Akhir-akhir ini, belajar investasi jadi hal yang nge-hype ya? Terutama investasi saham di pasar modal. Mulai kawula muda, dewasa hingga lanjut usia, mereka berbondong-bondong untuk belajar investasi, karena keuntungan yang menggiurkan, meski tetap tergantung profil risiko masing-masing. Cukup menggoda memang, apalagi di masa yang belum lagi pulih seperti sebelumnya di masa pandemi ini.

Kesadaran masyarakat akan keuntungan investasi ini pun telah mendorong masyarakat untuk masuk ke dalam dunia yang bisa menjadi jaminan kehidupan mereka di masa depan. Namun, tidak sedikit investor pemula yang hanya FOMO dan ikut-ikutan berinvestasi, tanpa sadar akan risiko kerugian yang mengintainya.

Oleh karenanya, memahami apa itu investasi, menentukan tujuan investasi, dan bagaimana cara kerjanya adalah langkah awal yang penting untuk diperhatikan bagi pemula. Nah, berikut adalah ulasan singkat terkait tips investasi dan cara belajar investasi terbaik untuk pemula agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal!

Tapi sebelumnya, mari kita belajar investasi mulai dari pengertiannya.

5 + 5 Modul Belajar Saham Level Beginner dan Intermediate yang Wajib Diikuti

Apa itu Investasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata investasi berarti penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mendefinisikan investasi sebagai penanaman modal yang kamu lakukan dalam jangka waktu yang panjang untuk pengadaan aktiva tetap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan (investment).

Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa investasi adalah aktivitas menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal atau dana yang disimpan tersebut. Nah ini nih. Akhirnya karena pengertian ini, tidak sedikit orang yang lantas menganggap investasi yang menguntungkan adalah jalan pintas menuju kekayaan tanpa usaha yang lebih.

Baca juga: 10 Pertanyaan tentang Investasi yang Paling Sering Ditanyakan oleh Masyarakat

Perlu kamu ingat. Meskipun tujuan utama dari investasi untuk mendapatkan keuntungan, tetapi kamu perlu memiliki pengetahuan yang cukup. Pasalnya, risiko yang harus kamu hadapi di depan juga cukup tinggi.

Lantas, apakah investasi hanya bisa dilakukan untuk jangka panjang? Tentu saja tidak. Investasi justru juga perlu dilakukan dalam jangka pendek, kalau memang tujuan keuangannya juga pendek. Dan, keuntungannya tetap menggiurkan.

Belajar Saham dengan Memahami 27 Istilah dalam Pasar Modal Berikut Ini Yuk!

Belajar Investasi: Ragam dan Instrumen yang Digunakan

Secara umum, investasi dibedakan menjadi dua jenis menurut periodenya, yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

Investasi jangka pendek adalah sebuah aktivitas menyimpan modal agar kamu bisa mendapatkan keuntungan dalam periode yang pendek. Biasanya kurang dari tiga tahun. Instrumen investasi yang cocok digunakan untuk berinvestasi jangka pendek ini meliputi obligasi jangka pendek, reksa dana, pasar saham hingga sertifikat deposito.

Sementara itu, investasi jangka panjang adalah investasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam periode lebih dari tiga tahun. Investor jangka panjang dapat menikmati keuntungan dari hasil investasi dalam belasan hingga puluhan tahun mendatang. Biasanya, investor akan memilih jenis investasi jangka panjang untuk tujuan dana pensiun, dana pendidikan, menikah dan lain sebagainya. Contoh instrumen investasi yang cocok untuk investasi dengan periode lebih dari tiga tahun ini adalah emas, properti, dan juga saham. Nah, untuk bisa mengoptimalkan keuntungan, tentu kamu harus belajar dulu. Belajar saham, misalnya, sangat penting loh untuk kamu lakukan, agar kamu tahu strategi terbaiknya.

Mengapa Penting Belajar Investasi untuk Pemula?

Sebelum memutuskan, kamu perlu belajar investasi terlebih dahulu. Jangan sampai, kamu sebagai investor pemula hanya fokus terhadap keuntungan, tanpa peduli dengan risiko yang mengintai di baliknya.

Hal mendasar yang perlu kamu tanamkan dalam diri selama belajar investasi adalah konsistensi dan keberanian. Pasalnya, semakin besar modal investasi maka akan semakin besar keuntungan bisa didapat dengan risiko yang besar pula. Oleh karena itu, sangat disarankan agar kamu belajar investasi secara menyeluruh, mulai dari pengenalan produk sampai strategi terbaik agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Sembari belajar investasi, kamu dapat menambahkan jumlah nominalnya secara berkala dan meminimalkan kerugiannya dengan melakukan diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana pada beberapa instrumen investasi.

7 Tip Belajar Investasi Terbaik untuk Pemula

7 Tips Jitu Belajar Investasi bagi Pemula

Berikut adalah 10 tips belajar investasi terbaik untuk investor pemula agar dapat meraup keuntungan yang maksimal ketika berinvestasi.

