Sepertinya melakukan investasi di pasar modal sudah menjadi ‘gaya hidup’ masyarakat urban sekarang ini. Sudah semakin banyak yang menyadari pentingnya berinvestasi sejak dini dan berbagai tujuan keuangan bisa dicapai dengan melakukannya. Menjadi investor saham pemula maupun sudah profesional dituntut untuk terus belajar karena harga saham sangat fluktuatif.
Medium belajar bagi investor saham pemula ada banyak. Sebut saja berbagai buku tentang saham yang dijual di toko buku, artikel-artikel di berbagai website, media sosial, webinar dan komunitas investasi seperti Ternak Uang. Kamu tinggal memilih yang mana ingin dipilih dan nyaman bagi kamu untuk belajar.
Salah satu cara belajar yang cocok untuk investor saham pemula adalah langsung dari ahlinya. Contohnya belajar saham dari investor saham legendaris, Warren Buffett. Mau belajar langsung dari beliau rasanya terlalu jauh ya, kamu bisa membeli buku-buku yang sering mengulas tips investasi saham ala Warren Buffet untuk tahu teknik yang sering beliau pakai dan menjadikannya investor legendaris.
Baca juga: Belajar Saham IDX di 8 Tempat Ini: So Much Fun!
Jika dunia memiliki Warren Buffet, maka di Indonesia pun memiliki investor legendaris, yaitu Lo Kheng Hong.

Mengenal Lebih Dekat Lo Kheng Hong
Dilansir dari Wikipedia, Lo Kheng Hong lahir tanggal 20 Februari 1959. Pria yang kini berusia 63 tahun merupakan seorang investor value Indonesia jenis individu. Oleh publik, Lo Kheng Hong disebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia. Di tahun 2012, beliau memiliki sejumlah aset dalam bentuk saham yang memiliki total nilai Rp 2,5 triliun.
Jika Warren Buffett lahir dari keluarga yang mampu, tidak sama dengan Lo Kheng Hong. Beliau lahir dari keluarga yang kurang mampu. Masa kecil beliau sungguh memprihatinkan karena mesti tinggal di sebuah rumah petak.
Menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas, Lo Kheng Hong tidak melanjutkannya ke bangku kuliah karena alasan ekonomi. Untuk bisa menunjang kondisi ekonomi keluarga, beliau pun bekerja sebagai staf tata usaha Overseas Express Bank (OEB).
Menginjak usia dua puluh tahun, barulah Lo Kheng Hong melanjutkan pendidikan di Universitas Nasional jurusan Sastra Inggris. Kala itu beliau mengambil kuliah kelas malam. Untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi, Lo Kheng Hong mesti membayar biaya masuk sebesar Rp50 ribu dan biaya kuliah Rp10 ribu. Memang sih bagi kita sekarang ini nominalnya murah, tapi di masa itu sangatlah besar.
Bekerja dan kuliah membuat Lo Kheng Hong mesti membagi waktu lebih disiplin. Di tengah kesibukannya, beliau rutin menyisihkan uang untuk menabung dan hidup sederhana. Uang dari gaji yang disisihkan ternyata digunakan untuk investasi saham.
Usia tiga puluh adalah awal Lo Kheng Hong memutuskan untuk menjadi investor saham pemula. Uang yang dikumpulkan digunakan membeli saham perusahaan terbuka di pasar modal.
Apakah langsung untung? Tentu saja tidak.
Sebagai investor saham pemula, awalnya Lo Kheng Hong sempat mengalami kerugian. Emiten yang pertama kali dibeli adalah saham PT Gajah Surya Multi Finance Tbk. Beliau membeli saham emiten tersebut saat penawaran saham perdana (IPO) di tahun 1989. Sayangnya harga saham emiten itu terus turun dan membuat Lo Kheng Hong menjualnya.
Gagal sekali apakah Lo Kheng Hong jera untuk investasi saham? Tidak. Beliau malah termotivasi untuk belajar dan mempelajari arah pasar modal, termasuk saham-saham dari emiten yang memiliki prospek yang cerah.

