Apakah selama ini kamu merasa bahwa kondisi keuangan kamu baik-baik saja? Hal apa yang kamu jadikan sebagai tolak ukurnya?

Saat kamu merasa bahwa tidak pernah mengalami masalah dengan kondisi keuangan—gaji atau pendapatan rutin kamu terima dengan lancar, bisa membeli apa saja yang kamu mau, atau bila kamu ternyata memiliki usaha, kamu bisa membayar gaji karyawan dengan tepat waktu—apakah semua itu menandakan bahwa kondisi keuangan kamu dalam keadaan sehat dan stabil?

Faktanya, itu tidak sepenuhnya benar loh! Untuk mengetahui apakah kondisi keuangan kamu benar-benar sehat dan stabil, coba kamu cek dulu beberapa hal di bawah ini.

Belajar Investasi Kecil-Kecilan dengan 6 Instrumen yang Ramah Pemula

4 Tanda Kondisi Keuangan Kamu Sehat

1. Pengeluaran Tidak Lebih Besar dari Pemasukan

Pernah mendengar istilah ‘besar pasak daripada tiang’? Ini adalah sebuah peribahasa lama yang menggambarkan keadaan seseorang yang pengeluarannya lebih besar dari apa yang dia dapatkan.

Sudah menjadi rahasia umum, banyak orang yang merasa dengan memiliki jumlah pemasukan cukup besar, maka akan dapat memiliki gaya hidup yang tinggi pula. Bahkan, banyak yang pemasukannya minim tetapi halu sehingga nominal pengeluarannya besar sekali.

Jika itu yang terjadi, berarti kondisi keuangan kamu sama sekali tidak sehat. Kondisi keuangan bisa dikatakan sehat bila pengeluaranmu masih di bawah nominal pemasukanmu. Kemampuan mengelola keuangan sangat diperlukan dalam hal ini.

2. Memiliki Dana Cadangan yang Cukup

Dana cadangan atau dana darurat merupakan salah satu pos alokasi keuangan yang tidak bisa kamu abaikan. Usahakan saat ada dana masuk, alokasikan sebagian sebagai dana cadangan.

Memiliki dana cadangan akan membuat kamu lebih aman secara keuangan. Kamu tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi, bukan? Mungkin saja suatu hari kamu membutuhkan dana cadangan untuk biaya berobat atau pendidikan. Mungkin saja nantinya bisnis yang kamu jalankan mengalami penurunan. Di sinilah, dana cadangan akan berperan penting.

Baca juga: Tips Money Management dalam Trading dan Investasi

Belajar Analisa Fundamental Saham: Ini Prinsip yang Harus Kamu Ketahui

3. Saldo Uang Tunai yang Bertumbuh Secara Positif

Saat kamu memiliki uang tunai, secara naluriah mungkin kamu akan memasukkan uang tersebut ke dalam investasi atau bisnis yang kamu jalankan untuk diolah kembali.

Banyak orang melakukan hal ini dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan lebih dan agar uang tunai yang ada tidak habis terpakai begitu saja.

Ternyata, jika kamu terus-terusan memasukkan sejumlah dana pada investasi bisnis, hal ini akan membuat saldo uang tunai kamu menjadi berkurang, walaupun total aset menjadi meningkat.

Intinya, kamu harus tetap memiliki saldo uang tunai yang mapan dan siap untuk digunakan kapan saja, bukan dalam bentuk aset bisnis atau investasi. Langkah yang bisa menjadi solusi dalam hal ini adalah dengan menyisihkan sebagian dari saldo uang tunai untuk bisnis atau investasi, dan sisanya dimasukkan pada pos dana cadangan.

4. Rasio Utang Rendah

Kebanyakan orang yang memiliki pemasukan tetap akan merasa aman melakukan pinjaman atau utang pada pihak lain dalam berbagai bentuk. Mereka menganggap hal ini wajar karena memang mampu membayarnya.

Pinjaman ini bisa berupa cicilan paylater, cicilan pembelian barang elektronik, cicilan rumah atau kendaraan, pinjaman dana pada bank yang digunakan untuk bisnis, dan masih banyak lagi.

