Adakah di sini yang portofolio sahamnya merah beberapa pekan lalu? Gapapa kok ngaku aja hehe soalnya emang indeks saham sempat rontok ya. Nah, buat balikin semangat kalian kita intip yuk koleksi saham apa aja yang berpeluang buat portofolio kalian hijau lagi nih. Check this out!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kontraksi hebat hingga 6.597 pada pertengahan bulan lalu atau tepatnya pada Jumat, 13 Mei 2022. Padahal, beberapa pekan sebelumnya indeks berhasil mencatatkan rekor tertinggi atau all time high hingga 7.276 pada Kamis, 21 April 2022.
Terlebih, terdapat beberapa sentimen positif yang saat ini tengah berkembang seperti pertumbuhan ekonomi nasional, reli surplus neraca perdagangan, hingga penurunan kasus positif covid-19 pasca mudik Lebaran.
Dalam menanggapi fenomena ini, pengamat memberikan penjelasan.
Pengamat Pasar Modal Riska Afriani mengatakan bahwa penurunan tersebut terjadi dalam waktu yang sangat singkat karena salah satunya disebabkan oleh libur Hari Raya Idulfitri 1443 H yang jatuh pada awal Mei.
“Ini penurunan terjadi dikarenakan, pertama waktu itu libur Lebaran. Jadi ibaratnya investor masih dalam persiapan untuk kembali ke pasar modal,” kata Riska dalam wawancara kepada Ternak Uang, Rabu (01/06/2022).
Meski demikian, Riska mengaku sempat pesimistis dengan performa indeks dalam negeri tersebut.
Selain itu, investor dinilai masih terkejut dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga secara agresif. Dikutip CNBC Indonesia, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga antara 2,5%-2,75% hingga akhir tahun ini.
Sebelumnya, The Fed juga telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertengahan Maret lalu. Hal ini dilakukan guna menangani inflasi AS yang terus meroket hingga menyentuh rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Meski demikian, Riska mengaku sempat pesimistis dengan performa indeks dalam negeri tersebut.
“Saya awalnya pesimis dengan IHSG karena turunnya cepat banget ya dalam waktu singkat. Namun, makin kesini IHSG ini malah berbalik arah. Awalnya saya kira ini technical rebound saja, tapi saya melihat ini optimisme pasar yang masuk ke Indonesia,” katanya.
Pekan pertama Juni 2022, IHSG memang berhasil membukukan net buy dari luar negeri sebesar Rp4,82 triliun. Namun, angka ini masih belum cukup untuk menutupi net sell yang terjadi dalam sebulan terakhir dan menyisakan Rp376 miliar uang yang keluar dari bursa dalam negeri.
Koleksi Saham Pilihan Pengamat

Walau saat ini indeks sudah mulai bergerak positif hingga posisi 7.124, kamu masih bisa cuan dari pergerakan saham bulan ini. Riska pun memberikan beberapa koleksi saham loh.
“Cara dapat cuannya, kalau saya lihat. Pertama, kita bisa beli saham-saham perbankan seperti BBCA, BBRI, dan BBNI. Kenapa perbankan, karena marketnya besar, jadi sektor ini bisa jadi penggerak indeks,” ucap Co-Founder Bank Saham tersebut.
Sebagai informasi, saham perbankan masih terpantau menguat sejak awal tahun ini (year-to-date). Misalnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI naik 31,97% dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 3,07%.
Kedua, investor bisa memilih saham perusahaan otomotif. Pasalnya, data penjualan mobil saat ini sudah mengalami kenaikan. “Data penjualan mobil juga sudah mulai naik ya, jadi bisa mulai beli saham PT Astra International Tbk (ASII). Jadi saya fokusnya ke fundamental gitu ya,” katanya.
Dikutip Katadata, penjualan mobil memang lagi lonjak-lonjaknya nih, bahkan naiknya sampai 67% dari 532.407 unit pada 2020 menjadi 887.200 unit pada 2022.
Sementara itu, penjualan mobil terbanyak tercatat terjadi pada bulan Desember sebesar 2021 yakni sebesar 96.671 ribu unit atau naik 68,1% dari 57.507 unit pada Desember 2020 lalu. Penjualan mobil meningkat di akhir tahun lantaran banyak pameran otomotif yang biasanya di gelar di setiap penghujung tahun seperti GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada November lalu.
Itu dia koleksi saham yang bisa kamu miliki untuk cuan di bulan ini. Jangan lupa infoin Mincuan ya kalau artikel koleksi saham ini bisa bermanfaat buat kamu!
Untuk informasi lebih lanjut bisa membaca di CNBC Indonesia dan Katadata.
Penulis: Fiqih Zulkarnain