Jumlah investor saham bertambah di tahun ini, hingga 41,82%, menjadi 2,4 juta. Total jumlah investor pasar modal tercatat hingga bulan Mei 2021 telh menembus 5,37 juta. Meningkat sebesar 38,43% jika dibandingkan dengan akhir tahun 2020 yang sebanyak 3,88 juta.

Angka yang kenaikan yang luar biasa ya kan? Mengingat sekarang ini kita masih berada di kondisi pandemi COVID-19.

Lanjut lagi, masih dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor reksa dana menjadi penyumbang terbesar akan kenaikan jumlah investor pasar modal. Total investor reksa dana menembus 4,69 juta di bulan Mei 2021, meningkat 47,87% dibandingkan akhir tahun 2020.

Untuk demografi, rata-rata investor berusia 30 tahun ke bawah lebih mendominasi jumlah investor pasar modal, persentasenya sebesar 58,09%. Untuk range usia 31 – 40 tahun sebesar 21,62%. Tapi, jika dilihat dari segi aset, justru investor usia pensiun (60 tahun) lebih mendominasi dengan total aset Rp429,22 triliun.

Apa Penyebabnya?

Investor saham bertambah tentunya tidak lepas dari semakin meluasnya literasi keuangan yang dilakukan oleh berbagai lembaga keuangan, financial planner, financial blogger, dan masyarakat yang antusias terhadap dunia investasi. Ini menjadi sinyal positif, bahwa makin banyak masyarakat yang mulai teredukasi dengan baik tentang investasi dan mau memulainya. Tentunya, hal ini juga memberikan efek positif terhadap perekonomian negara.

Agar bisa bertahan menjadi investor saham maka kamu harus konsisten. Memang benar, konsisten itu tak mudah. Apalagi sekarang ada investasi aset kripto yang menawarkan keuntungan yang lebih menggoda, dan investor saham bertambah jumlahnya. Namun, bukan berarti tak bisa dilakukan, betul?

Untuk bisa menjaga konsistensi, kamu bisa melakukan beberapa tip berikut ini.

Investor Saham Pemula, Berikut Ini Beberapa Istilah di Pasar Modal yang Perlu Kamu tahu

Investor Saham Bertambah, Ini Tip untuk Menjaga Konsistensi

Belajar

Di investasi saham, belajar adalah fondasi. Dengan belajar, kamu akan mendapatkan berbagai banyak pengetahuan terkait saham. Sekarang ini kamu nggak perlu repot untuk mendapatkan sumber pengetahuan. Mau dari buku ataupun online.

Ada banyak kelas investasi online yang  juga sering diadakan oleh lembaga keuangan, financial planner maupun platform belajar investasi seperti Ternakuang. Kelas investasi saham pun ada berbagai jenjang, mulai dari basic hingga advance. Untuk harga, sangat bisa disesuaikan dengan kelas yang akan kamu ambil.

Belajar akan terus kita lakukan sepanjang hidup, karena dari perkembangan yang ada, pengetahuan pun harus diupdate rutin.

Besaran modal

Untuk besaran modal investasi saham, sebaiknya sesuaikan dengan pendapatan yang kamu peroleh setiap bulan. Ingat, selalu gunakan uang dingin. Hindari menggunakan uang untuk kebutuhan bulanan maupun cicilan.

Alokasi dana untuk investasi bisa 20-30% dari penghasilan rutin. Tapi, sekali lagi keuangan tiap orang berbeda-beda. Jadi, sisihkan terlebih dulu untuk kebutuhan utama, baru alokasikan ke investasi.

Tip Investasi Saham Pemula yang Paling Sederhana

Rencana investasi

Rencana investasi perlu untuk kamu tentukan. Ini berkaitan dengan tujuan keuangan yang ingin kamu capai dengan investasi saham. Jadi, sebaiknya jangan memulai investasi saham karena ikut-ikutan teman.

Kamu bisa bertanya ke diri sendiri dulu, rencana investasi ini untuk apa? Misalnya untuk dana pensiun, nantinya kamu bisa menentukan horizon waktu investasi saham, lalu saham apa saja yang akan dibeli, berapa jumlahnya dan kapan mau membeli.

Tentunya dalam rencana investasi, kamu harus terus belajar ya karena memilih saham itu ada beberapa faktor yang mesti kamu perhatikan. Dengan adanya rencana ini, kamu akan terhindar dari membeli saham yang sedang ‘digoreng’ dan meminimalkan risiko, tentunya.

Memahami kondisi pasar

Saat terjun ke dunia investasi, maka kamu tidak boleh masa bodoh dengan kondisi ekonomi negara. Mau tak mau, kamu mesti memantau berita ekonomi. Bursa saham merupakan cerminan dari kinerja ekonomi dari negara kita.

Ketika kondisi ekonomi negara lagi membaik, maka bursa saham juga akan naik. Begitu pun sebaliknya. Dengan memahami kondisi ekonomi ini, maka kamu akan tahu, kapan harus investasi saham agar bisa meningkatkan potensi keuntungan.

Investor Saham Bertambah, Ini Tip Agar Bisa Konsisten

Mempelajari seluk beluk saham perusahaan

Memang ada banyak kriteria saham perusahaan yang baik.

Ada yang percaya bahwa salah satu kriteria perusahaan yang baik adalah memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan rutin memberikan dividen. Tapi, ada juga yang percaya, bahwa saham terbaik adalah saham yang pertumbuhannya cepat dan maksimal.

Semua kembali lagi pada si investor. Iya, kamu sendiri. Kembali lagi ke motivasi, tujuan, dan niat kamu saat hendak menceburkan diri ke pasar saham.

Oleh karena itu sebelum memutuskan membeli saham, pelajari terlebih dulu perusahaan tersebut. Sesuaikan dengan kebutuhanmu.

Tak berarti metode satu lebih baik dari metode yang lain. Semua tergantung pada tujuan, dan masing-masing investor punya cara sendiri-sendiri.

Rutin review portofolio

Kamu harus rutin memantau saham yang dimiliki, bahkan jika kamu berniat untuk menyimpannya dalam jangka waktu yang panjang.

Rencanakan langkah apabila kinerja perusahaan naik—hingga membuat harga saham juga meningkat, dan ketika kinerja perusahaan menurun. Siapkan strategi terbaikmu.

Dengan rutin review portofolio, kamu akan dapat mengelola risiko dengan lebih baik, dan bisa menentukan langkah dengan tepat.

Kelola psikologis

Mengelola psikologis ini memang tidaklah mudah. Apalagi ketika melihat harga turun atau terjadi kondisi pasar yang tidak baik, efek pertama yang akan muncul adalah panik. Ketika panik, kamu akan sulit membuat keputusan yang baik. Oleh karena itu, jika hal buruk terjadi, ambil jeda dan pikirkan strategi untuk menghadapinya.

Dan selalu sabar, karena kadang kala apa yang diharapkan tidak sesuai dengan realita. Jadi, jangan mudah menyerah apabila terjadi risiko. Untuk meminimalisir risiko, maka lakukan diversifikasi investasi.

Ke depannya jumlah investor saham bertambah akan semakin banyak. Apabila kamu tidak konsisten, maka tujuan keuangan yang sudah disusun nggak akan tercapai. Semangat selalu, ya.