Sudahkah kamu mendengar istilah Non Fungible Token atau NFT? Yes, akhir-akhir ini NFT memang menjadi populer di kalangan investor.
Kemunculan salah satu jenis aset digital ini semakin membuat geger publik di Indonesia ketika Ghozali, seorang pemuda asal Semarang dengan akun Ghozali Everyday, sukses meraup untung miliaran rupiah melalui penjualan foto selfie di marketplace NFT Opensea.
Baca juga: Pengin Sukses Jual NFT Seperti Ghozali, 7 Hal Ini Harus Kamu Perhatikan
Non Fungible Token sendiri pada dasarnya dikenal sebagai aset digital yang dapat digunakan sebagai bukti kepemilikan suatu barang yang bisa dibeli dengan cryptocurrencies atau mata uang kripto. Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari karya seni, digital art, musik, item dalam game, kartu, collectible, hingga video pendek.
Nah, sampai di sini, jadi semakin penasaran kan seperti apa itu Non Fungible Token? Juga, bagaimana cara kerjanya, dan seperti apa cara pembuatannya? Pertanyaan tersebut akan terjawab ketika kamu membaca artikel ini hingga usai. Yuk, simak penjelasan lengkapnya secara lebih mendalam dalam artikel ini.

Mengenal Non Fungible Token Lebih Dekat
Mayoritas orang mungkin masih bertanya-tanya apa itu Non Fungible Token NFT.
NFT adalah sebuah aset digital yang mewakili sejumlah objek di dunia nyata, seperti lukisan, game, musik hingga video pendek. Oleh karena itu, tidak jarang NFT ini juga dijadikan bukti kepemilikan atas suatu aset digital tersebut.
Karya seni ini dapat diperjualbelikan secara online dengan pembayaran menggunakan cryptocurrencies. Istimewanya, Non Fungible Token ini sudah terintegrasi dengan kode tertentu menggunakan software dasar yang serupa dengan aset kripto lainnya. Kode pengenalnya pun cukup unik. Jadi, hal inilah yang membuat proses transaksi NFT sangat terbatas.
Kemunculan NFT sebenarnya sudah ada sejak tahun 2014 silam. Namun, popularitasnya semakin meroket mana kala Beeple berhasil menjual karya seni digitalnya yang berjudul Everydays: the First 5000 Days seharga jutaan dolar melalui rumah lelang Christie’s. Sejak itu penggemar aset ini membludak karena dianggap sebagai metode praktis dalam transaksi jual beli karya seni digital.
Mengapa banyak orang sangat tertarik untuk memiliki Non Fungible Token? Pasalnya, aset ini memungkinkan investor bahkan kolektor memiliki item asli karya seni tanpa melanggar hak cipta. Cukup menarik bukan?
Sampai di sini, apakah kamu masih tetap penasaran bagaimana cara kerja Non Fungible Token ini?
Mempelajari Cara Kerja dan Contoh Karya Non Fungible Token
NFT atau non fungible token merupakan bagian dari blockchain. Oleh karena itu, pembelinya bisa memverifikasi bahwa dirinyalah pemilik tunggal dari aset yang mereka beli. Perlu kamu catat, bahwa dalam membeli NFT, transaksinya tidak bisa kamu batalkan begitu saja, lho.
Selain memiliki kode unik, yang membuat non fungible token semakin terlihat istimewa adalah aset ini tidak dapat direproduksi secara berulang. Pasalnya NFT atau Non Fungible Token yang telah dibeli oleh kolektor maupun investor ini memang bersifat unik. Hal ini pun juga dapat dibuktikan melalui bukti transaksi dalam blockchain pada cryptocurrencies.
So, tidak heran jika kehadiran NFT disambut baik oleh para kreator. Kemunculannya cukup memberikan angin segar pada kreator, yang sering kali bergumul dengan permasalahan hak cipta dan orisinalitas atas mahakaryanya.
Baca juga: NFT Art: 4 Fakta, Definisi, Cara Membeli, serta Menjualnya
Berikut adalah beberapa contoh karya Non Fungible Token yang perlu kamu ketahui:
Sektor kesenian
Non Fungible Token sering kali disebut-sebut sebagai tonggak kesenian modern. Pasalnya keamanan yang ditawarkan dapat menjamin karya para seniman ini dapat dipublikasikan secara online tapi sekaligus terlindungi hak ciptanya. Thank to teknologi blockchain dalam NFT itu sendiri, sehingga dapat menjadi alternatif perlindungan dari plagiarism atau pencurian kreatif.
Sistem NFT sendiri sudah menggunakan smart contract, sehingga memungkinkan para seniman untuk mencatat persentase royalti setiap kali karya tersebut berpindah tangan.
Contoh seniman yang berhasil mendulang kesuksesan dan cuan dari karya NFT-nya adalah Beeple; seorang digital artist yang menempatkan setidaknya 4 karya seni digital dalam deretan NFT termahal yang pernah dibeli sampai dengan saat ini.
Sektor bisnis
Tidak hanya dapat diterapkan dalam sektor kesenian, Non Fungible Token juga dapat diaplikasikan dalam sektor bisnis. Dalam hal ini, NFT sering kali digunakan sebagai penghubung antara aset fisik dan bukti kepemilikan properti.
