Menurut Robert Kiyosaki, pekerjaan seseorang itu bisa dibagi dalam 4 “level”, yaitu karyawan (employee), kerja mandiri (self employee), bisnis (business), dan yang terakhir, jadi investor—yang merupakan level tertinggi. So, enggak heran sih setiap orang sekarang punya cita-cita jadi investor, apalagi yang sudah melek keuangan. Terutama jadi investor saham. Kamu juga? Kalau iya, maka kamu perlu berkenalan dengan kategori jenis-jenis saham.
Namun, sayangnya masih banyak yang beranggapan, bahwa untuk menjadi investor, seseorang harus menjadi kaya terlebih dulu. Dengan begitu, kamu bisa berinvestasi dengan nominal besar, dan akhirnya bisa mendapatkan keuntungan yang besar juga.
Padahal sebenarnya, investasi bisa mulai dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, tanpa harus menunggu kaya lebih dulu. Kamu bisa kok mulai dengan modal kecil. Satu dua juta cukup banget loh, untuk berinvestasi saham. Bahkan juga bisa mulai berinvestasi dengan Rp100.000 untuk reksa dana saham. Toh, jatuhnya sama: berinvestasi saham.
Keuntungannya? Tentu saja bisa bervariasi. Bisa saja kecil, tapi tak menutup kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan besar. Yang perlu kamu tahu, besar kecil modal tak masalah, keuntungan dan risiko juga sama saja tingginya di instrumen saham. Pasalnya, saham memang dikenal sebagai instrumen high risk, high return. Jika kamu mulai investasi dengan nominal kecil, tapi punya strategi investasi yang tepat, keuntungan pasti bisa kamu raih pada akhirnya.

Apa Itu Investasi Saham?
Tapi, apa itu investasi saham? Apakah ada di antara kamu yang belum paham, mengenai apa itu saham, cara kerjanya, dan juga jenis-jenis saham?
Baca juga: Belajar Saham Pemula, Ketahui 7 Kunci Rahasia Suksesnya Ini!
Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan, yang kemudian memunculkan berbagai hak dan keuntungan bagi pemiliknya. Dengan demikian, jika kamu memiliki saham satu perusahaan, maka kamu bisa disebut sebagai pemilik perusahaan tersebut. Hak kamu akan meliputi laba pendapatan, hak suara, hingga kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yang porsinya sesuai dengan besarnya kepemilikan saham.
Dulu, saham berupa selembar kertas, yang isinya menyatakan bahwa nama orang yang tertera di dalamnya merupakan pemilik perusahaan dengan porsi kepemilikan sekian persen sesuai saham yang dibeli.
Saat perusahaannya berkondisi baik, dalam artian sehat keuangannya, lancar bisnisnya, besar laba dan pendapatannya, maka harga saham bisa naik. Jika kepemilikan ini kamu jual, maka bisa jadi kamu akan mendapatkan keuntungan yang juga besar. Namun, seiring terjualnya sahammu, hilang pula hak-hak kamu sebagai pemilik perusahaan.