1. Tentukan Tujuan Berinvestasi

Hal pertama yang penting untuk diperhatikan saat belajar investasi adalah menentukan tujuannya.

Sebagai investor, kamu wajib tahu apa yang menjadi tujuanmu. Tentukanlah hal ini sejak kamu memutuskan belajar investasi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang, agar kamu memiliki pedoman arah dan dapat membuat strateginya dengan baik.

Hal ini juga akan memengaruhimu dalam mengambil keputusan terkait instrumen dan platform apa yang akan kamu gunakan dalam berinvestasi.

2. Lakukan Financial Check-Up

Financial Check Up adalah sebuah kegiatan untuk melihat kembali kondisi keuangan kamu selama satu tahun terakhir, dan memastikan bahwa dana yang sudah keluar berada di jalur yang tepat dalam mengelola keuangan.

Dalam hal ini, kamu perlu memeriksa keuangan secara keseluruhan mulai dari harta, rasio aset lancar, cash flow, rasio menabung, investasi, hingga utang.

3. Kenali Profil Risiko

Profil risiko setiap investor berbeda-beda. Pelajarilah juga hal ini saat kamu belajar investasi.

Terdapat tiga profil risiko investor, yakni konservatif, moderat, dan agresif. Konservatif adalah jenis profil risiko yang identik dengan investor yang takut berspekulasi. Jadi, investor dengan profil risiko konservatif akan berinvestasi dengan risiko rendah, sehingga return-nya pun juga kecil.

Sementara itu, investor dengan profil risiko moderat umumnya memiliki keberanian lebih dibanding tipe konservatif. Mereka tidak takut berinvestasi di pasar modal maupun pasar uang yang cukup fluktuatif untuk mendapatkan return yang lebih besar.

Selain itu, investor yang bertipe agresif cenderung memiliki ambisi yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Mereka selalu siap untuk masuk ke dalam pasar yang fluktuatif dengan risiko yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang sangat banyak.

Kamu termasuk profil risiko yang mana?

Trik Trading Saham Online untuk Keuntungan Optimal

4. Tentukan Periode Investasi

Penting bagi kamu untuk menentukan saat belajar investasi, mengenai seberapa lama kamu akan menanamkan modal. Apakah kamu berinvestasi untuk jangka pendek atau jangka panjang? Akan lebih baik jika kamu bisa menyebut waktu secara definitif, misalnya 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan seterusnya. Hal ini perlu disesuaikan dengan kebutuhanmu, ya!

5. Kenali Produk Investasi

Sebelum akhirnya memutuskan untuk berinvestasi, alangkah baiknya jika kamu juga belajar investasi terkait produk-produk yang akan kamu beli. Dengan mempelajarinya terlebih dahulu, kamu dapat memahami mana produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhanmu.

Terdapat banyak produk investasi yang dapat kamu beli, di antaranya adalah deposito, reksa dana, obligasi, saham, emas dan juga properti. Setiap produk investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, lho. So, jangan hanya FOMO dalam memilih produk sebelum kamu benar-benar mengenal dan belajar investasi dengan baik.

6. Pilihlah Platform Investasi yang Terpercaya

Dunia digital yang telah berkembang pesat memberikan dampak signifikan dalam dunia finansial. Bagaimana tidak? Kini, masyarakat dapat dengan mudah belajar investasi, merencanakan dan mengelola keuangannya.

Banyaknya platform digital yang memfasilitasi belajar investasi online, membuat investor pemula harus lebih berhati-hati dalam memilih platform.

Pilihlan platform investasi yang tidak hanya memiliki reputasi yang bagus, tetapi juga sudah diawasi oleh OJK. So, jangan asal-asalan memilih platform investasi, ya!

7. Belilah Produk Investasi Unggulan

Setelah belajar investasi mengenai jenis produk dan menentukan platformnya, kamu perlu belajr juga untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Hal ini penting dilakukan agar kamu dapat dengan mudah mencapai keuntungan yang optimal. Lakukanlah riset sebelum memilihnya ya.

Baca juga: Belajar Investasi dari 5 Investor Sukses Dunia buat Kamu yang Ingin Mengikuti Jejak Mereka

Nah, demikian ulasan singkat mengenai tips belajar investasi terbaik bagi investor pemula. Memilih untuk terjun ke dunia investasi bukanlah hal yang mudah, meskipun juga bukan hal yang sulit. Karena, untuk menjadi investor, kita harus siap dengan segala kemungkinan fluktuasi pasar.

Kunci utama yang perlu ditanamkan kepada investor pemula adalah dengan mau belajar investasi dengan benar. Cara inilah yang dapat menyelamatkanmu, sebagai investor pemula, dari segala risiko kerugian investasi yang ada.

Dengan belajar investasi, maka kamu dapat mengetahui bagaimana cara kerja setiap instrumen investasi, keuntungan berinvestasi, dan informasi penting lainnya. So, kamu akan lebih percaya diri dalam berinvestasi dan tidak hanya bermodal ‘ikut-ikutan’.

Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.

Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!