Sejarah membuktikan, jutaan trader di seluruh dunia pernah merasakan kegagalan dan kehilangan uang di hari-hari pertama aktivitas tradingnya, lantaran money management yang keliru. Beberapa di antaranya bahkan mungkin enggak sadar, bahwa ada money management yang perlu dilakukan oleh seorang trader.

Alasan pertama yang kemudian bisa menyebabkan hal ini terjadi adalah anggapan bahwa volume transaksi besar pasti akan menghasilkan keuntungan yang besar juga. Dengan demikian, mereka hanya fokus untuk menciptakan peluang baik saja, tanpa menyadari bahwa prospek tak hanya bisa memberikan keuntungan lebih banyak, tetapi juga bisa membuat mereka mengalami kerugian.

Trader pemula umumnya masih penuh dengan semangat, dan melakukan trading dengan kekuatan penuh semaksimal mungkin, karena mereka masih penuh rasa optimistis, yang tak punya rasa takut. Hal ini memang bisa mendorong mereka untuk menghasilkan uang dengan sangat mudah pada awalnya. Tetapi, di kalangan trader, ada fenomena yang sering disebut dengan “keberuntungan pemula”, dan inilah yang terjadi.

So, untuk menghindari euforia trader saham pemula ini, kamu perlu tahu cara mengelola keuangan, atau money management, yang baik. Sebenarnya ini cukup sederhana, tak jauh berbeda dengan pengelolaan keuangan investor dan pribadi pada umumnya. Namun, ada satu dua detail yang harus benar-benar diperhatikan sebagai trader saham.

Mari kita lihat satu per satu.

Investasi atau Trading Saham, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Money Management dalam Trading Saham

1. Miliki rencana trading yang jelas

Memiliki rencana trading yang jelas dan realistis adalah langkah penting pertama dalam money management trading saham. Pendekatan strategi yang terlalu rumit hanya akan mempersulit proses trading kamu.

Sebenarnya, yang paling sulit adalah ketika kita harus menentukan kapan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar order. So, inilah yang harus ditentukan dulu dari awal, kapan kamu akan masuk dan kapan harus keluar dari bursa.

Kadang persoalan menjual dan membeli saham ini memang menjadi impulsif, karena terdorong oleh berbagai faktor. Inilah yang biasanya menjadi kesalahan para pemula. Dengan begini, mau berapa pun modalnya, pada akhirnya akan bangkrut juga. So, harus dipelajari untuk bisa mengendalikannya.

2. Hanya gunakan dana yang memang dialokasikan untuk trading

Sebagai manusia normal, kamu pastinya banyak kebutuhan. Ya, kebutuhan hidup di masa sekarang, pun kebutuhan hidup di masa depan. Pastikan dana untuk kedua jenis kebutuhan hidup ini sudah terpenuhi dan terjamin.

Dari sini, kamu kemudian bisa melakukan money management dan mengalokasikan dana untuk trading saham. Mengapa harus dialokasikan terpisah dari biaya kebutuhan? Karena risiko trading saham sangat tinggi. Pastinya, hal ini jangan sampai mengganggu hajat hidup kamu sehari-hari. Apalagi jika kamu sudah berkeluarga. Jangan pertaruhkan hidup mereka di pasar modal.

Free Class: Ikut Bandar Saham Jadi Cuan? Masa Sih?

3. Jangan habiskan seluruh modal

Pada langkah pertama money management trading saham di atas, kamu sudah menentukan berapa modal yang akan kamu pakai. Dari modal yang ada tersebut, tentukan persentase yang akan di-spending untuk trading awal. Jangan habiskan sekaligus, agar modal dasar kamu terlindungi dari risiko rugi dalam beberapa trading yang akan kamu lakukan.

Jangan sampai baru 3 kali trading, modal kamu sudah habis karena merugi. Buat balik modal akan jauh lebih sulit, bisa jadi kamu akan butuh modal lagi sampai dua kali lipat atau bahkan lebih.

4. Tetapkan stop loss

Nah, ini yang seharusnya dilakukan dalam money management trading, yaitu menentukan stop loss. Ingat, semakin banyak volume perdagangan yang kamu lakukan, maka akan semakin banyak potensi keuntungan bisa kamu dapatkan. Namun, risikonya juga akan semakin tinggi.

Stop loss akan membantumu untuk bisa trading saham dengan relatif lebih aman. Setidaknya, kamu memberi batasan pada diri sendiri supaya enggak bablas semakin boncos.

Apa Itu ARA dan ARB Saham? Pemula Harus Tahu!

5. Jeda sejenak setelah rentetan kerugian terjadi

Buatlah jeda setelah kamu mengalami kerugian beberapa kali berturut-turut. Harus berapa banyak untuk jeda? Beberapa trader akan mengambil jeda sejenak setelah 3 kali kegagalan. Tapi, trader yang lain bisa jadi 5 kali kekalahan baru ambil jeda. So, yeah, yang bisa menentukan ya dirimu sendiri.

Dalam jeda tersebut, review kembali strategi trading yang kamu jalankan. Bisa jadi, ada hal-hal dan faktor-faktor yang harus disesuaikan, agar ke depannya tak lagi harus merugi secara beruntun.

Ingat, strategi untuk satu trader belum tentu sesuai juga untuk trader yang lain. Ditambah lagi, pasar juga sangat tergantung pada banyak faktor, baik yang datang dari dalam bursa ataupun di luar bursa. Jadi, kamu memang perlu melakukan review secara berkala, terutama di saat kamu mengalami beberapa kali kerugian berturut-turut.

Dari seluruh tip money management di atas, ada satu hal penting yang juga harus kamu perhatikan. Kinerjamu di bursa dipengaruhi oleh kehidupanmu di luar bursa.

Maksudnya gimana sih? Maksudnya, kamu tidak akan dapat berpikir dengan jernih, dan mengambil keputusan yang tepat jika kamu stres. Bahkan kurang tidur pun bisa mengganggu otak. Dengan demikian, pastikan kamu memilikii kehidupan yang seimbang di luar sana.

Jangan hanya duduk di depan komputer sepanjang hari. Jalani kehidupan yang aktif. Berolah raga teratur, makan makanan yang sehat.

Trading adalah soal pengelolaan psikologi. So, selain memiliki money management yang tepat, menjaga diri sendiri agar tetap sehat dan waras adalah kunci.

Tips Money Management dalam Trading dan Investasi

Mau dapetin tips money management dalam trading dan investasi secara lebih mendalam?

Yuk, gabung di TUToring dengan topik Tips Money Management dalam Trading & Investasi bersama Irfandi M., yang merupakan Product Owner & Research Analyst dari Ternak Uang. Diselenggarakan di tanggal 15 November 2021, pastikan kamu enggak kehabisan seat!