Publik Indonesia di awal tahun 2022 dihebohkan oleh penjualan NFT art dalam bentuk foto selfie oleh seorang pemuda asal Semarang bernama Ghozali. Namun, kita perlu mengingat, bahwa sebelum kepopuleran Ghozali di dunia NFT, sudah ada Syahrini, selebriti papan atas yang sukses menjual avatarnya dengan harga fantastis dalam waktu singkat.
Hal ini akhirnya menjadi angin segar bagi para seniman dan kolektor seni. Dengan adanya sistem NFT dan blockchain ini, mereka bisa dengan leluasa menjual karyanya tanpa takut dibajak. Pun dengan para kolektor tidak ada rasa khawatir apa yang mereka beli bisa ada kesamaan dengan orang lain.
Sebenarnya NFT art ini sudah mulai diperbincangkan sejak setahun belakangan ini di media sosial oleh masyarakat dunia. Awal yang paling menghebohkan dari NFT Art adalah penjualan karya milik seniman bernama Beeple yang berjudul Everydays – The First 5000 Day di bulan Maret 2021. Karyanya berhasil mengukuhkan rekor penjualan tertinggi dengan nominal Rp981 miliar melalui balai lelang Christie’s.
Hal inilah yang menjadi pemicu bagi banyak orang mencari tahu tentang NFT Art. Mereka berlomba-lomba ingin memiliki koleksi aset yang ke depannya bisa dijual lagi dengan harga lebih mahal. Sudah menjadi rahasia umum, apa yang tampak bisa menghasilkan cuan besar memang menarik untuk dicoba.
Tapi, apakah benar demikian? Agar kamu tidak menjadi bagian orang yang sekadar ikut-ikutan, di artikel kali ini akan membahas tentang fakta, definisi dan cara membeli juga menjual NFT Art. Yuk, disimak.

Kenali Dulu NFT Art
NFT adalah akronim dari Non Fungible Token. Pengertian NFT art adalah sebuah karya seni digital yang diterbitkan dalam bentuk token mata uang kripto. Karya ini bisa kamu akses dan diperjualbelikan di jaringan blockchain, kurang lebih mirip dengan aset kripto lainnya.
Baca juga: Pengin Sukses Jual NFT Seperti Ghozali, 7 Hal Ini Harus Kamu Perhatikan
Lantas apa yang membedakan NFT Art dan aset kripto?
NFT art tidak mempunyai nilai tukar, sehingga kepemilikannya hanya bisa dimiliki oleh satu orang yang membeli saja. Beda dengan aset kripto, misalnya bitcoin, yang bisa dimiliki oleh banyak orang.
Fenomena NFT Art ini pertama kali dikenal publik oleh tawaran akan tweet pertama CEO Twitter, Jack Dorsey. Yup, tweet pertamanya ditawari senilai puluhan miliar. Sejak saat itu, mulai banyak seniman yang menjual karya seni digitalnya. Bagi seniman yang sudah berhasil menjual sebuah karya dalam bentuk NFT art, hak cipta atas karya tersebut masih dimiliki olehnya, walaupun NFT sudah berganti kepemilikan.
Apakah hanya karya seni saja yang bisa dijual dalam bentuk NFT Art?
Tentu saja tidak. Kamu bisa menjual foto, video, screenshot, GIF, hingga game. Untuk game, NFT bisa mewakili aset di dalamnya yang dikontrol oleh pengguna, bukan developer game. Jadi, NFT di dunia game bisa diperjualbelikan di pasar pihak ketiga tanpa memerlukan izin dari developer.

