Jika kamu sudah beberapa lama mendalami trading dan investasi saham, pasti kamu pernah mendengar istilah swing trading. Gimana, sudah tahu belum apa artinya?
Memang dalam trading, para trader harus punya banyak strategi demi bisa mengantisipasi masalah sehingga kerugian bisa dihindarkan, atau setidaknya diminimalkan, dan tentu saja untuk memperoleh keuntungan secara optimal. Strategi tertentu kemudian memunculkan gaya trading tertentu. Hingga dikenal ada beberapa metode trading, yang salah satunya adalah swing trading.
So, buat kamu yang pengin kenalan dengan gaya trading saham satu ini, yuk, ikuti artikel ini sampai selesai ya.

Pengertian Swing Trading
Swing trading berasal dari 2 kata; swing yang berarti ayunan, dan trading yang berarti perdagangan. So, bisa dibilang, swing trading adalah cara jual beli saham dengan memanfaatkan ayunan harga yang terjadi di pasar untuk bisa memaksimalkan peluang mendapatkan keuntungan.
Time frame strategi ini bisa dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, dengan para trader membeli saham dan kemudian menjualnya pada titik-titik pembalikan harga. Dengan begini, trader membuat peluang meraih keuntungan menjadi lebih besar, berdasarkan ayunan harga saham itu tadi.
Swing trader—sebutan bagi mereka yang suka menerapkan strategi ini—akan menggunakan analisis teknikal untuk bisa melihat ke mana pasar bergerak, meskipun tetap tak meninggalkan analisis secara fundamental untuk menentukan saham emiten mana yang berprospek baik.
Kepekaan trader terhadap ayunan harga yang terjadi akan sangat diuji di setiap harinya; apakah mereka cukup cepat bereaksi dengan tepat ketika saham bergerak naik ataupun turun. Jika salah perhitungan, maka kerugian yang akan dialami. Jumlah kerugiannya bisa saja tidak sedikit; tergantung modal yang digunakan.
Baca juga: 7 Langkah Cara Trading Saham Harian untuk Pemula
Target profit ditentukan biasanya lebih besar ketimbang daytrading atau trading harian. Karena itu, butuh waktu sekitar beberapa hari atau minggu untuk bisa mencapainya.
Bagi sebagian trader, strategi swing trading memang lebih menjanjikan ketimbang harus trading secara harian. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari strategi ini.

Kelebihan Swing Trading
1. Nominal target lebih besar
Swing trading memungkinkan para trader untuk mendapatkan profit yang relatif lebih besar ketimbang strategi lainnya. Pasalnya, dengan begini, para trader juga meminimalkan risiko overtrading yang bisa terjadi.
2. Waktu lebih “manusiawi”
Jika kamu berniat untuk melakukan strategi ini, maka kamu memang dituntut untuk dapat memantau pasar lebih sering. Namun, tidak sesering daytrading alias trading harian. Dalam satu hari, rata-rata para trader “hanya” menghabiskan waktu 2 – 3 jam saja untuk mencermati kondisi pasar. Selebihnya, para trader bisa memanfaatkan waktu untuk kegiatan lainnya yang juga tak kalah penting.
Karena itu, swing trading biasanya menjadi salah satu opsi penghasilan tambahan bagi para swing trader. Rata-rata mereka punya pekerjaan utama, bisa jadi kantoran atau merupakan freelancer yang sehari-harinya berkutat dengan hal-hal rutin.
3. Risiko lebih minimal
Secara relatif, dibandingkan dengan trading harian, strategi trading dengan memanfaatkan time frame menengah ini lebih rendah risiko. Pasalnya, strategi ini memiliki posisi terbuka lebih sedikit, sehingga jika terjadi kerugian, cenderung lebih bisa ditekan.
Kekurangan Swing Trading
1. Terkena biaya menginap
Menahan posisi terbuka dalam jangka waktu yang cukup lama berarti akan ada risiko biaya menginap. Biasanya biaya ini muncul jika broker yang dipakai memberlakukan biaya menginap (swap) saat posisi terbuka, sampai dengan posisi tertutup. Biasanya sih, nominalnya ya lumayan juga.
2. Rentan terhadap pemberitaan
Strategi ini cukup sensitif terhadap pemberitaan, isu, ataupun rumor yang beredar, yang berkaitan dengan saham. Misalnya ada kebijakan ekonomi pemerintah yang berubah, ada bencana alam atau kerusuhan, atau ada aktivitas politik yang mengubah pergerakan tren. Keuntungan yang sudah diraih pada time frame sebelumnya bisa amblas dalam seketika.
Karena jangka waktunya menengah, maka risiko ‘nyangkut’ akan cukup besar. Kalau terlalu lama ditahan, modal juga bisa habis.
3. Melewatkan tren
Karena time frame-nya menengah, maka tak jarang swing trader terlewat tren gejolak jangka pendek. Misalnya yang terjadi hanya dalam beberapa jam atau kurang dari satu hari. Alhasil, nggak bisa ikut menikmati cuan deh.