Awal Mula Sukses Sebagai Investor Saham Pemula
Setelah bekerja lebih dari sepuluh tahun di OEB, ternyata tidak membuat Lo Kheng Hong naik ke jabatan yang lebih tinggi. Akhirnya beliau memutuskan untuk pindah ke Bank Ekonomi di tahun 1990. Bekerja selama setahun, beliau pun diangkat menjadi kepala cabang. Gaji yang ikut naik ternyata membuatnya semakin banyak menyisihkan untuk investasi saham.
Di tahun 1996, setelah enam tahun bekerja di Bank Ekonomi, Lo Kheng Hong mengambil keputusan besar untuk berhenti bekerja dan fokus di investasi saham.
Waktu yang dimilikinya digunakan untuk lebih memperdalam ilmu di pasar saham, memperbanyak informasi, mempelajari industri saham di dalam maupun luar negeri. Hasilnya pun membuat beliau semakin andal dalam investasi saham. Ini bisa dilihat dari peningkatan aset yang dimilikinya.
Salah satu emiten fenomenal yang dikoleksinya dan membuatnya menjadi miliarder adalah MBAI. Di awal beliau membelinya di harga Rp250 per lembar di tahun 2005. Lalu menjualnya di tahun 2011 saat harga saham berada di posisi Rp31.500. Lo Kheng Hong mengantongi cuan sebesar 12.500% atau naik 126 kali lipat dari harga awal.
Baca juga: 8 Tips Belajar Main Saham Agar Cepat Menguntungkan
Penasaran bagaimana cara Lo Kheng Hong bisa meraup cuan besar dan terus meningkatkan asetnya melalui investasi saham? Berikut ini tips untuk investor saham pemula dari Lo Kheng Hong.

5 Tips untuk Investor Saham Pemula dari Lo Kheng Hong
1. Jangan malas membaca laporan keuangan dari emiten yang ingin dibeli
Tips investor saham pemula yang pertama adalah membaca laporan keuangan. Bagi sebagian orang ini terkesan rumit dan bikin pening. Tapi ini merupakan dasar bagi kamu untuk membeli saham terbaik yang ingin dikoleksi.
Menurut Lo Kheng Hong, seorang investor pemula bahkan trader sekalipun tidak memiliki alasan untuk tidak membaca laporan keuangan emiten. Karena kunci memilih emiten adalah berdasarkan dari laporan keuangan. Kamu bisa memulai membaca laporan keuangan dengan melihat laba perusahaan, modal, utang lancar atau macet, penjualan.
2. Belilah saham dari emiten yang bidang usahanya baik
Lo Kheng Hong menyarankan bagi investor saham pemula untuk membeli saham dengan bidang usaha yang baik.
Caranya seperti apa?
Menurut Lo Kheng Hong memilih emiten sebenarnya tidak terlalu sulit. Kamu cukup mencari tahu industri yang bisa bertahan di berbagai kondisi ekonomi. Entah itu saat stabil maupun ketika mengalami resesi.
Saat kamu sudah menentukan industrinya, kurasi perusahaan berdasarkan price to book value (PBV) yang kecil tapi aset banyak serta utangnya kecil. Fundamental perusahaan yang baik akan terlihat dengan jelas di sini.
3. Pilihlah perusahaan yang untung
Tips investor saham pemula berikutnya adalah belilah saham dari emiten yang selalu untung. Lo Kheng Hong menegaskan bahwa beliau sangat anti membeli perusahaan yang rugi.
Mengapa demikian? Karena beliau selalu mencari perusahaan yang bisa menjadi mesin uang untuknya. Sehingga Lo Kheng Hong sama sekali tidak tertarik perusahaan yang dari awal sudah ‘mencetak’ kerugian.
4. Perhatikan track record pimpinan perusahaan
Lihatlah rekam jejak pimpinan perusahaan, jajaran direksi hingga komisaris dalam menentukan saham apa yang ingin dibeli. Kamu bisa research melalui Google untuk mengetahuinya.
Menurut Lo Kheng Hong, pastikan posisi-posisi tersebut diduduki oleh orang-orang yang memiliki kejujuran, integritas dan reputasi baik.
5. Sabar dalam menanti hasil
Tidak ada yang instan dalam dunia ini termasuk di investasi saham jika kamu ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Ini sudah dibuktikan oleh Lo Kheng Hong saat pertama kali memasuki dunia investasi saham.
Bagi Lo Kheng Hong, kesalahan fatalnya adalah tidak sabar dan terlalu terburu-buru untuk bisa mendapatkan return. Bukannya untung malah buntung.
Beliau menceritakan pengalamannya di mana memulai investasi saham dengan cara yang salah yaitu membeli saham IPO dengan harga murah lalu menjualnya saat listing. Ini dilakukannya dengan harapan agar bisa mendapatkan capital gain. Padahal untuk bisa mendapatkan capital gain yang diinginkan, investasi membutuhkan waktu.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan agar Lancar Belajar Investasi Saham dari Nol
Gimana sudah ada pencerahan bagaimana seorang investor saham pemula bisa mendapatkan keuntungan? Sekali lagi, belajar dan sabar adalah kunci utama bagi seorang investor saham pemula. Sekelas Lo Kheng Hong pernah merugi, tapi beliau menjadikannya sebagai motivasi untuk terus belajar.
Semoga cerita dan tips investor saham pemula dari Lo Kheng Hong di atas bisa menginspirasi kamu serta menambah semangat untuk lebih konsisten di investasi saham.
Apabila kamu tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai cara memulai investasi saham, dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.
Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!
Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!