Kamu ingin meraih kebebasan finansial dengan berinvestasi? Sejumlah daftar tanya jawab tentang investasi dalam artikel ini, akan membantu kamu dalam belajar investasi.
Nampaknya, publik sudah mulai memahami pentingnya investasi sebagai salah satu alternatif untuk meraih kebebasan finansial di masa mendatang. Oleh karena itu, tak jarang muncul berbagai tanya jawab tentang investasi pada pakar bagi dari investor pemula yang masih ragu untuk memulainya.
Kamu juga dapat mengajukan tanya jawab tentang investasi kepada pakar yang sudah ahli dalam bidang ini, kalau memang kamu masih belum paham. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan informasi dan pengetahuan yang mendetail mengenai instrumen investasi, cara kerja, hingga tip-tip dalam berinvestasi.
Lantas, apa saja tanya jawab tentang investasi yang seringkali diajukan investor pemula kepada para pakar investasi?

Daftar 8 Tanya Jawab tentang Investasi yang Sering Diajukan oleh Investor Pemula
Berikut daftar tanya jawab tentang investasi yang penting untuk kamu perhatikan sebagai investor pemula saat belajar investasi:
1. “Enaknya mulai investasi apa ya?”
Tanya jawab tentang investasi yang pertama ini acap kali muncul di benak para investor pemula. Wajar saja, instrumen investasi yang cukup beragam biasanya akan membuat kepalamu pusing. Investasi memang banyak jenisnya, mulai dari saham, obligasi, reksadana, emas, properti, dan masih banyak lagi.
Tip paling penting untuk memulai investasi adalah menentukan tujuan investasi sebelum akhirnya kamu memilih instrumen investasi mana yang akan kamu manfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut. Jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan profil risiko kamu, ya.
Dalam berinvestasi kamu akan mengenal tiga tingkatan profil risiko, yakni konservatif (rendah), moderat (menengah), dan agresif (tinggi). So, mana profil risiko yang cocok dengan kondisi keuanganmu?
Baca juga: 9 Tanya Jawab Investasi yang Bisa Menghapus Keraguanmu Berinvestasi
2. “Bagaimana sih cara menghadapi risiko dalam berinvestasi?”
Tanya jawab tentang investasi berikutnya yang sering kali diajukan oleh investor pemula adalah cara menghadapi kerugian dalam berinvestasi. Sebelum memulai berinvestasi, perlu kamu tanamkan pada diri kamu bahwa dalam investasi kamu juga bisa mengalami kerugian. Lantas, bagaimana cara mengadapi kerugian dalam berinvestasi?
Well, berinvestasi itu pasti memiliki risiko, mau sekecil apa pun risiko yang akan kamu hadapi. Saat belajar investasi, kamu dapat mengenali profil risiko yang sesuai dengan kondisi keuanganmu. Dengan demikian, kamu dapat mengetahui sejauh mana kemampuan toleransi diri kamu terhadap risiko investasi saat mengalami fluktuasi.

3. “Apa saja yang menjadi risiko dalam investasi?”
Sebelum mulai terjun ke dunia investasi, kamu perlu mengulik lebih dalam terkait segala risiko yang menimpamu. Salah satunya adalah risiko bahwa perusahaan tempat kamu berinvestasi tidak mampu membayarkan uang pokok investasimu. Selain itu, risiko dalam investasi juga mencakup risiko efek, risiko likuiditas, risiko inflasi, hingga risiko keuntungan tidak dijamin.
So, apakah kamu cukup berani untuk menghadapi risiko tersebut? Pikirkan matang-matang, sebelum menaruh uangmu dalam keranjang investasi, ya.
4. “Berapa banyak sih uang yang harus disisihkan untuk memulai investasi?”
Selain ketiga tanya jawab tentang investasi sebelumnya, investor pemula sering kali juga masih bingung terkait jumlah uang yang perlu disisihkan untuk memulai berinvestasi. Namun, kamu tidak perlu khawatir. Kamu bisa memulai investasi dengan angka berapa pun yang membuat kamu nyaman.
Hal pertama yang perlu kamu perhatikan untuk memulai investasi adalah jangan pernah mempertaruhkan uang yang kamu rasa tidak sanggup untuk kehilangan uang tersebut. So, pastikan kamu memiliki dana darurat sebelum ‘nyemplung’ ke dunia investasi, ya.
Kedua, kamu perlu memahami bahwa volatilitas adalah bagian dari investasi. So, untuk menghindari hal ini, kamu memerlukan kemampuan yang cermat dalam membaca tren pasar.
Langkah terakhir yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam berinvestasi adalah melatih kesabaran. Volatilitas pasar modal memang tidak bisa ditebak. Jadi, penting bagi kamu untuk mengabaikan “drama pasar” dan teruslah memupuk portofolio investasimu.
Baca juga: Cara Cerdas Raih Kebebasan Finansial

