Tujuan utama berinvestasi saham adalah ingin mendapatkan keuntungan sehingga asetnya bisa bertambah. Agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal, tentunya kamu harus membuat strategi terbaik agar bisa meminimalkan risiko. Nah, cara yang tepat untuk mengurangi risiko investasi saham adalah dengan menerapkan analisis fundamental saham dan analisis teknikal.

Jika kamu ingin melakukan investasi saham, maka analisis yang berperan penting dalam memilih emiten potensial menghasilkan keuntungan adalah analisis fundamental saham. Bisa dikatakan, analisis fundamental saham menjadi alat ukur utama bagi para investor dalam pengambilan keputusan transaksi mereka. Dalam pertimbangan investor, analisis fundamental saham tidak langsung melihat harga saham namun lebih menitikberatkan nilai intrinsik suatu perusahaan.

Nilai intrinsik yang diperoleh dari analisis fundamental saham ini sangat membantu investor dalam memperhitungkan prospen saham ke depannya apabila mereka berniat untuk menanamkan modal di emiten tersebut dengan jangka waktu yang lama.

Baca juga: 4 Alasan Penting Belajar Analisis Fundamental dan Tips Terbaiknya

Agar kamu lebih memahami tentang analisis fundamental saham ini, berikut ulasan lengkap mulai dari pengertian hingga strategi terbaik yang bisa kamu lakukan menggunakan analisis ini.

2 Pendekatan Analisis Fundamental yang Wajib Kamu Pahami Beserta Taksonomi Analisisnya

Pengertian Analisis Fundamental Saham

Pengertian analisis fundamental adalah sebuah metode pengukuran yang sering digunakan oleh investor dalam mengetahui keamanan suatu nilai saham. Adapun metode ini dilakukan dengan cara memeriksa kondisi ekonomi dan juga faktor keuangan dari perusahaan tersebut. Beberapa indikator yang sering digunakan dalam analisis fundamental saham antara lain Price to Earning Ratio (P/E), Return to Equity (ROE), dan lain sebagainya.

Ada juga faktor selain keuangan dan ekonomi yang penting dalam analisis fundamental saham, yaitu memeriksa manajemen efektivitas perusahaan juga persaingan industri. Faktor tersebut dinilai sebagai salah satu hal yang signifikan memengaruhi nilai keamanan dari sebuah saham perusahaan.

Tujuan utama dari analisis fundamental saham adalah mendapatkan pertimbangan harga untuk bisa dibandingkan dengan harga emiten yang ada saat ini. Dengan demikian, investor bisa menilai apakah emiten tersebut termasuk undervalued atau overvalued.

Dalam analisis fundamental saham ada dua pendekatan yang sering digunakan untuk melihat performa suatu perusahaan yaitu bottom up dan top down.

7 Cara Membaca Analisa Fundamental Saham Bagi Pemula

2 Pendekatan Analisis Fundamental Saham

1. Top-Down

Pendekatan top down dilakukan oleh investor dengan cara melihat gambaran umum tentang perusahaan yang ingin dibeli sahamnya.

Jika dari hasil pendekatan top down ini, investor meyakini bahwa kondisi perusahaan baik secara umum, maka berbagai indikator yang ada di dalam perusahaan tersebut pun akan berada di kondisi baik juga.

Ada empat indikator dalam pendekatan top down yang penting diperhatikan, yaitu kondisi makro dalam negeri, kondisi makro global, fundamental perusahaan itu sendiri dan prospek dari perkembangan sektor perusahaan tersebut.

Apabila keempat hal tersebut menunjukkan hal yang baik juga stabil, maka perusahaan tersebut dianggap memiliki masa depan cerah.

2. Bottom-Up

Agak sedikit berbeda dengan pendekatan top down, di bottom up, investor akan melihat terlebih dulu berbagai hal detail di sebuah perusahaan. Umumnya, hal yang diperhatikan mencakup kondisi finansial dari perusahaan tersebut dan kompetisi dengan kompetitor di sektor sejenis.

Melakukan pendekatan bottom up, investor mesti mengkaji terlebih dulu kondisi perusahaan agar bisa mendapatkan pengetahuan tentang baik atau tidak perusahaan tersebut di masa akan datang.

Analisis Fundamental Saham: Pengertian dan 6 Strategi Terbaiknya

6 Strategi Analisis Fundamental Saham

1. Memilih perusahaan yang solid dan bagus

Sebagai investor, kamu sebaiknya mencari perusahaan yang baik dengan kinerja keuangan yang sudah terbukti dan memiliki prospek bagi ke depannya.

Seorang Warren Buffet pernah memberikan saran, belilah saham perusahaan yang bisa membuatmu merasa nyaman selama 20 tahun, 30 tahun, atau seumur hidup. Omongan Buffet ini dibuktikannya dengan memegang beberapa saham selama puluhan tahun dan sebagian besarnya tidak pernah dijual.

Lalu bagaimana mencari perusahaan dengan kriteria tersebut?