4 Fakta Tentang NFT Art yang Perlu Diketahui
Hadir sejak tahun 2014
Kemunculan pertama kali NFT itu di tahun 2014. Sejak saat itu, perputaran perdagangannya terus meningkat seiring banyaknya seniman digital yang mulai menggunakan NFT art.
Dari data menurut DappRadar, penjualan NFT berhasil menembus angka tertinggi, yaitu US$10,7 miliar, atau setara Rp152 triliun di kuartal III tahun 2021. Sungguh angka yang fantastis! Ternyata nilai ini naik lebih dari delapan kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya di angka Rp 18,5 triliun.
Penjualan NFT Art dengan nominal terbesar
Posisi pertama ditempati oleh seniman Beeple. Karyanya yang merupakan kolase dari seluruh perjalanan berkarya di dunia digital dihargai dengan angka fantastis, yakni Rp981 miliar.
Posisi kedua masih ditempati juga oleh Beeple. Karya yang berjudul “crossroads” kembali dijual dengan harga yang luar biasa yaitu Rp 93 miliar di Februari 2021.
Ketiga ditempati oleh Kevin Abosch. Karya digital berjudul “forever rose” dijual pada saat momen Valentine tahun 2018 dengan harga Rp 14 miliar. Karya dari Kevin ini dibeli oleh sekelompok investor mata uang kripto.
Baca juga: Step by Step Passive Income dari Crypto
Kepemilikan satu-satunya
Inilah yang membuat banyak orang tertarik dengan NFT art. Keaslian akan sebuah karya itu terjaga. Jadi, ketika kamu membeli sebuah NFT, maka orang lain tidak bisa membelinya. Bisa dikatakan, NFT art ini layaknya sebuah sertifikat kepemilikan dari barang, baik yang berwujud atau tidak.
Analoginya, saat kamu membeli NFT lukisan dari seniman X, maka jika ada orang lain yang tiba-tiba mengaku memiliki lukisan seniman X, bisa dipastikan miliknya adalah palsu.
So, tidak mengherankan jika ke depan, harga objek suatu NFT itu bisa bernilai lebih tinggi dari harga saat dibeli. Dan kamu bisa memperoleh keuntungan dari selisih harga saat menjualnya.
Hanya ada di jaringan blockchain
Yang membuat NFT art eksklusif adalah sistem jual beli hanya bisa berlaku di jaringan blockchain. Seperti yang diketahui, jaringan blockchain adalah sebuah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi. Bisa dikatakan jaringan ini sangat aman dan sulit untuk diretas oleh hacker.
Keriuhan NFT art ini belum akan berakhir. Bagi kamu yang ingin membeli atau menjual karya, bisa di simak langkah-langkahnya berikut ini.

Cara Membeli NFT Art
Tentukan tempat belinya
Seperti membeli barang-barang pada umumnya, karya seni NFT ini juga memiliki marketplace khusus yang menjadi tempat bagi para seniman digital menjual karyanya. Beberapa marketplace yang terkenal antara lain OpenSea, Mintable, Nifty Gateway, NFT ShowRoom, SuperRare, Foundation, BakerySwap dan Axie.
Yang perlu kamu perhatikan, sebelum membeli NFT, sebaiknya baca terlebih dulu kebijakan masing-masing marketplace. Hal ini penting untuk memudahkan proses pembelian yang akan kamu lakukan, dan kamu pun bisa segera memiliki NFT yang jadi incaran.
Memiliki crypto wallet
Untuk bisa membeli NFT art, kamu harus mempunyai mata uang kripto yang disimpan di dalam crypto wallet.
Balik lagi ke kebijakan marketplace, lantaran biasanya mereka memiliki aturan tersendiri tentang penggunaan cryptocurrency yang bisa dipakai. Contohnya, di OpenSea, Mintable dan Rarible, kamu mesti menggunakan mata uang kripto Ether. Di NBA Top Shot, kamu mesti membayar dengan stablecoin USDC.
Memilih NFT Art
Ada dua cara untuk bisa membeli karya seni NFT ini. Yang pertama dengan fixed price, yang sudah ada harga tetap dan kamu tidak bisa menawar. Yang kedua adalah ikut lelang. Seperti lelang pada umumnya, kamu mesti memberikan penawaran terhadap NFT art yang ingin dimiliki. Jika harga yang kamu tawarkan sesuai, maka karya tersebut bisa kamu miliki.

Cara Menjual NFT Art
Untuk menjual NFT art, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
- Login ke marketplace yang akan digunakan untuk menjual NFT Art. Namun, sebelumnya pastikan sudah memiliki dan mengaktifkan crypto wallet ya.
- Buka laman profil.
- Pilih NFT Art yang akan dijual
- Klik “sell”.
- Tentukan harga, jenis penjualannya apa, sesuai petunjuk di masing-masing marketplace.
- Klik “post your listing”
- Lengkapi dan konfirmasi semua detail.
- Setelah konfirmasi selesai, pihak marketplace akan mem-publish NFT kamu di beranda
Baca juga: Belajar Crypto, Hindari 5 Kesalahan yang Paling Sering Terjadi Berikut Ini!
Perjalanan NFT Art ini masih akan panjang. Masih banyak hal baru yang akan muncul dari NFT. Kamu yang ingin terjun ke dalamnya, sebaiknya belajar cryptocurrency terlebih dulu sebagai dasar. Jadi, kamu akan memiliki pengetahuan yang cukup sebelum membeli maupun menjual karya.
Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, termasuk juga cryptocurrency, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.