Trading saham adalah kegiatan dalam jual maupun beli saham dengan rentang waktu yang pendek untuk mendapatkan keuntungan berupa capital gain. Capital gain ini bisa didapatkan dari selisih harga pembelian di awal terhadap harga jual yang terakhir. Ringkasnya, cuan dari trading saham didapatkan apabila nilai jual terakhir lebih tinggi dibandingkan pembelian awal.

Inilah yang terjadi saat ini, sebagian besar kaum milenials sangat tertarik untuk melakukan trading saham karena imbal hasil yang besar dalam jangka waktu pendek. Namun, perlu kamu tahu bahwa investasi saham dan trading saham itu berbeda.

Perbedaan utama dari trading saham dan investasi saham terletak di jangka waktu holdingnya dan motivasi dari investor maupun trader.

Investasi saham, seorang investor memiliki motivasi untuk mendapatkan keuntungan dari periode jangka panjang. Keuntungan ini didapatkan dari pembagian dividen yaitu imbal hasil perusahaan atau emiten yang biasanya dibagi per semester, kuartal atau tahun.

Sedangkan trading saham, seorang trader memiliki motivasi untuk mendapatkan cuan yang besar dari pergerakan harga saham di pasar dalam jangka waktu yang singkat. Jadi, bisa jelas ya kalau trader saham hanya akan mempertahankan holdingnya di jangka waktu yang pendek hingga mencapai profit.

Keuntungan Trading Saham

Jika dilihat investasi saham ini menjanjikan ya. Karena keuntungan yang diperoleh didapat dari pembagian dividen perusahaan. Tapi, trading saham juga memiliki keuntungan yang menjanjikan antara lain :

Tidak mesti menunggu perusahaan membagi dividen

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak semuanya akan membagikan dividen secara rutin kepada pemegang saham. Akan ada sebuah kondisi di mana perusahaan lebih menggunakan laba di periode tertentu untuk membayar utang, ekspansi pasar maupun meningkatkan kapasitas produksinya.

Alasan inilah yang membuat para trader bisa mendapatkan cuan tidak bergantung pada dividen. Cara mereka mendapat keuntungan dengan menjual saham yang sudah dibeli sebelumnya.

Balik modal dalam waktu yang singkat

Di investasi saham, kamu menunggu bisa balik modal dari dividen akan membutuhkan periode holding yang lumayan lama.

Contoh kasus:

Kamu berinvestasi di saham A yang dijual dengan harga Rp 1000/lembar. Adapun EPS (earning per share) adalah Rp 100/lembar, jadi nilai dari PER (price to earning ratio) adalah 10.

Katakanlah perusahaan A ini membagi dividen setiap satu kali dalam satu tahun dengan DPR (dividen payout ratio) 1 atau 100%. Jadi, kamu membutuhkan waktu kurang lebih sepuluh tahun untuk bisa balik modal.

Sayangnya, jarang sekali menemukan perusahaan dengan DPR 100%, pada umumnya angka DPR di bawah itu. Belum lagi ditambah faktor lain seperti laba ditahan yang membuat dividen tidak selalu dibagikan ke pemegang saham.

Nah, di trading saham kamu tidak membutuhkan waktu selama itu untuk bisa balik modal.

Harga saham cukup fluktuatif

Idealnya, harga saham akan bergerak naik secara bertahap dengan adanya ‘selingan’ seperti koreksi sesaat. Nah, kondisi ideal tersebut akan mewakili sebuah pertumbuhan profit positif dari sebuah perusahaan. Nyatanya, harga saham bisa bergerak menukik tajam lalu memelesat secara perlahan.

Inilah celah yang dimanfaatkan oleh trader untuk membeli saham ketika harganya jatuh lalu menjual kembali setelah harganya berangsur menuju titik wajarnya. Ini dilakukan untuk bisa mendapatkan keuntungan dalam rentang waktu yang singkat.

Swing Trading Saham: Apa Maksudnya?

Tip Trading Saham untuk Pemula

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa trading saham adalah kegiatan untuk mendapatkan keuntungan dari jual beli saham dalam rentang waktu yang singkat. Kendati demikian, bukan berarti kamu berspekulasi untuk melakukannya.

Kamu tetap harus memiliki strategi trading yang didasarkan dari analisa fundamental maupun teknikal sehingga bisa membuat keputusan yang tepat. Berikut ini tip trading saham bagi pemula yang bisa dilakukan.

Mengenali pasar saham dan modal

Memutuskan untuk trading saham, berarti kamu harus mempelajari seluk beluk pasar saham juga pasar model, berikutnya instrumen-instrumen yang ada di dalamnya. Pengin belajar secara gratis? Kamu bisa mendaftar di Sekolah Pasar Modal yang diprakarsai oleh BEI.

Mempelajari analisis saham

Dengan belajar analisis saham, kelak kamu bisa tahu strategi apa untuk memulai trading juga bagaimana closing agar tidak rugi. Memiliki dasar pengetahuan ini bisa menghindarkan kamu dari kerugian.

Membuka rekening saham online

Apabila kamu sudah memiliki pengetahuan dasar, maka selanjutnya kamu bisa membuka rekening saham online yang merupakan syarat utama untuk melakukan trading saham.

Apa itu Trading Saham?

Mulailah dari modal yang kecil

Masuk ke dunia trading pertama kali sebaiknya memulai dengan modal yang kecil. Ini tentunya bisa menghindari kerugian yang besar apabila kamu mengambil langkah yang tidak tepat. Dalam trading nantinya akan trial dan eror yang akan kamu temui. Ini akan membuat kamu lebih paham bagaimana cara trading yang tepat agar menghindari kerugian.

Dan selalu gunakan uang dingin sebagai modal awal.

Beli dan jual saham

Perlu diingat bahwa harga saham itu sangat fluktuatif. Adakalanya turun, kadang naik.

Saran dari para ahli : belilah saat harga rendah atau di titik support dan jual ketika ada di kondisi harga mencapai titik resistance.

Namun, perlu disadari kadang kala harga saham bisa anjlok di luar prediksi. Nah, ketika berada di keadaan ini, cut loss menjadi pilihan terbaik untuk menghindari kerugian lebih besar.

Mempelajari trading saham membutuhkan proses, tidak bisa satu atau dua hari. Kamu butuh menambah stok sabar, mengelola efek psikologis juga agar bisa bertahan dan tidak mudah menyerah.