Teknik Melakukan Swing Trading
So, kamu sudah tahu risiko swing trading. Sama seperti strategi dan instrumen lainnya juga, kan? Yah, memang begitulah investasi dan trading. Risiko akan selalu ada.
Baca juga: Mau Mulai Main Saham? Kenali Ragam Risikonya!
Ada 2 teknik swing trading yang bisa dilakukan untuk mengelola risiko yang mungkin muncul.
1. Teknik entry
Teknik entry dilakukan untuk memungkinkan swing trader bisa membeli saham dan masuk ke pasar sesuai dengan tren yang terjadi, baik uptrend, downtrend, maupun sideways.
Dengan membaca tren secara tepat, kamu bisa masuk dengan potensi risiko dan imbal yang lebih baik, termasuk juga bisa menentukan stop loss dengan tepat pula. Teknik entry—jika bisa terukur dan efisien—telah terbukti mampu memberikan keuntungan trading dalam jangka waktu panjang.
Untuk bisa melatihnya, kamu bisa membuat checklist entry. Catatlah level-level support dan resistance yang terjadi dan kamu anggap penting, sinyal-sinyal trading dengan probabilitas tinggi, rasio risiko dan imbal yang bisa terjadi, sampai estimasi level entry. Dengan adanya catatan ini—apalagi kalau bisa sampai detail—kamu akan lebih mudah mengenali karakteristik pergerakan saham yang terjadi di lantai pasar modal.
2. Teknik exit
Berkebalikan dari teknik entry yang memungkinkan trader meraih keuntungan karena masuk pasar di saat yang tepat, teknik exit merupakan strategi keluar pasar di waktu yang tepat. Strategi ini kamu lakukan saat kamu sudah mencapai nilai tertentu yang menyentuh nilai limit terendah.
Teknik ini dapat membantu kamu supaya enggak terlena akan kenaikan harga saham yang melonjak tetapi sangat volatil dan dapat anjlok sewaktu-waktu. Dengan demikian, risiko kerugian dapat ditekan ketika terjadi downtrend.
So, untuk melakukan kedua teknik di atas, ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan dan tentukan. Mari kita lihat ke beberapa tips untuk melakukan swing trading.
Tips Melakukan Swing Trading
1. Tentukan stop loss
Fungsi stop loss adalah membatasi kerugian jika risiko pergerakan harga saham tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Dengan adanya stop loss, modal tak jadi tergerus habis, dan kamu masih bisa lanjut dengan modal yang ada. Stop loss inilah yang akan dapat menjadi titik exit kamu, untuk mengelola risiko yang bisa terjadi.
Tentukan stop loss sesuai kemampuanmu, dan disiplin dalam melakukannya.
2. Minimalkan averaging posisi
Kadang, seorang trader membuka lagi posisi baru, sedangkan posisi yang lama juga masih belum tertutup. Harapannya, dengan begini, jika posisi yang lama rugi, posisi baru akan dapat menutupnya. Atau, syukur-syukur malah bisa menambah keuntungan.
Hal ini sah-sah saja dilakukan, tetapi kamu juga harus membatasi. Jangan sampai terlalu banyak posisi terbuka yang sedang floating. Pasalnya, risiko harga untuk bergerak tak sesuai harapan akan tetap ada untuk berbagai posisi terbuka. So, sebaiknya batasi saja agar risiko bisa dikelola.
3. Tentukan resistance dan support
Hal lain yang penting untuk kamu tentukan selain stop loss adalah resistance dan support. Pasalnya, level-level resistence dan support inilah yang akan menentukan posisi terbuka dalam swing trading.
Baca juga: Analisa Teknikal Saham: Pengertian dan 7 Indikator Penting untuk Dipahami
Bagaimana? Sudah menemukan keasyikan dari swing trading sampai di sini?
Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.
Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!