Jenis-jenis Saham yang Perlu Kamu Kenali
Di pasar modal, ada jenis-jenis saham yang dikategorikan berdasarkan kepemilikan, cara pengalihan, dan kinerjanya. Yuk, kita lihat satu per satu.
1. Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Kepemilikan
- Saham biasa, atau common stocks, yang mampu melakukan klaim kepemilikan sesuai keuntungan dan seluruh aktiva dalam perusahaan. Dengan memiliki saham ini, seorang pemegang saham memiliki kewajiban terbatas. Namun jika terjadi risiko terburuk, maka yang ditanggung hanya sesuai kepemilikan, meskipun berada di prioritas terakhir setelah kewajiban terhadap vendor, karyawan, dan stakeholder lain terpenuhi.
- Saham preferen, atau preferred stocks, yang bisa dikatakan gabungan antara saham biasa dan obligasi. Suka bunga saham preferen bersifat tetap. Pemilik saham preferen juga memiliki hak tebus untuk menukarkan sahamnya dengan saham biasa. Karena keuntungan yang bersifat tetap inilah, jenis saham ini sangat disukai investor.
2. Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Cara Pengalihan
- Saham atas unjuk, atau bearer stocks, yaitu saham tanpa nama kepemilikan di atas lembar kertas. Dengan begini, saham ini akan lebih mudah dipindahtangankan, misalnya diperjualbelikan, atau dihibahkan, tanpa harus melalui proses hukum yang berbelit. Bukti kepemilikan didasarkan pada siapa pemegangnya.
- Saham atas nama, atau registered stocks, yaitu saham dengan nama pemilik tertulis di lembar kertas surat berharga tersebut. Untuk memindahtangankannya, sang pemilik harus menempuh prosedur hukum untuk proses balik nama.
3. Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Kinerja di Lantai Bursa
- Saham blue chip, atau blue chip stocks, adalah saham milik perusahaan yang bereputasi sangat baik, leader di sektornya, produknya dipasarkan secara luas, dengan laporan keuangan yang sehat, dan laba yang meningkat dari tahun ke tahun. Harga sahamnya sendiri cenderung lebih stabil dibandingkan jenis-jenis saham lainnya.’
- Saham pendapatan, atau income stocks, adalah jenis-jenis saham yang membayar dividen besar dan meningkat dari tahun ke tahun.
- Saham bertumbuh, atau growth stocks, yaitu saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang sedang bertumbuh dengan cepat, meskipun bukan menjadi leader di sektornya. Ada jenis-jenis saham bertumbuh yang perlu kamu tahu lagi, yaitu well-known, yaitu saham dari perusahaan yang sudah populer; dan lesser-known, yaitu saham dari perusahaan yang kurang populer tetapi berprospek baik.
- Saham spekulatif, atau speculative stocks, yaitu saham dari perusahaan yang berkembang, keuntungannya cukup tinggi meskipun kurang konsisten.
- Counter cyclical stocks, adalah saham-saham tahan banting, yang mampu bertahan saat krisis. Dividen yang diberikan pada pemegang saham tetap tinggi, meskipun sedang resesi.

Jenis Indeks Saham
Selain sebaiknya mengenal jenis-jenis saham, investor pemula juga seharusnya mengenal berbagai indeks saham, yang dapat menjadi panduan memilih saham terbaik.
Baca juga: 4 Cara Belajar Investasi Emas Batangan dan Tip Terbaik untuk Memaksimalkan Keuntungannya
Ada 40 jenis indeks saham yang ada di Bursa Efek Indonesia, mereka adalah:
- Indeks Harga Saham Gabungan
- IDX80
- LQ45
- IDX30
- IDX Quality30
- IDX Value30
- IDX Growth30
- IDX ESG Leaders
- IDX High Dividend 20
- IDX BUMN20
- Indeks Saham Syariah Indonesia
- Jakarta Islamic Index 70
- Jakarta Islamic Index
- IDX-MES BUMN 17
- IDX SMC Composite
- IDX SMC Liquid
- KOMPAS100
- BISNIS-27
- MNC36
- Investor33
- Infobank15
- SMinfra18
- SRI-KEHATI
- ESC Sector Leaders IDX KEHATI
- PEFINDO25
- PEFINDO i-Grade
- Indeks Papan Utama
- Indeks Papan Pengembangan
- IDXENERGY
- IDXBASIC
- IDXINDUST
- IDXNONCYC
- IDXCYCLIC
- IDXHEALTH
- IDXFINANCE
- IDXPROPERT
- IDXTECHNO
- IDXINFRA
- INDXTRANS
Yes, semuanya ada 40 indeks saham, yang terdiri atas banyak sekali produk saham. Nah, jika kamu penasaran saham mana saja yang termasuk indeks-indeks di atas, kamu bisa cek langsung ke situs resmi Bursa Efek Indonesia ini.
Baca juga: 10 Langkah Belajar Main Saham untuk Pemula dari Nol
Demikian ulasan dan jenis-jenis saham serta indeks sahamnya. Setelah mengetahui jenis-jenis saham yang beredar di bursa saham di atas, mana nih yang menarik perhatian kamu? Atau mungkin kamu sudah memiliki berapa banyak saham nih?
Jangan lupa untuk belajar investasi dan belajar saham lebih dalam ya, sebelum kamu benar-benar mulai perjalanan investasimu.
Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.
Cari tahu insight lebih lengkap tentang jenis-jenis saham lainnya dan cara berinvestasi di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!
Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!