Baca juga: Analisis Fundamental Saham untuk Pemula: 6 Rasio yang Harus Diperhatikan

Kamu perlu menggunakan analisis fundamental saham untuk melihat kinerja di masa lalu dan menilai apakah perusahaan ini bagus atau tidak. Coba pelajari laporan keuangan selama beberapa tahun ke belakang, setidaknya 5 tahun untuk bisa menilai performa perusahaan tersebut. Dan dari kinerja masa lalu bisa membantu prediksi prospek perusahaan di masa akan datang.

2. Acuan harga saham yang sesuai

Tujuan melakukan analisis fundamental saham tidak sekadar memilih perusahaan yang bagus tapi membeli saham perusahaan di harga yang terbaik.

Nah, untuk menentukan sebuah harga saham itu bagus atau tidak, murah atau mahal, maka kamu membutuhkan acuan harga. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari asal beli atau bermodal ikut omongan orang saja, karena sudah memiliki acuan dasar beberapa harga saham yang layak.

Mengapa acuan harga saham itu penting?

Karena dengan memiliki acuan harga saham, ketika pasar modal tengah goyang, kamu bisa mengambil keputusan apakah mau beli atau menjual saham tersebut.

Lalu, bagaimana cara untuk menentukan acuan harga saham?

Kamu bisa menggunakan dua jenis teknik valuation yaitu intrinsic valuation dan relative valuation. Teknik relative valuation memungkinkan kamu membandingkan saham perusahaan yang mau dibeli dengan saham perusahaan lain di sektor sama. Sedangkan intrinsic valuation adalah teknik valuasi dalam menilai perusahaan berdasarkan kemampuan menghasilkan cash flow di masa akan datang lalu melakukan diskon atas cash flow tersebut agar bisa menentukan harga yang wajar.

3. Margin of Safety (MOS)

Konsep Margin of Safety (MOS) pertama kali dikenalkan oleh Benjamin Graham dalam bukunya yang berjudul The Intelligent Investor.

Adapun inti dari konsep MOS ini adalah ketika membuat prediksi, kamu harus membuat buffer untuk mengantisipasi peluang ketidakpastian di masa akan datang. Karena bagaimanapun ketika membuat acuan harga, kita mesti memasukkan banyak faktor yang akan saling memengaruhi dan berhubungan.

Untuk angka persen dari MOS ini tidak ada acuan pasti. Karena besarannya tergantung dari keyakinan kamu dalam analisis yang telah dilakukan.

4. Menguasai laporan keuangan

Laporan keuangan adalah ‘kitab suci’ dalam analisis fundamental saham. Karena itu, sebaiknya kamu harus benar-benar menguasainya, mulai dari cara membaca dan juga menganalisis laporan keuangan tersebut.

Di bawah ini beberapa indikator rasio fundamental, yang umumnya digunakan sebagai teknik analisis dalam mengevaluasi sebuah perusahaan dari laporan keuangan. Apa saja? Di antaranya:

  • ROE (Return on Equity), yang terkait berapa imbal hasil, laba bersih yang bisa dihasilkan dengan membandingkan atas modal yang disetorkan pemegang saham.
  • EPS (Earning per Share), yang merupakan profit per saham yang dihasilkan suatu perusahaan. Semakin tinggi nilainya akan semakin baik
  • Asset and Liability, menyangkut berapa banyak aset yang telah dimiliki oleh perusahaan dan apakan aset tersebut bisa produktif dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.
  • Utang bank, berapa besar utang perusahaan ke bank, apakah perusahaan mampu untuk membayar bunga utang dan tidak akan memberatkan perusahaan.
  • Analisis cash flow, kemampuan perusahaan menghasilkan kas.

Mempelajari laporan keuangan perusahaan memang bukan hal yang mudah, apalagi membedah rasio harga saham dalam analisis fundamental saham di atas. Saran terbaik dari para ahli adalah cobalah fokus di beberapa saham saja, tidak usah terlalu banyak agar kamu bisa lebih mendalami laporan keuangannya, mempelajari rasio keuangan supaya bisa membuat keputusan investasi terbaik.

5. Pembagian dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan yang dibayarkan secara tunai ke seluruh pemegang saham dengan persetujuan. Perusahaan yang rutin membagikan dividen menunjukkan indikasi bahwa perusahaan tersebut sehat dan cash flow yang dimilikinya kuat.

6. Cari sumber informasi valid

Carilah sumber informasi yang valid mulai dari laporan keuangan, latar belakang perusahaan, kinerja keuangan, dan lain sebagainya. Sumber informasi rujukan resmi adalah website perusahaan dan Bursa Efek Indonesia.

Baca juga: Belajar Saham: Kenali Jenis Saham dan 5 Tipsnya untuk Pemula

Mempelajari analisis fundamental saham perlu kamu lakukan secara kontinyu karena laporan keuangan perusahaan selalu diperbarui setiap tahunnya. Dengan memiliki dasar ini, kelak kamu bisa mengoleksi saham yang berpotensi memberikan keuntungan besar. Dan nantinya kamu pun bisa mandiri finansial dan dapat mencapai berbagai tujuan keuangan yang sudah kamu rencanakan.

Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!

Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!