Dengan sistem ini, kamu tidak perlu lagi khawatir akan hilangnya sertifikat-sertifikat berharga, karena mereka sudah tercatat di dalam blockchain.
Sektor hiburan
Terdapat banyak contoh karya non fungible token di dunia hiburan, mulai dari item game, olahraga, barang koleksi, hingga video pendek. Konon, beberapa barang koleksi yang populer adalah cuplikan pertandingan NBA Top Shot, avatar-avatar dari CryptoPunk, dan juga kucing virtual dari Cryptokitties.
Nah, makin tertarik kan? Lantas, bagaimana cara membuat non fungible token?

3 Cara Menjual Non Fungible Token
1. Memilih marketplace NFT
Sebelum memutuskan untuk bisa meraup keuntungan dari Non Fungible Token, kamu perlu memilih marketplace NFT yang paling tepat.
Terdapat beragam marketplace NFT yang menawarkan spesialisasi mengenai jenis aset digital tertentu. Saat ini, marketplace NFT yang cukup populer di kalangan kreator, investor, dan kolektor adalah Opensea, Mintable, SuperRare, dan beberapa yang lain.
Apabila kamu sudah menentukan marketplace NFT mana yang akan kamu gunakan, tautkan akun tersebut dengan dompet cryptocurrencies yang mendukung. Kemudian, kamu perlu memilih opsi “Mint of NFT” dan unggah dokumen digital.
Secara umum, untuk bisa menjual karya non fungible token memiliki cara yang identik di setiap marketplace-nya. Dan lagi, berjualan karya seni ini membukakan peluang bagi kamu untuk mendapatkan passive income, sehingga kamu pun bisa mendapatkan royalti, selama karyamu dibeli orang.
2. Unggah Non Fungible Token yang akan dijual
Setelah punya akun di marketplace NFT, dan juga sudah menghubungkannya dengan dompet kripto yang kamu miliki, maka kamu akan diarahkan untuk mendaftarkan aset NFT yang akan dijual di marketplace tersebut. Kamu juga bisa menambahkan informasi tambahan lainnya, agar semakin menarik minat calon kolektor. Jika semua informasi sudah lengkap, klik tombol jual.
Setelah itu kamu tinggal mengikuti petunjuk lainnya sesuai dengan marketplace yang kamu gunakan. Jangan lupa menambahkan informasi terkait harga, batas waktu lelang dan juga cryptocurrencies yang dapat digunakan untuk membayar, ya.
3. Kelola dan promosikan asetmu
Setelah selesai memasukkan informasi aset ke dalam marketplace, kamu hanya perlu mengelola dan mempromosikan aset tersebut agar laku di pasaran. Promosikan aset NFT yang kamu jual kepada pembeli potensial melalui website maupun akun pribadi media sosial.
Cara Membeli Non Fungible Token
Setelah mengetahui bagaimana cara menjual NFT, kamu perlu memperhatikan cara membelinya. Ternyata mudah juga kok.
- Klik opsi “Explore” di bagian jendela Opensea
- Carilah aset Non Fungible Token yang ingin kamu beli
- Setelah menemukan aset yang ingin dibeli, klik opsi “Buy Now” dan akan muncul sejumlah informasi terkait aset tersebut
- Apabila kamu sudah membaca dan menyetujui, maka kamu bisa melanjutkan pop-up check out sehingga akan muncul detail biaya akhir pembelian
- Apabila kamu hendak menawar, maka kamu bisa mengklik opsi “Place Bid” terlebih dahulu sebelum check out aset tersebut
Nah, sekali lagi, prosedurnya bisa jadi agak berbeda, tergantung kebijakan masing-masing marketplace, tetapi sama saja pada prinsipnya. Jika kamu bisa melakukannya di satu marketplace, pasti tak akan menemui banyak kesulitan di marketplace yang lain.
Baca juga: 4 Taktik Jitu Belajar Trading Crypto untuk Pemula
Itu dia ulasan mengenai seluk beluk Non Fungible Token yang dapat membantumu dalam menambah ilmu mengenai aset investasi untuk mencapai tujuan personal finance.
Non fungible token ini juga dapat kamu jadikan sebagai aset yang dapat menuntunmu menuju kebebasan finansial, lho. Keberadaannya yang langka dan orisinalitas yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor maupun kolektor. Apalagi jika kamu memang punya skill untuk membuat berbagai karya seni digital yang punya nilai jual tinggi. Peluangmu mendapatkan royalti sebagai passive income akan lebih lebar.
So, let’s become financially independent dengan membership Ternak Uang selama 1 tahun! Learn, practice, one step at a time. Dengan menjadi member Ternak Uang, maka kamu bisa mendapatkan 365 hari penuh untuk belajar berbagai tahapan menuju merdeka finansial.
Kamu bisa mengikuti 100 session belajar keuangan bersama pembicara yang ahli dalam bidang keuangan dan 2 big events! Tunggu apa lagi? Klik tombol di bawah ini, dan ikuti step by step-nya ya!