Ingat, hanya karena kamu mampu membayarnya, bukan berarti kamu bisa terus menerus melakukan utang dan pinjaman. Jika itu yang terjadi, bisa dipastikan bahwa kondisi keuangan kamu tidak sehat.

4 hal di ataslah yang bisa dijadikan sebagai parameter kondisi keuangan kamu. Bila setelah kamu cek ternyata kondisi keuangan kamu menunjukkan kecenderungan pada hal-hal tersebut, itu artinya kondisi tersebut sehat dan stabil.

Memang bukan hal yang mudah untuk selalu bisa melakukan kontrol dan pengelolaan uang yang tepat, baik bagi diri sendiri maupun dalam bisnis dan investasi. Namun, bukan berarti tidak bisa dilakukan.

4 Tanda Kondisi Keuangan Kamu yang Sehat, dan Tip Mengelolanya

Strategi Perencanaan Agar Kondisi Keuangan Membaik

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai strategi perencanaan keuangan, antara lain:

1. Melakukan Evaluasi Keuangan

Dalam mengevaluasi keuangan, ada beberapa unsur yang perlu kamu perhatikan. Mulai dari pekerjaan, status perkawinan, jumlah tanggungan, usia, kesehatan, dan lain-lain.

Kondisi keuangan saat kamu masih single bisa saja berbeda saat kamu sudah menikah, dan bisa berubah lagi saat sudah ada tanggungan lain (anak). Lakukan evaluasi ini secara rutin, baik bulanan maupun tahunan untuk mengetahui bagaimana kondisi keuanganmu.

2. Tetapkan Tujuan Keuangan

Tujuan keuangan bisa digolongkan menjadi tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Cobalah untuk menyusun dan menetapkan tujuan-tujuan yang ingin kamu raih dalam hal keuangan.

Tujuan jangka pendek:

  • Ingin membeli motor baru dalam waktu 1-2 tahun ke depan
  • Ingin berlibur ke beberapa kota di Indonesia dalam waktu 2-3 tahun dari sekarang

Tujuan jangka panjang

  • Membangun dana pensiun untuk 20 tahun ke depan
  • Ingin melaksanakan ibadah haji dalam waktu 10-15 tahun dari sekarang

Baca juga: Apa Resolusi Tahun Baru 2022 Kamu?

Mengenal Reksa Dana Saham: Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?

3. Mulai Menyusun Rencana Keuangan

Kamu perlu tahu bahwa tujuan-tujuan yang sudah kamu tetapkan tadi, perlu rencana yang tepat agar bisa terwujud. Rencana keuangan yang baik bisa berupa kegiatan yang akan kamu lakukan dengan bauran produk yang akan digunakan dalam jangka waktu tertentu.

Contohnya:

  • Belajar reksa dana, dan merencanakan berinvestasi Rp500.000 per bulan sebagai persiapan dana membeli rumah dalam waktu 10 tahun dari sekarang.
  • Menyetor sebesar Rp400.000 per bulan untuk dana pendidikan anak.

Seluruh rencana keuangan yang sudah kamu susun ini, akan menjadi sia-sia jika tidak diterapkan secara disiplin dan rutin. Kamu perlu mendisiplinkan diri kamu sendiri dalam hal ini demi kondisi keuangan yang lebih baik.

4. Melakukan Review Rencana Keuangan

Jangan lupa untuk melakukan review pada rencana keuangan yang telah kamu jalankan secara periodik dan kontinyu.

Berkaitan dengan poin nomor 1 mengenai analisis keuangan tadi, kondisi keuangan bisa berubah tergantung pada kondisi yang terjadi saat itu. Perubahan ini bisa terjadi setiap saat, dan rencana keuangan yang sudah kamu susun memerlukan pengaturan ulang dengan beberapa penyesuaian.

Intinya, jangan menilai bahwa kondisi keuangan kamu sehat dan baik-baik saja hanya dari satu atau dua hal. Banyak hal lainnya yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam hal ini. Dan untuk mencapai kondisi keuangan yang sehat, diperlukan adanya strategi keuangan yang juga hebat.