamu siap untuk berkompetisi dengan trader luar negeri, ya kenapa enggak kan?

Investasi Saham
Investasi, menurut artinya seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Nah, sebenarnya hampir sama saja dengan trading, karena targetnya tetap saja untuk memperoleh keuntungan. Tetapi, berinvestasi tidaklah seagresif berdagang, yang berusaha mendapatkan keuntungan tersebut dalam waktu sesingkat-singkatnya sebesar-besarnya. Dengan demikian, ada perbedaan durasi penyimpanan aset terjadi di sini.
Meski tidak seagresif trading saham, tetapi investasi juga bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Memang enggak dalam hitungan harian seperti trading, tetapi biasanya tetap minimal dalam hitungan bulan hingga tahunan.
Dan, seperti halnya trading, kita sekarang juga bisa berinvestasi saham secara internasional, tidak hanya di lokal Indonesia saja.
Nah, supaya lebih jelas perbedaannya, mari dilihat per elemennya.

Perbedaan Investasi dan Trading Saham
1. Jangka waktu
Trading saham dilakukan dalam waktu yang singkat. Para trader memegang sahamnya bisa hanya dalam hitungan hari dan jam untuk para day trader dan swing trader. Bahkan bisa juga dalam hitungan menit dan detik untuk intra day trader.
Investasi saham biasanya akan butuh waktu lebih panjang. Memang ada investasi tujuan jangka pendek, tetapi biasanya juga di bawah 1 tahun. Sebagai instrumen investasi, saham kurang cocok jika dimanfaatkan kurang dari 1 tahun, karena tingkat volatilitas pasar yang tinggi sehingga menyebabkan tingkat risiko juga lebih besar. Paling optimal, saham dikoleksi untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun, semakin lama semakin baik.
2. Keuntungan yang ditarget
Karena trading saham jangka waktunya pendek-pendek, maka target keuntungan yang didapatkan juga biasanya tak terlalu banyak. Para day trader misalnya, mereka biasanya akan melakukan pembelian saham pada saat menjelang penutupan hari bursa, untuk kemudian dijual setelah pembukaan hari bursa keesokan harinya, dengan target capital gain sekitar 3% hingga 5%. Kriteria tradingnya berdasarkan kenaikan harga pembukaan, lonjakan volume, hingga akumulasi market maker.
Intra day trader lebih singkat lagi time frame-nya, dengan target keuntungan hanya 0.5% hingga 2%. Tetapi, dengan frekuensi perdagangan yang tinggi, mereka bisa mendapatkan akumulasi keuntungan dari beberapa transaksi sekaligus dalam sehari.
Hal yang berbeda dilakukan oleh investor saham. Mereka akan membeli saham-saham tertentu yang sudah melewati “fit and proper test” untuk memastikan keuntungannya bisa berkembang seiring waktu. Seorang investor saham bisa hold saham dalam waktu bertahun-tahun, bahkan sampai puluhan tahun. Dan, pada saatnya dilepas, tingkat keuntungannya bisa beratus-ratus persen.
3. Strategi dan analisis
Trader biasanya akan lebih banyak menggunakan analisis teknikal saat sedang melakukan trading saham, dan berfokus pada sejarah perkembangan harga saham itu sendiri. Dengan memperhatikan pola kenaikan dan penurunan harga saham, mereka bisa memproyeksikan ke mana pasar akan bergerak sehingga bisa jadi dasar untuk mengambil keputusan trading: mau jual atau beli saham.
Alat yang digunakan adalah chart atau grafik historis harga saham. Salah satunya mencermati candlestick pattern.
Sedangkan, investor saham akan lebih banyak menggunakan analisis secara fundamental terhadap saham dan perusahaan penerbitnya untuk kemudian menentukan saham mana yang layak dibeli, dan dikoleksi.
Untuk melakukannya dengan baik, investor saham akan lebih banyak mencermati laporan keuangan, potensi bisnis dan industri emiten yang bersangkutan, tingkat persaingan bisnis, sampai kondisi makro ekonomi negara.

Mana yang Lebih Baik: Investasi atau Trading Saham?
Semua tergantung pada dirimu sendiri. Hal ini sebenarnya terkait dengan tujuanmu memasuki pasar modal. Juga profil risiko yang kamu miliki, kondisi finansial dan juga pribadimu.
Jika kamu ingin mendapatkan penghasilan setiap harinya, maka trading saham mungkin cocok untuk kamu lakukan. Banyak kok yang melakukan trading for living. Sebagai full time trader, kamu punya banyak peluang untuk dieksplorasi di pasar modal.
Sedangkan, bagi kamu yang sudah memiliki pekerjaan lain di luar bursa, trading saham barangkali tidak akan cocok, karena bisa jadi kamu enggak akan punya waktu untuk mencermati pergerakan pasar secara terus menerus seperti halnya para trader. Target kamu saat memasuki pasar modal sudah berbeda dari para trader; kamu lebih fokus pada keuntungan yang bisa didapatkan dalam jangka waktu panjang, karena memang bertujuan untuk mengembangkan aset alih-alih sebagai mata pencaharian.
Jadi, mana yang lebih baik? Dua-duanya baik, hanya saja yang satu bisa jadi tak cocok untuk yang lain. Pilih sesuai tujuan, karakter, dan kebutuhanmu secara bijak.
Yuk, ikutan Tradefest: The Biggest Trading Festival In Indonesia! Sebuah kompetisi trading pertama di Indonesia dengan penilaian percentage return, portofolio sekecil apa pun bisa menang! Dapatkan total hadiah Rp 1,11 miliar!
Yuk, bergabung ke grup discord Ternak Uang! Di sana banyak insight seputar dunia keuangan dan investasi! Gratis loh, bakalan bermanfaat banget untuk menambah pengetahuan kamu.