5. “Saya berinvestasi menggunakan dua akun, yang satu investasi saham mandiri dan satunya deposito. Apakah hal ini merupakan pendekatan yang oke dalam berinvestasi?”
Langkah ini bisa dikatakan sebagai diversifikasi aset. Mengalokasikan dana investasi dengan metode diversifikasi aset ini adalah langkah yang tepat dalam berinvestasi. Pasalnya, kamu bisa menutup kerugian suatu instrumen dengan keuntungan dari instrumen lainnya.
Investasi saham mandiri akan memiliki risiko yang tinggi, dan peluang imbal yang sepadan. Sedangkan deposito, tingkat risikonya rendah, tetapi imbal juga akan lebih rendah. Hal ini menjadi satu paket investasi yang saling melengkapi.
Yang perlu diperhatikan adalah operasionalnya. Tahukah kamu berapa biaya administrasi yang perlu dikeluarkan saat membeli saham? Sampai berapa banyak kamu toleran terhadap risiko penurunan nilai? Kalau berinvestasi di deposito, berapakah pajaknya? Berapa penaltinya kalau hendak kamu ambil sebelum jatuh tempo?
Nah, kamu perlu memikirkannya matang-matang, ya. Apakah biaya-biaya tersebut sepadan dengan hasil investasi yang akan kamu dapatkan? Kamu juga perlu mempertimbangkan soal compound interest, lho.
6. “Apakah investasi aman untuk dilakukan?”
Perlu kamu pahami dan ingat, bahwa tidak ada investasi yang 100% aman. Jika ada yang menjanjikan keamanan hingga 100%, dijamin uang kembali, return ratusan persen, maka bisa jadi itu adalah investasi bodong.
Akan selalu ada risiko di setiap investasi. Hanya tingkatnya saja yang berbeda. Risiko berinvestasi di deposito relatif rendah. Risiko berinvestasi di cryptocurrency, jelas, risikonya sangat tinggi. Karena itu, perlu pemahaman akan berbagai instrumen, agar kamu bisa meraciknya dengan tepat sehingga bisa memberikan keuntungan optimal dengan risiko yang ditekan semaksimal mungkin.

7. “Bagaimana cara menggunakan investasi untuk hidup ketika pensiun atau jelang hari tua?”
Ketika berinvestasi, secara tidak langsung, kamu sudah mempersiapkan kehidupan di hari tua nanti. Bagaimana tidak? Investasi merupakan langkah tepat agar kamu tetap mendapatkan passive income di hari tua nanti dari keuntungan portofolio investasimu hari ini.
Oleh karena itu, kamu perlu meninjau beberapa hal saat menyiapkan dana pensiun. Salah satu hal penting yang perlu kamu perhatikan adalah meninjau bagaimana kamu akan mendapatkan uang dari hasil investasimu. Apakah dari deviden atau bunga?
8. “Adakah rekomendasi buku tentang bagaimana cara memulai investasi?”
Tanya jawab tentang investasi yang terakhir ini berkaitan dengan buku panduan yang bisa digunakan investor pemula dalam memulai berinvestasi. Buku merupakan paduan yang pas saat kamu mulai belajar investasi.
Buku dari Erin Lowry yang berjudul Broke Millenial Takes on Investing akan membantumu mengulik lebih dalam terkait investasi. Pokok bahasan yang dikemas dengan ringan dan bahasa yang membumi akan memudahkan kamu dalam belajar investasi.
Selain itu, ada juga buku dari John Bogle yang berjudul The Little Book of Common Sense Investing. Dalam buku ini, Bogle mempopulerkan dara indeks hingga mengulas lebih dalam terkait bagaimana saham berkerja. Menarik bukan?
Baca juga: 5 Jenis Aplikasi Belajar Investasi, Manfaatkan Sesuai Kebutuhanmu!
Nah, demikianlah sederet tanya jawab tentang investasi yang acap kali diajukan oleh investor pemula kepada para pakar investasi. Selain bertanya pada pakar melalui platform edukasi finansial yang saat ini sedang menjamur di kalangan masyarakat dan buku-buku tentang investasi, kamu juga bisa belajar investasi melalui YouTube.
Banyaknya platform dan media yang membantu kamu dalam belajar investasi, dapat kamu manfaatkan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi yang cocok mengenai kebutuhan investasimu. Kamu juga dapat bergabung dengan Ternak Uang Community, yang juga menyediakan layanan tanya jawab tentang investasi.